Pengalaman menjadi mahasiswa tidak akan didapatkan berkali kali dalam hidup, itu hanya sekali dan janganlah di sia-siakan. Mahasiswa memang bukan hanya perkara kuliah, duduk nyaman di kelas, mengerjakan tugas, lalu kembali pulang ke kos, malam minum kopi, atau bermain game sampai pagi lagi. Banyak hal yang mestinya dipelajari sejak berada di kampus, salah satu yang cukup penting adalah mempelajari dinamika politik kampus.

Berbeda dengan politik kelas desa, kabupaten, kota, atau pemilihan wakil rakyat. Politik tingkat kampus merupakan jenjang awal untuk kemudian nantinya berkarir di dunia politik nyata. Politik itu seni hidup, bukan hanya terbatas pada kegiatan untuk berkuasa, atau mendapatkan kekuasaan. Politik penting dipelajari meski hanya sedikit sedikit, sebab setiap sendi kehidupan adalah politis. Setidaknya berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak hanya menjadi organisator pasif, tetapi aktif berpolitik, bahkan berkontestasi.

1. Bekal Mendapat Kepercayaan

Dalam proses lobbying, komunikasi, interaksi, hingga konsolidasi memakai elemen seni yang sama, yaitu seni mempengaruhi orang lain. Ketika seseorang percaya mendapat kepercayaan dari orang lain di sanalah bekal awal untuk mendapat kepercayaan publik. Namun satu hal yang perlu digaris bawahi yaitu ketika sudah mendapat kepercayaan, jangan sekali kali disia siakan apalagi ditinggalkan. Karena sekali berbohong, hilang kepercayaan bisa selamanya. Seperti kata pepatah, gara gara nila setitik bisa rusak susu sebelanga. Artinya, sedikit saja berbuat salah bisa rusak selamanya.

2. Latihan Mental

Latihan mental didapatkan saat menyampaikan pembicaraan di depan umum. Bahkan pengalaman pribadi, menyampaikan visi misi di depan umum, memiliki animo berbeda ketimbang orasi di depan seribu masa. Sebab, ketika berusaha meyakinkan orang dengan gagasan, ide, dan rencana yang akan dilaksanakan pada masa depan harus bermodalkan tiga hal. Pertama, tatapan mata yang yakin, kedua, gestur tubuh yang mantap jangan gemetar atau terlalu tegap, ketiga perkataan mesti dengan bahasa santun juga mudah dipahami.

3. Proses Pendewasaan

Salah satu yang paling terlihat dengan berpolitik kedewasaan bisa terus bertambah. Artinya ini politik yang sehat, sebab politik tidak baik itu hanya dilakukan oleh oknum yang menyalahgunakan. Dewasa berpolitik artinya menerima kemenangan, atau kekalahan dengan lapang dada. Tidak memakai cara kotor guna memperoleh kekuasaan, ataupun tidak bermain curang dalam situasi kondisi

apapun

4. Pengalaman Sebelum Terjun di Dunia Politk Nyata

Jika melihat kondisi politik di Indonesia saat ini, sebagai mahasiswa, dan tentunya anak milenial yang digadang akan menjadi gold generation, kita mesti selektif. Tidak semua dapat dijadikan pelajaran, tidak semua jelek, tidak pula semua baik. Bekal di ranah mahasiswa sedikit banyak akan mempengaruhi saat kelak terjun di tengah masyarakat. Memang, tidak semua bercita cita jadi politisi, sebaliknya ada beberapa yang saat ingin duduk menjadi wakil rakyat, bupati, walikota, hingga presiden. Setidaknya dengan bekal di kampus, dunia politik di Indonesia akan lebih baik dan tidak menjadi kian keruh.

Itulah beberapa alasan, mengapa sebaiknya belajar politik sejak di kampus. Politik itu bagian dari seni kehidupan, politik bukan hanya soal cara mendapat kekuasaan, atau memperoleh posisi strategis di pemerintahan. Lebih dari itu politik sebagai bagian dari hidup, guna menjadikan tatanan masyarakat lebih baik.

Editor: Nawa

Gambar: The Conversation