Akhir-akhir ini, istilah“indie” jadi sering kedengaran di kuping teman-teman nggak, sih? “Wah, anak indie banget tuh penampilannya”. “Wah, lagunya indie banget nih”. “Wah, konser anak-anak indie tuh”. Pokoknya indie terus deh sampai heran, sebenernya bagian indie-nya dimana sih? Apa sih indie itu?

1. Istilah Indie diambil dari kata Independent

Indie adalah singkatan dari kata yang diambil dari bahasa inggris yaitu independent, yang artinya sifat sifat yang ‘mandiri’, ‘bebas’, ‘merdeka’. Indie diartikan bebas dan ekspresif karena tidak ada yang membatasi mereka dalam membuat suatu karya. Jadi, bisa diartikan bahwa indie merupakan jalan bagi para pegiat seni yang lebih memilih untuk berkarya secara bebas dan independen.

Penggunaan kata indie sendiri sebenarnya meluas dan nggak melulu dalam bidang musik aja, tapi juga ke bidang lain seperti buku dan fashion. Musik indie biasanya tidak terikat pada komposisi lagu tertentu dan tidak mengikuti musik populer pada umumnya. Musisi indie juga biasanya menciptakan lagu sesuka mereka sehingga tidak heran lagu-lagu karya musisi indie dapat dibilang unik dan berbeda dengan lagu kebanyakan.

2. Kesalahpahaman Memahami Musik Indie

Indie sendiri awal mula dipakai pada industri musik, dimana musisi indie nggak berada di bawah label dan melakukan segala proses pembuatan musik sendiri, seperti saat melakukan rekaman, dan mem-publish karyanya. Bahkan, seringkali mereka mendirikan label untuk musik mereka sendiri dan melakukan promosi secara mandiri. Sayangnya, ada begitu banyak orang yang salah besar mengira indie sebagai sebuah genre. Padahal, jika melihat pada penjelasan, jelas indie bukanlah genre, melainkan gerakan mandiri musisi itu sendiri. Karena itu, kata indie sederhananya merupakan tambahan deskriptif pada suatu genre, untuk menjelaskan perbedaan antara “aspek musik” dan “aspek bisnis” dalam musik. Misalnya: indie-rock, indie-pop, indie-rap, indie-folk, dll. Band dengan genre indie-folk misalnya, berarti adalah ia band tersebut bergenre folk dan tidak berada di bawah label major.

3. Indie sebagai Lifestyle?

Lirik yang berbau kopi, senja dan hujan, pakaian bunga-bunga ala retro, kacamata besar, kaos kaki motif, dan music folk, lucunya, saat ini menjadi stigma sebagai identitas yang ‘indie banget’. Loh? Kok gitu sih? Hal ini karena, pada perkembangannya, banyak orang menggeser makna indie itu sendiri sebagai gaya hidup. Hal ini karena, anak-anak indie di bidang fashion maupun musik, yang niat hati berpakaian dan membuat musik anti-mainstream rupanya menarik perhatian, memiliki banyak penggemar dan akhirnya memiliki pengikut-pengikut gaya berpakaian, bahkan gaya hidup mereka.

Nah, mereka yang ngaku ‘anak indie’ padahal cuma ikut-ikutan inilah yang akhirnya menjadikan indie sebagai gaya hidup. Pokoknya dateng aja ke konser indie, mengira musik folk adalah musik indie, dengan pakaian ala-ala retro (padahal yang tampil adalah indie-rock), dan asal nge-gigs pokoknya ‘anak indie dah gue’. Padahal, berpakaian sesuai selera sendiri tanpa terpengaruh trend itu berarti indie-fashion loh!

Semoga kamu nggak termasuk golongan yang demikian, ya, hehe. Siapapun yang berkarya secara mandiri, itu lah anak-anak indie. Siapapun yang berkarya secara mandiri, itu lah anak-anak indie.

Penulis: Halimah

Ilustrator: Ni’mal Maula