Punya jerawat itu menyebalkan, apalagi kalau lokasinya ada di wajah. Tumbuhnya besar-besar dan sering kali malah disertai dengan rasa nyeri. Belum lagi dengan jerawat-jerawat kecil yang turut menyertainya, seketika bikin BT dan nggak PD. Rasanya pengin nggak ke mana-mana aja, sampai jerawatnya kempes dan menghilang dengan sendirinya.

Bagi saya, jerawat yang tumbuh di wajah itu sudah seperti panen musiman tiap bulan. Munculnya selalu rutin menjelang menstruasi dan saat sedang PMS. Udah emosi lagi labil, eh malah ditambah nyeri-nyeri sedap di wajah. Bikin mood rusak seketika. Apalagi kalau lokasi jerawatnya berada di posisi yang bikin ilfeel.

Posisi tumbuh jerawat yang nggak pas ini benar-benar menambah derita. Serba salah dan bikin emosi. Terkadang malah mengganggu aktivitas harian. Kena senggol sedikit, rasa ngilu dan nyerinya nggak ketulungan. Rasanya mau marah sekalian nangis aja. Apalagi kalau jerawatnya tumbuh di lokasi yang saya sebutkan di bawah ini.

1. Jerawat di Dahi

Jerawat yang muncul di dahi itu benar-benar menyebalkan. Posisinya njeplak gitu aja di daerah yang notabene jadi pusat perhatian orang lain dan nggak bisa ditutupi sekalipun pakai jilbab. Posisinya juga ganggu banget buat mengerjakan aktivitas harian dan beribadah. Pasalnya, posisi jerawatnya seringkali pas di tempat sujud. Alhasil, kalau mau sujud mesti harus hati-hati, itu pun terkadang masih tetap terasa ngilunya.

Tiap kali jerawat di dahi ini muncul, saya sudah senewen duluan. Sebelum salat, saya juga sering-sering mengingatkan diri akan keberadaannya di dahi. Tapi, hasilnya seringkali gagal. Saya baru sadar ada jerawat di dahi saat rasa perih dan ngilu muncul ketika dahi saya menyentuh tempat sujud. Setelahnya, saya rasanya pengin nangis aja. Bubar sudah konsentrasi yang saya bangun susah payah di awal salat tadi.

Dahi saya juga seringkali gatal. Saat nggak sengaja kegaruk, aduuuh.. rasa nyeri nggak ketulungan. Rasanya udah kayak Odadingnya Mang Oleh, deh.

2. Jerawat di Hidung

Jerawat yang tumbuh di hidung biasanya memiliki ukuran yang sama besarnya dengan yang ada di dahi. Posisinya yang tumbuh di hidung benar-benar nggak pas. Rasanya seperti ada tambahan tempelan di hidung dan itu benar-benar bikin nggak nyaman.

Adanya jerawat di hidung seperti mengubah saya menjadi Pinokio dengan hidung panjangnya. Pokoknya aneh banget. Posisinya juga ganggu buat salat. Meskipun nggak mengalami tekanan ekstrim seperti yang tumbuh di dahi, namun tetap saja posisi tersebut membuatnya bersentuhan dengan lantai tempat sujud. Tetap ngilu juga kalau kena senggol sedikit saja.

Hidung biasanya juga seringkali gatal. Nggak sengaja kena garuk, nyerinya sampai bikin pusing. Terkadang, bekas jerawatnya juga menyebabkan pori-pori besar yang jadi sarang komedo. Bikin ilfeel.

3. Di Antara Hidung dan Bibir

Saya nggak paham, kenapa jerawat bisa tumbuh di tempat sesempit itu? Di lokasi antara hidung dan bibir. Pas di tengah-tengahnya. Bikin jengkel dan bete sekaligus. Ditambah lagi bentuknya yang biasanya besar, menambah rasa nyeri. Rasanya udah kayak sariawan, bedanya ini berada di luar dan dipamerkan ke khalayak ramai.

Lokasinya yang dihimpit hidung dan bibir seringkali membuat saya harus mendesis hanya untuk menahan rasa nyeri. Tiap kali mau bicara, jerawatnya udah kayak ditarik-tarik. Perih banget dan yang paling menjengkelkan, biasanya akan lama hilang. Bisa berhari-hari baru kemudian kempes sendiri. Kalau nggak sengaja kena senggol, sakitnya jadi dobel. Nyeri di hidung dan bibir secara bersamaan.

4. Dagu

Punya jerawat yang tumbuh mendadak di dagu itu adalah malapetaka. Pasalnya, ia seringkali tumbuh berbarengan dengan rasa nyeri dan sedikit nanah. Ya, hampir mirip dengan bisul gitu. Pokoknya, udah kayak gunung yang mau meletus, hanya perlu dihitung mundur saja.

Rasa ngilunya juga lebih parah dan seringkali bikin nggak enak buat ngapa-ngapain. Mau makan, berasa ada yang mengganjal di bawah, kayak ada gigi yang lagi kena infeksi dan bengkak. Tangan juga seringkali gatal dan pengin mencetin nanahnya. Haduh, penuh perjuangan banget melawan jerawat ini.

Nah, kalau jerawat-jerawat tadi munculnya hanya di satu lokasi dalam satu waktu, masalahnya tentu nggak terlalu berat. Sekarang, bayangkan jika mereka semua muncul secara bersamaan di masa-masa PMS. Saya pilih nangis aja seharian.

Nah, posisi jerawat di mana sajakah yang sudah kamu rasakan? Mari menangis bersama-sama.