Revolusi industri keempat adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika perubahan besar-besaran terjadi di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik dan digital. Revolusi ini bahkan berdampak pada setiap aspek kehidupan manusia; kondisi sosial, ekonomi, hingga budaya. Revolusi industri keempat ini sekarang lagi ngetren dengan sebutan “Revolusi Industri 4.0”.

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi Industri dahulu dimulai di Inggris dan menyebar ke Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang dan ke seluruh dunia. Revolusi industri pertama secara sederhana tergambarkan dengan mulai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengubah dunia, terjadi pada 1750-1830 saat tenaga manusia dan hewan digantikan oleh mesin, ditandai dengan penemuan mesin uap pada abad 18.

Revolusi industri kedua (1870-1900) ditandai dengan munculnya pembangkit tenaga listrik dan motor, penemuan ini berhasil memicu munculnya pesawat, mobil, dan telepon. Kemudian, revolusi industri ketiga (1960) ditandai dengan munculnya teknologi digital dan internet. Selanjutnya, revolusi generasi keempat (2010-saat ini) hadir begitu cepat.

Revolusi industri 4.0. menghasilkan teknologi yang luar biasa, khususnya teknologi informasi. Sangat mencengangkan perubahannya kalau dibandingkan dengan teknologi informasi sekitar dua dekade ke belakang.

Bayangkan, ponsel yang dahulu berlayar monokrom menjadi penuh warna, bahkan memiliki layar sentuh yang sangat canggih. Kita juga bisa menjadikan USB Flash Drive sebagai contoh selanjutnya; dua dekade lalu kapasitasnya hanya mencapai 128 MB, saat ini sudah terdapat USB Flash Drive hingga kapasitas 64 GB atau bahkan lebih.

Ditambah lagi dengan jual-beli, pesan makanan, hingga pembayaran beragam transaksi cukup dengan sentuhan jari. Jangan lupa dengan medsos, aplikasi chat, dan semacamnya yang melipat jarak dan bikin kita bisa bertatap muka (melalui video call) walaupun dipisahkan jarak yang sangat jauh.

Menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Era revolusi industri 4.0. selain menghasilkan kemudahan juga memberikan tantangan, guys. Kehidupan manusia dengan teknologi yang sangat canggih menjadikan tenaga manusia nggak banyak dibutuhkan lagi pada era ini. Sehingga kita, generasi muda perlu menyesuaikan, ada formula yang bisa dilakukan untuk sukses menghadapi dan menjalani revolusi industri 4.0. Formula ini dikenal dengan 4C.

Pertama, Critical thinking

Generasi muda perlu bersikap skeptis dan kritis, memiliki keingintahuan yang tinggi sekaligus kritis dalam melihat kekurangan yang perlu diperbaiki. Critical thinking adalah proses penilaian berdasarkan pemilihan yang logis dan beralasan. Generasi muda perlu mengembangkan proses penilaian ini untuk memberikan terobosan-terobosan baru sehingga inovasi bisa selalu kita hasilkan.

Kedua, Creativity

Yakni mampu melahirkan inovasi-inovasi baru. Seperti menciptakan hal-hal yang baru, cara-cara baru, atau terobosan baru lainnya. Apabila kita terus menerus mengasah kreativitas, maka hal-hal baru bisa kita ciptakan, menjadi keunikan tersendiri, dan menjadi bekal dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0., lho.

Ketiga, Communication

Ialah proses dimana seseorang ataupun kelompok melakukan pembicaraan di lingkungannya baik secara lisan atau verbal. Komunikasi sangatlah penting untuk membangun konsep diri, juga menyampaikan gagasan dengan baik. Komunikasi yang baik bakal menjadikan pemahaman antar teman dan antar manusia bisa terbentuk. Nantinya, kalau kita berhasil menguasai komunikasi, hubungan baik pasti bisa terjalin dan banyak bermanfaat.

Keempat, Collaboration

Yang merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok. Dengan kolaborasi, hal-hal yang nggak mungkin dilakukan sendiri bisa dilakukan, yang nggak dikuasai bisa dikuasai dengan kebersamaan, yang nggak terbayangkan sebelumnya bisa dicapai bersama. Kalau kolaborasi tercapai, kita akan lebih mampu bersaing dan membuktikan kemampuan kita di era revolusi industri 4.0 ini.

***

Jadi, siap menikmati dan menghadapi revolusi industri 4.0 kan?

Penulis: Dias Febriyanti

Ilustrator: Fadli Taqwal