Pendemi Korona di Indonesia belumlah usai, jumlah kasus positif terjangkit virusnya kian bertambah besar dan banyak. Tercatat dalam laman Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hingga tulisan ini tayang, Kamis, 11 Juni 2020, sebanyak 35.295 korban positif keganasan virus korona.

Meski begitu, dalam kehidupan keseharian kita di Indonesia penanganan virus korona kini telah memasuki babak barunya. “New Normal” atau Kenormalan Baru. Warga Indonesia kini perlahan sudah diperbolehkan untuk berkegiatan seperti sediakala dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Terhitung tiga bulan ketika PSBB secara ketat dilaksanakan dimana pemerintah menginstruksikan kepada masyarakat untuk berkegiatan di rumah. Adanya instruksi untuk berkegiatan di rumah berdampak pada aktifitas sosial, ekonomi, kesehatan, serta spiritual masyarakat.

Meningkatnya jumlah penggangguran, kesejahteraan masyarakat yang menurun drastis, dan kegaduhan atas informasi yang bertebaran selama pandemi membuat sebagian masyarakat Indonesia tergerak untuk melakukan aksi-aksi sosial untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan.

Disini penulis mencoba menghimpun gerakan-gerakan sosial masyarakat selama pandemi. Walaupun kita sudah bisa kembali berkegiatan dengan kenormalan baru, namun aksi-aksi sosial yang telah berlangsung dapat terus dilakansakan. Gerakan yang telah dilakukan baik secara individu maupun kelompok masyarakat diantaranya:

Aksi Solidaritas Pangan

Aksi sosial ini banyak diinisiasi kelompok masyarakat generasi millenial di berbagai daerah. Kelompok pemuda daerah yang melaksanakan aksi ini bisa ditemui di Yogyakarta, Magelang, Temanggung, Surabaya, dan banyak daerah lainnya.

Tujuannya tidak lain membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi korona yang memaksa para pekerja harian untuk tetap di rumah tanpa pemasukan dan yang nekat berjuang keluar rumah demi mencari upah.

Kegiatannya berupa pembagian makanan siap santap dan bahan pokok yang dibagikan secara berkala. Mereka juga membuka donasi kepada seluruh masyarakat dermawan yang ingin turut membantu. Kalian bisa juga turut mengikuti kegiatannya dengan memantau akun Instagram gerakan masing-masing dengan kata kunci “solidaritas pangan”.

Relawan Online

Demi menangkal berita bohong yang bertebaran di media sosial terkait virus korona, para mahasiswa kedokteran dari berbagai universitas bekerja sama dengan kementerian, media massa, maupun pihak swasta membentuk relawan online. Tugasnya memliki peranan penting dalam memberikan edukasi masyarakat mengenai informasi tentang virus korona dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mereka harus bersikap dalam menghadapinya.

Para relawan diberi pelatihan melalui jejaring media sosial. Setelah mereka paham dan siap untuk beraksi; para relawan menyebarkan video, poster, pesan berantai melalui media sosial yang dimiliki seperti WhatsApp, Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya. Selain itu para mahasiswa kedokteran juga melakukan anamnesis kepada masyarakat yang dilakukan setiap hari jika ada pasien yang memiliki gejala COVID-19.

Konser Amal

Para pekerja seni tak mau ketinggalan. Banyak musisi papan atas maupun papan bawah yang mengadakan konser virtual sebagai wujud eksistensi diri dan kreativitas selama pandemi serta menggalang dana untuk para korban keganasan COVID-19. Tak jarang dana amal yang dikumpulkan bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Dermawan Perorangan

Selain aksi sosial yang dilakukan oleh kelompok orang, kegiatan perlawanan terhadap virus korona juga dilakukan oleh perorangan. Banyak figur publik baik artis, selebriti, tokoh agama, maupun tokoh politik ikut menyedekahkan sebagian bahkan hampir seluruh hartanya untuk membantu penanggulangan virus korona.

***

Rangkuman diatas merupakan sebagian kecil dari aksi-aksi solidaritas yang telah dilakukan selama pandemi berlangsung. Penulis berharap kepada seluruh pembaca walaupun kita telah memasuki kenormalan baru, jangan sampai perbuatan baik yang telah kita lakukan selama pandemi tidak dilaksanakan kembali. Selalu berbuat baik dimanapun dan kapanpun merupakan sebuah keniscayaan mutlak.

Penulis: M. Afdhol Mufti Alhakiki

Penyunting: Aunillah Ahmad