Nggak tau bahasa gaul, dikira kudet. Sekalinya pakai, malah jadi kebiasaan, hingga lupa caranya pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hheemm…Lucu juga ya generasi muda sekarang ini~ 

Beberapa kali saya sering menjumpai remaja semacam ini dalam sebuah kelompok obrolan ringan, baik di cafe, angkringan dan tempat-tempat nongkrong lainnya. Di salah satu cafe yang saya datangi, tidak sengaja saya mendengar obrolan anak muda yang sebagian besar menggunakan bahasa gaul dan bahasa-bahasa yang sedang trend. Mereka dengan asiknya tertawa lepas tidak menghiraukan orang-orang di sekitarnya. 

Tiba-tiba saya mendengar celotehan seorang bapak, “anak muda sekarang mahir banget dengan bahasa gaul. Giliran berhadapan dengan guru baru gelagapan ngomong”. Namun, mata saya tetap berusaha fokus tertuju pada layar laptop di depan saya, meskipun saya sendirian ke cafe dan karena jomblo tapi saya harus tetap happy dong hehehe 🙂  Eitss… saya tidak  akan melanjutkan tentang status kejombloan saya ya xixixi. 

Di lain cerita, saat jadwal presentasi tiba. Ada salah satu teman saya yang cukup gelagapan dan kebingungan dalam menyampaikan penjelasan materi di hadapan teman-teman dan dosen. Ia kebingungan mengolah redaksi kalimat secara baik dan benar dalam sesi presentasi tersebut, dan beberapa kali ia selalu melontarkan kalimat-kalimat bahasa gaul dan obrolan anak muda. 

Kita semua sepakat bahwa Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang majemuk kan? Salah satu tanda kemajemukkan Negara Indonesia adalah dengan adanya keberagaman bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan bagian yang integral dari kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan nasional, termasuk di dalamnya memperkaya bahasa Indonesia.Meskipun Indonesia memiliki keragaman dalam latar bahasa, namun semua itu tetap dalam satu kesatuan bahasa yaitu bahasa Indonesia. Tidak bisa kita pungkiri, bahasa merupakan salah satu poin terpenting sebagai ciri khas dan identitas yang dimiliki suatu bangsa. 

Namun dengan melihat realita anak muda jaman sekarang yang lebih gemar dan paham menyerap bahasa-bahasa asing dan gaul dalam keseharian mereka, saya cuma bisa geleng-geleng kepala. Kata sebagian dari mereka “ketinggalan zaman deh, kalau cuma pakai bahasa yang gitu-gitu ajah”. 

Saya ada tips nih agar kita semua bisa belajar lebih bijak dalam menggunakan bahasa gaul dan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran nggak? Penasaran banget dong! Oke, kalau penasaran, yuk bisa disimak, dibaca, dipahami, diterapkan asal jangan dijilat kemudian dicelupin ya. ini nih tipsnya di  bawah ini:

1. Tetap pakai bahasa gaul sewajarnya

Biar lebih asik, seru, friendly dan akrab dengan teman-teman, tidak masalah menggunakan bahasa gaul, asal sewajarnya ya.  Nggak boleh berlebihan, dan harus sesuai porsi. Karena sesuatu yang berlebihan itu ngga baik hihihi

2. Gunakan bahasa gaul sesuai dengan tempatnya

Semisal nih, posisi kita sedang berada dalam kelompok obrolan akhi-akhi dan ukhti-ukhti yang alim banget, kita perlu yang namanya menyesuaikan dengan lingkup yang ada. Jangan sampai kita bicara dengan mereka menggunakan bahasa anjjiirr dan bahasa-bahasa lainnya yang membuat telinga mereka terganggu. 

Contoh lagi, ketika kita berada dalam forum formal entah itu di organisasi, di sekolah, di kampus dan tempat-tempat formal lainnya yang mengharuskan kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, maka kita wajib menggunakannya. Pada intinya, kita sangat perlu menyesuaikan lingkup atau tempat dimana kita berada ya. 

3. Jangan lupa, kita itu generasi muda penerus bangsa loh! 

Melestarikan bahasa persatuan kita, perlu mempelajari dan mengimplementasikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Yuk sering-sering berlatih menyerap dan memahami bahasa Indonesia. Jangan sampai kita menjadi generasi muda penerus bangsa, namun kehilangan jati diri sebagai pemikul tanggung jawab perjuangan pahlawan negeri ini. Salah  satunya yaitu tanggung jawab dengan tetap melestarikan dan mempelajari bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. 

Itulah beberapa fenomena kehidupan anak muda zaman sekarang, terutama dalam menggunakan bahasa gaul dan bahasa Indonesia. Dan semoga beberapa tips dari saya bisa diterapkan ya, ges!

Oke, cukup itu dulu ya diskusi kita lewat tulisan kali ini. Semoga bermanfaat dan di lain kesempatan kita jumpa lagi~

Penyunting: Halimah
Sumber gambar: Vindyputri.com