Dunia dalam genggaman, mungkin dapat menggambarkan keadaan dunia terkini dan seiring dengan itu kita sering mendengar kata Generasi Z. Modernisasi telah menjadikan perubahan suatu zaman semakin kompleks. Apalagi dengan hadirnya teknologi yang semakin menambah arti dari modernisasi itu sendiri, sehingga disebut dengan ‘Era Digital’.

Keadaan zaman sekarang pun tak lekang dengan adanya suatu generasi yang mengikutinya. Sebagai subjek yang memiliki peran yang besar dan berpengaruh bagi negara itu sendiri, generasi muda bangasa kemudian menjadi tokoh di balik kemajuan suatu negara.

Modernisasi terjadi karena adanya dampak lain dari arus globalisasi yang menjadi fenomena menarik yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Apalagi ditambah dengan keberadaan Generasi Z yang semakin memberikan warna-warni dalam perubahan arus globalisasi saat ini.

Generasi Z merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun pribadi dapat mereka akses dengan cepat dan mudah.

Generasi Z mempunyai beberapa karakter yang unik. Tentunya karakter yang dimiliki oleh Generasi Z sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Berikut penjelasan mengenai karakteristik generasi yang lahir di era digital ini.

1. Memiliki Ambisi Besar untuk Sukses

Kids zaman now’ ini cenderung memiliki ambisi besar untuk sukses, dikarenakan semakin banyaknya role model yang mereka idolakan. Ambisi untuk menggapai impian dari sang anak harus mendapatkan dukungan penuh dari orang tua.

2. Generasi Z: Berperilaku Instan

Generasi Z menyukai pemecahan masalah dengan cara  yang lebih praktis. Mereka enggan meluangkan proses panjang untuk mencermati suatu masalah. Hal ini terjadi karena mereka lahir di dalam dunia yang serba instan.

3. Generasi Z Cinta Kebebasan

Generasi Z suka dengan kebebasan, baik kebebasan dalam berpendapat, berekspresi, dan lain sebagainya. Bagaimana tidak, mereka ini lahir di dunia modern, saat rezim tirani otoriter tidak lagi memiliki kewenangan di negara ini.

4. Generasi Z itu Percaya Diri

Tidak dapat dipungkiri, anak-anak yang lahir di generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Mereka juga memiliki sikap optimistis dalam banyak hal. Namun, orang tua perlu berhati-hati. Jangan sampai menjatuhkan rasa percaya diri mereka saat memberi masukan.

5. Menyukai Hal yang Detail

Generasi Z yang cenderung kritis dalam berpikir dan detail dalam mencermati suatu permasalahan. Di zaman sekarang mencari informasi sangatlah mudah. Hanya dengan menuliskan topik yang ingin ditelusuri melalui mesin pencarian Google di laman internet, terbukalah jendela dunia yang berisi segala informasi dan gambar yang berkaitan dengan topik tersebut.

6. Keinginan untuk Mendapatkan Pengakuan

Mereka sering menganggap bahwa diri mereka unik dan istimewa. Sehingga anak-anak yang lahir di generasi ini cenderung ingin diberikan pengakuan dalam bentuk reward (pujian, hadiah, sertifikat, dan penghargaan) karena kemampuan dan eksistensinya yang unik.

7. Digital dan Teknologi Informasi

Sesuai dengan namanya, Generasi Z mulai merambah dan berkembang pesat di dunia. Generasi yang sangat mahir dalam menggunakan segala macam gadget yang ada dan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih memilih berkomunikasi dengan dunia maya daripada menghabiskan waktu bertatap muka dengan orang lain.

Dua Sisi Berlawanan

Karakteristik tersebut memiliki dua sisi yang berlawanan, bisa positif, yaitu dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan atau lingkungannya atau justru negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan. Hal tersebut bergantung dari bagaimana mereka dalam menggunakan media digital dan memposisikan diri sendiri dalam menyikapi perubahan era sekarang.

Perubahan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu dinamis menghadirkan tantangan tersendiri bagi sektor pendidkan. Sebagai aktor utama dalam pendidikan, peran guru sangat krusial karena dianggap sebagai sumber informasi pertama yang membuka jendela wawasan dalam praktik pendidikan normatif. 

Memadukan teknologi dan pendidikan di sekolah sudah saatnya dilakukan, Jangan sampai Generasi Z menilai bahwa pendidikan mengajarkan hal kuno, mengapa demikian? Mereka jauh lebih paham mengenai internet. Dapat dibayangkan, ketika guru masih menggunakan metode konvensional sebagai sarana belajar? Membosankan.

Dalam belajar, Generasi Z cenderung menyukai hal-hal yang bersifat aplikatif dan menyenangkan. Metode pembelajaran yang dikembangkan harus mampu mengakomodasi kecenderungan cara belajar yang mereka miliki, salah satunya melalui pembelajaran dengan kontruksi dan simulasi dinamika sistem untuk menghasilkan penyajian yang beragam.

Dengan demikian, kita tahu bahwa Generasi Z pada zaman ini merupakan ‘lakon’ yang sangat krusial bagi Indonesia maupun dunia. Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak mereka dalam penggunaan media sosial sangat membantu agar mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif, yang bahkan bisa merusak moral mereka.

Editor: Nirwansyah