Tidak sedikit teman dan kerabat saya yang mengeluh mendapatkan beraneka ragam SMS setiap harinya. Mulai dari SMS promo seperti ini, “Melayani instalasi camera cctv security system amankan aset berharga anda bisa online di hp hubungi 081234567 Asep.” Atau yang nyeleneh seperti ini “Ass. saya ibu AAN alhmadulilah tlh berhasil ikut pesugihan menerima dana goib 3M dari KH Didi, ingin sukses seperti sy silahkan chat blio di WA 081234567.”

Ada juga yang mendapat SMS promo seperti ini, “bandar blackjack, togel singapur, dll. daftar dan main skarang di bit.ly/sinting”. Kebayang kan kalau SMS seperti ini dibaca sama istri yang curigation tingkat dewa. Bisa-bisa ia menuduh sang suami biasa main judi, sehingga dapat penawaran seperti itu. Padahal sang suami sebenarnya tidak demikian.

Wajar saja jika akhirnya banyak yang marah dan kesal karena hal ini. Intensitas SMS yang cukup tinggi dan kadang tidak kenal waktu, tak jarang mengganggu aktivitas dan mood. Daripada bete berkepanjangan, ada baiknya bila kita coba menyikapinya dengan beberapa hal berikut.

1. Memaklumi Kondisi Pengirim SMS Promo

Saya yakin kalau suatu saat ada razia HP, SMS promo sejenis ini bakal nongol di inbox pesan hampir seluruh rakyat Indonesia. Hal ini membuktikan, bahwa cara tersebut sepertinya sudah masuk klasemen “strategi marketing paling efektif jaman now”. Jadi, daripada nggak tau mau marah ke siapa, ada baiknya mencoba memaklumi kondisi sang pengirim SMS.

Seandainya saya di posisi sang pengirim SMS, betapa pengharapan ‘siapa tau ada yang nyantol’ begitu besar. Berapa banyak sih orang yang mau meluangkan waktu untuk menghapus SMS tersebut satu persatu? Alhasil, sang pemilik HP secara tidak sadar menyimpan pesan-pesan tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Siapa tau, penerima SMS pas lagi bingung ditagih hutang nggak punya duit dan teringat pernah dapat SMS seperti ini, “Kami dari Bank Krut menawarkan pinjaman berbasis online di seluruh wilayah Indo min 5jt/500jt bunga 2% proses cepat info wa 081234567”.

Ada yang beneran, tapi nggak sedikit juga yang tipu-tipu. Saat ekonomi lagi susah begini, pengirim SMS pun coba-coba memanfaatkan situasi, keluguan dan ke-gaptek-an orang dengan rejeki sudden death seperti, “Pesan resmi. No. anda resmi meraih hadiah ke-2 Rp. 175jta dari PT. SHAPI’I kode pin anda 12345 silahkan cocokan pin anda klik : bit.ly/asoygila.” Buat SMS tipu-tipu seperti ini, jangan repot-repot ngebayangin “seandainya aku menjadi sang pengirim SMS”, tetapi langsung laporin aja ke polisi!

2. Niatkan untuk Menjalin Silaturahmi

Katanya nih, kalau ngomel, kesel, atau marah-marah itu tandanya udah kemasukan setan. Jadi ketika dapat SMS seperti itu, daripada buka gerbang tol buat setan masuk ke hati dan pikiran kita, kenapa kita nggak coba membuka hubungan yang baik dengan pengirim SMS? Saya yakin, agama apapun pasti mengajarkan umatnya untuk bersilaturahmi, kan?

Nah, siapa tau SMS itu masuk di saat yang tepat. Misalnya, pas kalian lagi bosen nunggu antrian bank, nunggu dokter, atau gabut lainnya. Coba sekali-kali diajak kenalan. Siapa tau malah bisa jadi prospek buat kalian yang punya usaha MLM. Atau buat yang dapat SMS ‘dana ghoib’ Ibu Aan yang saya ceritakan sebelumnya, siapa tau bisa meyakini beliau untuk menanamkan sebagian uang “tiga em”-nya itu di investasi bisnis kalian. Nah…malah saling menguntungkan, kan?

Selain jadi calon klien dan calon prospek bisnis kalian, siapa tau Kang Asep yang nawarin cctv itu malah bisa jadi calon pasangan kalian di pelaminan. Ahay…

Jadi kalau dapat SMS nggak wajar gitu, coba diniatin yang baik dalam hati, dan belajar melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

3. Bisa Dijadikan Bahan Tulisan

Kalau status bangun tidur, update aktivitas, foto makan siang, sampai curhat dimarahin bos juga sudah diposting, kenapa nggak SMS ini dipamerin juga di medsos? Daripada bikin eneg dan misuh-misuh sendiri, mending di ghibahin sama netizen. Malah bisa jadi bahan diskusi yang asyik dan seru.

Siapa tau, dari bahan diskusi di wall ini malah dapat inspirasi untuk bikin tulisan. Siapa tau juga, tulisannya bisa nembus redaksi media online. Nah siapa yang ngira, SMS yang menurut kita ngeselin itu malah ternyata bisa jadi duit.

Bisa jadi, SMS seperti ini sebenarnya ujian Tuhan untuk mengetes seberapa besar kesabaran dan toleransi kita. Jadi, kenapa mesti bete?