Menghadapi toxic parents itu perlu strategi yang tepat.

Kita semua pasti sepakat bahwa tanpa orang tua, kita tidak akan terlahir di dunia. Namun, dari dulu hingga sekarang hal yang disebut toxic parents sering dialami oleh setiap anak.

Toxic parents merupakan perilaku orang tua yang tidak memperlakukan anaknya dengan baik bahkan dapat membuat psikologis anaknya terganggu. Mungkin kalian sadar atau malah nggak sadar jika orang tua sering menyakiti anaknya. Tak jarang mereka menyakiti anaknya dengan kata-kata hingga ke fisik.

Toxic parents benar-benar nyata bagi anak. Bisa dimulai dengan membanding-bandingkan sang anak dengan anak lain. Sudah pasti hal ini menyakitkan bagi sang anak. Belum lagi, jika orang tua berharap lebih hingga memaksa anak untuk mengikuti kehendaknya. Pernah dengar kata kata “Kami lebih tahu daripada kamu,” Itulah jurus yang sering digunakan orang tua kepada anaknya.

Padahal zaman sudah berkembang pesat. Peperangan yang kita alami di zaman modern ini tentu berbeda dengan orang tua kita. Sayangnya, banyak orang tua yang menutup mata dan nggak mau tahu tentang hal ini. Sebenarnya apa yang kita rasakan sebagai anak? Sedih? Tertekan? Tidak bebas? Serba salah? Iya! Itulah yang kita rasakan dan terlalu susah untuk dialami sendirian, bukan?

Namun, ketika ingin bersuara dan berusaha membela diri, bisa saja kita akan dicap sebagai anak durhaka karena melawan. Pertanyaannya, ada nggak sih orang tua yang durhaka? Ya ada! Orang tua yang memperlakukan anaknya sendiri dengan tidak baik.

Begini, anak itu sebenarnya pilihan, dan jika sudah memilih dan diberi kepercayaan Tuhan untuk membesarkan anak, ya dijaga dengan sebaik mungkin. Bapak, ibu, anak itu bukan robot yang harus mengikuti semua kemauan orang tuanya.

Toxic parents dapat terjadi di berbagai hal. Seperti ekspetasi orang tua yang berlebihan pada masa depan anak. Bisa juga dengan melakukan kekerasan secara verbal atau fisik. Bahkan sampai membicarakan keburukan anak di depan orang lain. Pasti kalian sering nemuin orang tua yang sering menjelekin anaknya sendiri. Bercanda atau serius, hal ini bisa melukai hati sang anak.

Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai seorang anak jika mengalami persoalan ini? Mungkin dua hal ini bisa dilakukan untuk menghadapi toxic parents.

Pertama, yakinkan dirimu

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah berbicara dengan dirimu sendiri. Ajaklah bicara dirimu dan tanya apa yang kamu mau? Kamu nyaman nggak dengan situasi seperti ini? kalau nggak, kenapa? Sering-seringlah mengajak dirimu sendiri untuk mengobrol sampai kamu kamu tahu apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu inginkan.

Kedua, cari momen tepat bicara mendalam dengan orang tua

Coba cari moment untuk mengobrol dengan orang tuamu. Ajaklah bicara dengan pelan-pelan, santai dan berusahalah untuk tidak emosi. Kalian harus tahu, orang tua tuh egonya besar, jadi jangan pernah pakai nada seakan menggurui. Ajaklah mereka berdiskusi mengenai perasaanmu dan carilah jalan keluar bersama-sama.

Kalian juga sadar, bahwa akan selalu ada kemungkinan terjadinya pertengkaran. Ketika pertengkaran terjadi maka kamulah yang akan disalahakan. Tapi nggak masalah dan jangan sampai down. Setidaknya mereka sudah tahu apa yang kamu rasakan. Masalah mereka mengerti atau tidak, itu hanya masalah waktu.

Kamu berhak bahagia, dan orang tua juga berhak untuk melihat hasil dari didikannya berkembang dan membanggakan. Carilah jalan tengah yang kiranya tidak menyakiti orang tuamu dan dirimu sendiri. Jika kamu sudah yakin, maka kamu hanya perlu berusaha menyakinkan tiga orang. Tiga orang siapa? Tentunya mereka adalah kedua orang tuamu dan dirimu sendiri. Yakinkan mereka bahwa kamu tidak akan mengecewakan dan bukan seperti yang mereka katakan.