Awal tahun 2021, saya memberanikan diri untuk kembali mendaftar beasiswa ke Turki. Karena setahun sebelumnya pernah mendaftar dan gagal, maka saya berjanji ke diri sendiri kalau ini adalah kesempatan terakhir untuk mencoba, jika gagal kampus Sukijo menjadi alternatifnya. Bagaimanapun tekad saya sudah bulat untuk segera melanjutkan studi S3, keburu otak beku dan terlena dengan dunia kerja.

            Dan seperti yang saya katakan tadi, di awal tahun, tepatnya Januari-Februari beasiswa Turki rutin dibuka, yakni Turkiye Burslari Scholarship lebih dikenal dengan beasiswa YTB. Beasiswa ini khusus diberikan pemerintah Turki kepada pemuda-pemudi dari berbagai negara yang berkeinginan untuk kuliah di Turki. Jangan dibayangkan karena ini di Turki hanya ada jurusan agama, tidak perlu khawatir karena hampir semua jurusan ditawarkan, bahkan kalau ingin belajar Sastra Jepang, Kedokteran Hewan pun ada. Kalau saya memilih jurusan Tafsir, selain karena melanjutkan jurusan yang pernah diambil saat S1 dan S2, juga ada keinginan menjadi Profesor di bidang Tafsir, Amin kan ya.

Tahap dan persyaratan yang wajib ditempuh

            Seperti umumnya beasiswa ada proses yang perlu dijalani, kurang lebih sih seperti ini:

            Pertama adalah seleksi berkas. Tahap ini semua dilakukan melalui website turkiyeburslari.gov.tr, di sana akan diminta untuk mengisi data diri secara lengkap, meliputi biografi, tentang keluarga, riwayat pendidikan, karya ilmiah-tulis, kegiatan sosial-kepemimpinan. Setelah semua terisi, baru pilih My Applications untuk memulai mendaftar beasiswa. Ketika proses mendaftar beasiswa itu teman-teman akan menemui kolom-kolom yang wajib untuk diisi, secara garis besar tentang motivasi studi ke Turki dan juga proposal rencana tugas akhir kita.

            Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk tahap pertama ini, tapi kuncinya adalah teliti dan percaya diri. Istilah saya untuk tahap pertama ini seperti sell yourself, tunjukkan yang terbaik dari apa yang kita miliki, sehingga orang lain tertarik dan merasa kita adalah yang dicari oleh mereka. Dalam konteks kualitas berkas ya, bukan fisik, jadi tidak usah terlalu pusing memilih foto profil untuk aplikasi beasiswa kita.

            Selesai tahap pertama, perlu banyak-banyak bersabar sebab cukup panjang waktu seleksi berkas ini. Selama waktu menunggu hendaknya teman-teman tetap menyiapkan plan B, plan C jika tidak diterima, jaga-jaga. Beberapa teman sesama awardee bahkan ada yang sudah diterima di kampus dalam negeri ketika mendaftar beasiswa. Walaupun pada akhirnya belum lolos beasiswa, bisa tetap lanjut kuliah di kampus dalam negeri, tidak terbuang waktunya dengan sia-sia.

            Setelah hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tibalah kabar ke email kita masing-masing tentang jadwal tahapan kedua yaitu wawancara. Biasanya email dikirimkan secara serentak di hari dan tanggal yang sama. Untuk pembagian waktu wawancara dibedakan antara S1, S2 dan S3. Karena saya mendaftar di masa pandemi, yang biasanya wawancara dilakukan secara offline di dua daerah, Jakarta dan Aceh, akhirnya dilakukan secara online menggunakan zoom. Lumayan mengurangi grogi, bahkan terasa lebih santai.

            Pada tahapan kedua, saya dapat jadwal tanggal 10 Juli, saat sore menjelang maghrib. Sekitar 10-15 menit durasi waktu wawancaranya. Menggunakan bahasa Inggris logat Jogja saya menjawab satu persatu pertanyaan dari interviewer, yang ditanyakan juga tidak jauh dari apa yang kita isi di website. Mungkin yang membekas dari tahapan kedua ini karena bertepatan juga waktunya dengan saya sedang karantina akibat positif covid-19. Alhamdulillah walau diberi ujian, tapi pun langsung diberikan balasan nikmat berupa lolos ke tahap wawancara.

            Dua tahapan sudah dilewati, tinggal menanti tahapan ketiga yaitu pengumuman penerima beasiswa. Jarak waktu antara wawancara dengan pengumuman kurang lebih satu bulan, begitu juga jarak waktu antara pengumuman dengan keberangkatan pun satu bulan. Ketika nanti kalian mengalami akan terasa sangat cepat sekali, tiba-tiba sudah sampai Turki.

            Sebagai penutup, peluang kuliah di Turki selain beasiswa Turkiye Burslari Scholarship juga ada beasiswa lainnya yakni Diyanet Burslari Scholarship dikenal dengan beasiswa TDV. Info lebih lanjut bisa mengakses website dbys.tdv.org.

Selamat berproses, sampai ketemu di Turki.

Editor: Nawa

Gambar: portalislam