Mahasiswa tahun akhir, ya itulah mahasiswa yang sudah masuk pada tahun ke-3 atau semester 6. Saya pribadi adalah mahasiswa yang sudah masuk tahun ke-3 di Universitas Negeri Padang. Banyak banget tantangan yang harus dihadapi, mulai dari ngejar sks mata kuliah yang harus diselesaikan, setumpuk tugas yang berjibun, tanggung jawab di organisasi, dan tanggung jawab lainnya. 

Untuk tahun ini, sebagai mahasiswa pendidikan, saya akan dihadapkan mata kuliah microteaching, sebuah mata kuliah untuk persiapan menjadi seorang guru ketika Praktek Lapangan pada semester 7. Selain itu, mahasiswa tahun ke-3 ini biasanya sudah dihadapkan untuk memasukan proposal penelitian untuk dijadikan skripsi, sebagai tugas akhir ketika tamat dari kampus mereka. 

Ya memang banyak banget tanggung jawab sebagai mahasiswa tahun akhir, sebuah kalimat dari judul Film grup komedi legendaris Indonesia, Warkop DKI. Film mereka ada berjudul “Maju Kena Mundur Kena.” Membuat saya terinspirasi menulis artikel ini, untuk membahas nasib mahasiswa tahun akhir. 

Kita dapat memaknai kalimat “Maju Kena Mundur Kena” ini sebagai dilematik yang dihadapkan oleh seluruh mahasiswa tahun akhir di Indonesia. Mau lanjut kuliah udah bosen, capek, mental health mulai kacau, stress, makan mulai tidak teratur, dan keresahan lainnya. Mau berhenti juga udah nanggung, duit udah banyak keluar, gelar sarjana dikit lagi bakal dapet, ya dikit lagi mau menghadapi dunia kerja. 

Rasanya serba salah kan? Antara maju atau mundur, sama-sama kena. Sebagai mahasiswa tahun akhir, kita dihadapkan pilihan yang sama-sama tidak menguntungkan. Setiap pilihan tersebut ada plus dan minusnya. Jadi apa yang harus kita lakukan? Bertahan atau tinggalkan. Hahahaha. 

Seperti kisah percintaan sama pacar ya, mau terus berjuang sampai pelaminan atau berhenti dan mengikhlaskan dirinya ke orang lain. Dalam pilihan tersebut, saya akan netral dalam memberikan pandangan saya. Keduanya pilihan sama-sama tepat, asalkan setelah memilih teman-teman harus konsisten dan tidak mencla-mencle dengan pilihan yang sudah diputuskan. 

Pertama, buat temen-temen yang tetap fight melanjutkan kuliah di tahun akhir 

Set the goals agar cepat lulus dari kampus. Jangan terlalu lama jadi investor kampus, yang setiap semester harus bayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). Hidup butuh tujuan, kita punya masa depan. Jangan terlalu nyaman dengan kondisi yang stagnant apalagi mundur tanpa adanya tujuan. 

Atur waktu kamu sebaik mungkin kapan mau wisuda, dosen tidak terlalu peduli soal itu, status kamu adalah mahasiswa. Maha itu bukan sekadar nama, kosa kata mahasiswa menandakan kamu lebih hebat dari pelajar yang berstatus siswa. 

Setelah wisuda, kamu juga harus set the goals untuk mencari pekerjaan atau kamu menciptakan pekerjaan kamu sendiri. Bisa dengan buka bisnis atau menjadi freelancer. Intinya, setiap proses yang dilewati harus dijalani dengan tulus dan ikhlas, anggap itu sebagai proses hidup yang membuat diri semakin matang dalam menjalani kehidupan. 

Kedua, buat temen-temen yang memilih untuk mundur menjadi mahasiswa tahun akhir 

Kamu tetap bisa menggapai impian, tidak ada kata terlambat. Yang ada hanya orang yang tidak mau mencoba dan berusaha, jika kamu tidak ingin berusaha dan mencoba keluar dari zona yang tidak kamu inginkan. 

Ya semuanya akan terasa berat kamu jalani. Setelah memutuskan untuk tidak kuliah lagi, ya kamu harus set the goals untuk menggapai impian yang akan kamu lakukan setelah berhenti dari kuliah. Kamu jangan memutuskan tanpa ada persiapan dan skill yang matang, yang hanya mengandalkan modal nekat, ujung-ujungnya ntar kamu jadi pengangguran dan beban orang tua. 

Sedangkan Mark Zuckerberg (CEO Metaverse) dan Bill Gates (mantan CEO Microsoft) saja yang berhenti kuliah dan membuat perusahaan raksasa sekalipun, mereka tidak mengandalkan modal nekat, ada skill mumpuni yang mereka miliki dan goals yang disusun, yang menjadikan mereka pebisnis teknologi dan salah satu orang terkaya di dunia.

Apapun pilihan yang kamu sudah kamu ambil, manfaatkan sebaik-baiknya. Membaca beribu buku biografi tokoh sukses sekalipun, tidak memberikan apa-apa kalau kamu tidak melakukannya. 

Saya pernah membaca buku pebisnis ulung Indonesia, Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Hal yang dapat saya ambil dari buku tersebut nggak jauh jauh dari kerja keras, integritas, disiplin, dan konsisten dengan impian yang kita tuju. Beliau adalah sarjana Kedokteran Universitas Indonesia, namun ia memilih menjadi businessman. Korporasinya menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Mulai dari media, perbankan, pusat perbelanjaan, hingga properti beliau miliki. 

Menakjubkan, sarjana kedokteran menjadi pebisnis hebat di Indonesia. Tidak ada yang tidak mungkin, kamu pasti bisa sukses. Luruskan niat, terus berusaha, dan disiplin. Ingat masa tua, kamu nggak selamanya muda. Menunda kepuasan sementara, untuk kepuasan yang akan datang. Jangan menganggur, teruslah produktif. Sekian terimakasih.

Foto : Pexels

Editor : Saa