Setiap tanggal 02 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional sambil memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara. Kita semua mengenal beliau bukan? Pemilik filosofi terkenal tut wuri handayani ini merupakan tokoh pelopor pendidikan di Indonesia, yang dikenal karena keberaniannya menentang kebijakan pendidikan Pemerintah Hindia Belanda yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam pendidikan.

Karena itu, untuk turut merayakan hari Pendidikan Nasional, Milenialis kali ini akan mengajak sobat sekalian untuk melihat lebih dekat bagaimana pendidikan di Indonesia melalui angka-angka persoalan nasib sekolah anak-anak bangsa, supaya dapat menjadi refleksi kita bersama nih. Let’s check it out!

1. Jumlah total Anggaran Pendidikan di tahun 2019

Melansir dari kompas.com, anggaran pendidikan dalam RAPBN 2019, direncanakan sebesar Rp 487,9 Triliun atau sebesar 20 persen dari belanja Negara. Uang yang berjumlah sangat besar tersebut dialokasikan untuk bantuan pendidikan dan beasiswa dari jenjang pra-sekolah hingga pendidikan tertinggi.

2. Jumlah sekolah di Indonesia

Menurut rilis terakhir data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pendidikan di Indonesia pada tahun 2017, terdapat pertumbuhan jumlah sekolah yang meningkat cukup banyak meskipun Sekolah dasar mengalami sedikit penurunan yakni 0,02 persen menjadi 147.503 sekolah, namun SMP, SMA, dan SMK mengalami peningkatan yang cukup banyak yakni 2 persen, 3,59 persen, dan 4,56 persen. Jumlah SMP terdapat 37.763 sekolah, SMA ada 13.144 sekolah, dan SMK sejumlah 13.236 sekolah.

3. Jumlah anak Indonesia yang tidak menikmati pendidikan

Ki Hajar Dewantara dan pahlawan-pahlawan pendidikan lainnya memang betul-betul berjasa dalam mengupayakan pendidikan merata bagi anak-anak bangsa. Begitu pula jika kita melihat dari upaya pemerintah dalam bentuk jumlah uang yang dianggarkan untuk pendidikan dan jumlah instansi sekolah yang disediakan untuk memfasilitasi pendidikan Inddonesia. Agak ironis, akan tetapi kita masih tetap harus menyadari bahwa saat ini masih ada 4,1 Juta anak Indonesia yang tidak menikmati bangku sekolah meski sudah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data UNICEF, faktor ekonomi masih tetap menjadi alasan paling utama dari siswa putus sekolah, yang artinya masalah pendidikan di Indonesia masih terus berkubang pada masalah yang sama.

Penulis: Halimah