Era sekarang telah banyak bermunculan istilah-istilah baru yang masuk ke telinga kita, memang sebenarnya itu bukan istilah-istilah yang benar-benar baru hanya saja kita yang baru mengetahuinya. Biasanya hal itu dikarenakan viral di dunia maya, sehingga secara tidak langsung kita mengetahuinya. Namun, istilah-istilah yang viral tersebut awalnya menimbulkan pertanyaan bagi yang belum mengetahuinya, contohnya adalah istilah “cut off”. 

Istilah tersebut viral karena disebut oleh seorang influencer TikTok yang sedang berselisih dengan influencer lain. Istilah yang menjadi perbincangan warganet di aplikasi TikTok ini kian menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa arti dan maknanya. Lalu apa sih arti maksud dari “cut off” yang lagi viral tersebut? 

Cut off adalah istilah dari bahasa inggris yang terdiri dari dua kata. Cut termasuk dalam verb dan off termasuk adjective. Cut memiliki arti potong atau memotong dan off memiliki arti mati atau berhenti. Jadi, cut off adalah suatu tindakan mengakhiri hubungan dan hal lainnya yang ingin diselesaikan. Dapat dikatakan cut off  memiliki makna dalam hubungan hal negatif. Memang pada dasarnya seseorang tidak akan melakukan tindakan tanpa alasan, namun tidak harus dengan memutuskan. Memutuskan bukan solusi, tetapi suatu bentuk keputusasaan seseorang dalam menghadapi suatu hal. 

Hal tersebut bisa juga dikarenakan oleh kurang matangnya berpikir atau bahasa kasarnya berpikiran pendek. Lalu, apa yang kita peroleh dari hal tersebut? Yang kita peroleh adalah lebih banyak dari sisi negatif daripada positifnya. Apalagi yang dimaksud cut off  adalah memutuskan hubungan yang serius, dampaknya bukan main-main. Dampak akan dirasakan bukan dari orang yang me-cut off  atau di-cut off, tetapi juga sekitarnya. 

Contohnya saja mengenai konflik yang sekarang memanas di TikTok, konflik tersebut timbul dari hubungan yang  bisa dikatakan kuat. Jadi dampak yang dirasakan bukan hanya dari kedua pihak, tetapi sekitarnya juga ikut terdampak. Kalaupun ada masalah, bisa saja kita berbicara baik-baik untuk menemukan solusi dengan dampak kedepannya yang lebih matang, tentunya dengan kepala dingin. 

Memutuskan hubungan dalam Islam pun bisa dikatakan bukan masalah yang sepele. Memutus hubungan bisa saja mereka juga memutus tali persaudaraan, padahal tali persaudaraan itu penting. Kalau dipikir kembali, sebenarnya bukan hanya dalam Islam saja persaudaraan itu penting, tetapi dalam segala kehidupan tanpa memandang agama. 

Namun disini akan lebih difokuskan pada hubungannya terhadap Islam. Bagaimana Islam memandang cut off? Seperti yang telah disinggung di awal, istilah cut off  ini berkaitan dengan tali persaudaraan (ukhuwah). Persaudaraan dapat menjadi manfaat positif bagi yang melakukannya. Banyak hikmah yang akan didapat, entah di dunia maupun akhirat. Allah swt. Juga telah menegaskan hal tersebut dalam kitabnya yakni Al Quran surah Al Hujurat ayat 10:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (Perbaiki hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”

Ayat tersebut telah menjelaskan hikmah menjaga tali persaudaraan yakni menjalankan perintah Allah dan akan mendapat rahmat. Jika memang sudah memutuskan untuk memutus hubungan, tetapi usahakan untuk tidak memutus tali persaudaraan. Mencoba menenangkan diri lalu mengikhlaskan bukan hal yang buruk untuk dilakukan. Kita juga tidak tahu bagaimana kehidupan kita kedepannya, maka jaga tali persaudaraan. Siapa tahu kelak orang tersebut yang membantu kita dalam kesusahan. 

Selain itu, terdapat hikmah lain dari menjaga tali persaudaraan (ukhuwah) yaitu bertambah erat persatuan dan kesatuan, terjaminnya rasa aman, dan  menumbuhkan sikap toleransi. Jadi, mari kita jaga tali persaudaraan yang ada.

Editor: Saa

Gambar: Pexels