Rutin berada di rumah selama kurang lebih 6 bulan terakhir, membuat saya memiliki banyak waktu luang untuk menonton beberapa film menarik. Mulai dari film yang diproduksi pada tahun 90-an, sampai dengan yang terbaru, sekitar tahun 2020-an awal. Salah satunya, beberapa film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa.

Selain tayang di bioskop, sebetulnya beberapa filmnya sudah pernah ditayangkan di salah satu satu saluran tv swasta. Hanya saja, saya belum sempat menonton secara keseluruhan. Dan ketika saya punya waktu luang untuk menonton, akhirnya saya sempatkan untuk menonton semua filmnya. Mulai dari dari Ngenest, sampai dengan Imprefect.

Semua filmnya bagus, dari menit pertama sampai dengan selesai. Dan saya merasa, sebagai penonton, film yang digarap Ernest Prakasa selalu memiliki kualitas yang baik. Dari film pertama, sampai dengan yang paling akhir dibuat.

Setelah saya coba amati dan mengingat kembali beberapa alur cerita filmnya, ada hal yang membuat film garapan Ernest Prakasa selalu menarik untuk ditonton. Berikut ini di antaranya:

Cerita dan keresahan yang relate dengan kehidupan personal banyak orang

Mulai dari Ngenest, Cek Toko Sebelah, Susah Sinyal, Milly & Mamet, sampai dengan Imperfect, semua menceritakan keresahan banyak orang. Atau paling tidak, sebagian orang di antara kita. Karena ceritanya relate, juga persoalannya dekat dengan kehidupan di sekitar kita, menjadikan kita bersimpati ketika menonton filmnya.

Sisi baiknya adalah, kita bisa mendapat insight dari film Ernest Prakasa, tentang bagaimana cara menyelesaikan persoalan di kehidupan sehari-hari, jika permasalahan dalam film tersebut memang relate dengan kita. Lumayan, kan, sambil menonton film bisa dapat pandangan baru tentang bagaimana kita harus menyelesaikan permasalahan hidup dengan cara yang baik.


Komedi tanpa banyak mikir

Setelah saya amati, komedi di filmnya Ernest Prakasa semuanya ringan dan mudah dicerna. Terasa spontan dan enggak luput dari candaan sehari-hari. Bisa jadi, ini memang efek dari banyak pemain yang berprofesi sebagai komika di filmnya Ernest. Selain juga para komika tersebut berasal dari Hahaha Corp yang didirikan oleh Ernest Prakasa.

Hal tersebut jadi warna tersendiri bagi para penontonnya, termasuk saya. Senang aja gitu ketika nonton suatu film yang ada unsur komedinya, saya bisa tertawa lepas dan spontan, tanpa harus berpikir atau bertanya terlebih dahulu, “Ini maksudnya apa, sih?”

Tektokan dan celetukan sederhananya betul-betul menjadi kartu as di setiap adegannya. Bahkan, di beberapa adegan, belum lama rasanya hanyut dalam emosi dan pesan yang tersirat, sudah ada selipan komedi yang bikin ketawa. Saya meyakini, setiap hal yang sederhana, mudah dipahami sekaligus bisa diterima oleh banyak orang, pastinya sudah melalui proses yang tidak mudah.

Pesan tersirat dalam setiap film yang sarat makna

Hal lain yang akhirnya saya sadari adalah, film garapan Ernest selalu menceritakan tentang persoalan keluarga atau hubungan dari suatu pasangan. Masalah yang sekilas mungkin nampak sederhana, tapi jika tidak segera diselesaikan atau didisikusikan, malah akan menjadi bumerang bagi diri sendiri juga orang terdekat. Insight ini yang saya dapat setelah menonton semua filmnya.

Konflik dengan pasangan, antara anak dengan Ayah, Ibu dengan anak, tentang body shaming di Imperfect, semua dikemas dengan baik dan apik. Betul-betul mengisahkan persoalan yang terjadi di kehidupan di sekitar kita.

Barangkali ada yang belum sempat nonton film garapan Ernest Prakasa, entah hanya beberapa di antaranya atau bahkan semuanya, semua filmnya sangat saya rekomendasikan, bisa dijadikan alternatif dalam mengisi waktu luang, atau ketika bingung mau nonton film apa.

***

Untuk saran, saya pikir, mungkin hanya ada pada akhir cerita yang hampir selalu berakhir bahagia. Maksud saya, barangkali di waktu mendatang ketika Ernest Prakasa kembali membuat film, akhir cerita bisa dibuat bervariasi dan tidak melulu soal happy ending.

Terakhir, secara keseluruhan, saya betul-betul menikmati alur ceritanya. Dan sebagai penonton, saya memberi penilaian 8/10 untuk semua film Ernest Prakasa.

Penulis: Seto Wicaksono

Penyunting: Aunillah Ahmad