Apa yang bisa kamu lakukan saat ada teman sedang skripsian?

Kapan lulus” atau “kapan sidang” adalah salah dua pertanyaan dari sekian tanda tanya yang paling dihindari mahasiswa semester akhir. Jika kamu yang sedang baca tulisan ini adalah mahasiswa baru, maka percayalah bahwa skripsi momok bagi mahasiswa tua itu benar adanya. Jangan banyak bertanya, kelak kamu akan merasakannya. Pasti. Kecuali pembuatan skripsi sudah dihapuskan dari perguruan tinggi.

Tapi, apakah skripsi memang semengerikan itu dan terlalu sulit hingga membuat mahasiswa ketakutan? Tentu tidak. Skripsi adalah akhir dari perjalanan di bangku kuliah. Lebih dari itu, skripsi tersebut juga merupakan proses itu sendiri. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan eksekusi berlanjut untuk menjadi satu penelitian utuh. Dalam proses inilah terkadang mahasiswa akhir dengan segala keruwetan masalah hidupnya menemui kendala.

Sudah menjadi hal wajar mendapati mahasiswa berhenti di tengah jalan ketika lelah skripsian. Entah kehilangan ide, putus asa dengan dosen pembimbing, atau terlena oleh dunia lain yang dirasa lebih mengasikkan. Sebagai manusia yang manusia, sudah harusnya kita membantu teman yang kesulitan. Nah untuk itu, tak cukup menanyakan “kapan lulus” saja, berikut deretan hal yang bisa kamu lakukan saat teman sedang skripsian.

1. Menyemangati

Menyemangati memang terdengar klise sekali. Tapi hal itu tak cukup dengan meneriakkan “hwaiting!” sambil mengangkat kepalan tangan kepada temanmu yang sedang skripsian. Kamu bisa memodifikasi bentuk dukunganmu dengan membantunya mengatasi keruwetan pikirannya. Membantu dia mencari referensi, atau mendengarkan keluh kesahnya. Jika dirasa kamu bisa memberikan solusi, janganlah pelit. Tapi jika itu di luar kapasitasmu, cukup jadi tembok dan dengarkan saja dengan baik.

Ada model cara menyemangati yang tak kalah keren, yaitu menemaninya ke mana pun. Bisa jadi temanmu adalah seorang yang terlalu malas gerak sendirian. Nah di situlah kamu bisa membantunya. Menemani dia menemui dosen pembimbing, mencari referensi, bahkan terjun ke lapangan. Bisa jadi kamu cuma diam saja tidak membantu meringankan tugasnya, tapi keberadaanmu bisa menjadi pengikis rasa magernya.

2. Membiarkan

Hal bermanfaat yang bisa kamu lakukan kedua, jika temanmu sangat spesial yaitu dengan membiarkannya. Jangan tanya progres skripsi dia. Sebelum kamu protes, biar saya jelaskan terlebih dahulu. Sebenarnya, sikap pembiaran ini justru bentuk dari dukungan. Tapi ingat ya, hal ini hanya bisa dilakukan untuk temanmu dengan karakter spesial. Dia yang tidak ingin orang lain ikut campur dengan urusannya. Tak terkecuali skripsi.

Sikap sok peduli dan memberi dukungan baginya hanya menjadi gangguan. Bukannya lebih bersemangat mengerjakan skripsi, dia hanya akan memandangmu penuh tanda tanya. Skenario terburuknya, kamu bisa mendapat cap “kepo”.

3. Membersamai

Jika kamu juga mahasiswa semester akhir, udah deh jangan sok-sokan peduli dengan temanmu yang lagi skripsian. Peduliin dulu diri kamu sendiri, mau sampai kapan nunda skripsi? Alih-alih cuma menemani temanmu nyari buku di perpustakaan, mending cari referensi yang kamu butuhkan. Kalau hal ini kamu lakukan sekaligus, sekali dayung dua pulau terlewati. Singkatnya, berjuang bareng gitu lho.

Editor : Hiz

Foto : Pexels