Bulan Ramadan sudah pergi meninggalkan kita, namun bukan berarti kebaikan-kebaikan yang biasa kita lakukan di bulan Ramadan akan musnah juga. Setelah berpuasa penuh satu bulan lamanya tidak jarang momen yang paling dinanti-nanti ialah menyambut datangnya bulan Syawal: Lebaran. Banyak sekali tradisi yang biasa kita lakukan dalam menyambut momen lebaran ini salah satunya ialah membeli baju baru. Namun di tengah pandemi virus Corona ini perlukah membeli baju baru untuk lebaran?

Sebenarnya esensi baju lebaran itu tidak harus baru. Namun streotype yang dibentuk oleh kebanyakan masyarakat Indonesia bahkan di beberapa dunia membeli baju baru untuk lebaran itu sebuah keharusan. Karena sudah dilakukan secara turun-temurun, hingga terbentuk menjadi sebuah tradisi. Hal ini dipermanis dengan iklan-iklan serta diskon-diskon yang menggiurkan.

Berhias di hari raya Idul Fitri memang diperbolehkan oleh Rasulullah SAW, namun bukan berarti berhias harus memakai pakaian baru bukan? Pakialah baju terbaikmu, bersih, dan suci. Sambutlah suka cita ini dengan kesederhanaan yang hikmat, tidak perlu glamor untuk momen perayaan ini. Jangan gara-gara baju baru untuk lebaran harus ngutang sana-sini, atau dijadikan ajang pamer ini pamer itu, sungguh semoga kita terhindar dari hal seperti itu.

Yah, namanya juga sudah tradisi, ya jadi kebiasaan rutin yang kedengarannya wajib dilakukan. Kalau nggak beli baju baru nggak tenang rasanya, nggak komplit, nggak ada semangat menyambut lebaran, dan beragam alasan lainnya supaya bisa tetap beli.

 

Beli Baju Lebaran > Mentaati Himbauan Physical Distancing

Di tengah masa pandemi virus Corona seperti sekarang ini, belanja baju baru secara online menjadi pilihan yang tepat untuk dilakukan di situasi physical distancing seperti saat ini. Dengan beralasan kalau kerap kali belanja online itu tidak sesuai foto dengan realitanya yang berujung kecewa, orang-orang tetap belanja baju lebaran di pusat-pusat perbelanjaan.

Beberapa waktu lalu viral soal pusat perbelanjaan baju dibuka, dan masyarakat yang berbondong-bondong ingin mendapatkan baju baru, berlarian, berdesak-desakan, tidak peduli pada himbauan physical distancing, bahkan aturan PSBB: Pembatasan Sosial Berskala Besar di sebagian wilayah di Indonesia. Masih ada saja orang-orang yang menganggap hal ini tidak penting, padahal per tanggal 21 Mei 2020, pasien positif corona meningkat hingga 973 kasus baru.

Harus kita pahami bersama bahwa membeli baju baru untuk lebaran itu tidak wajib. Jika masih ada baju lama yang baik untuk dipakai maka pakai itu saja dulu. Jika memang beli baju dirasa penting sekali dan sudah menjadi tradisi yang mesti dilakukan, maka belilah baju secara online. Lihat review, baca keterangan, minta pendapat keluarga atau temanmu toko yang direkomendasikan untuk meminimalisir rasa kecewa. Jangan keluar rumah, atau bahkan mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain hanya karena baju baru lebaran yang dipakai sekali setahun. Mengertilah bahwa virus ini tidak akan hilang jika bukan kita yang harus sama-sama berjuang.

Lagian, emang mau kemana sih pakai baju baru? Kan lagi nggak boleh kemana-mana? Keliling teras rumah sampai dapur? Atau malah di ruang isolasi?