Hidup selalu saja disuguhkan dengan pilihan, termasuk menjadi jomblo saja atau pacaran. Setiap orang pasti mempunyai pertimbangan tersendiri atas pilihan-pilihannya. Jadi, kalau dibilang jomblo itu nasib, tentu saja nggak sepenuhnya benar. Kalau pilihannya jomblo sendirian atau menjalin hubungan tanpa status? Wajar saja kalau seseorang memilih jomblo.

Berbicara mengenai istilah “jomblo”, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian jomblo itu sendiri. Jomblo itu adalah suatu keadaan baik laki-laki ataupun perempuan yang tidak memiliki pasangan/sedang melakukan pencarian cintanya atau baru saja memutuskan hubungan dengan pasangannya.

Antara Nasib atau Pilihan?

“Sebenernya jomblo itu pilihan atau nasib sih?” Kalau ditanya seperti itu, pendapat saya jomblo itu pilihan. Karena, jomblo itu adalah julukan bagi orang yang memilih untuk sendiri. Pilihan itu ada di setiap aktifitas kita sehari-hari seperti pada saat kita membeli barang pasti kita akan memilih mana yang bagus dan jelek. Sama halnya saat kita mencari pacar, kita juga pasti akan memilih yang cocok dengan selera kita. Begitupun dengan pilihan status menjomblo.

Mari kita melihat pengertian dari nasib. Nasib itu berarti kita hanya pasrah dengan keadaan dan juga kenyataan. Jadi, sangat pantaslah jika yang menganggap bahwa jomblo itu sebuah nasib, maka sampai kapan pun dan seterusnya dia akan terus sendiri. Dalam pandangan Islam pun nasib itu memang bisa dirubah tergantung upaya kita untuk merubahnya. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (QS. ar-Ra’d:11).

“Emang salah yah kalo gue jomblo?” Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh jomblowan dan jomblowati yang sedang ditanya oleh temannya. Ada orang yang memang nyaman dengan kesendiriannya, tetapi ada juga yang merasa nyaman ketika ada yang mendampingi. Itulah yag namanya pilihan. Sebenernya kita nggak harus men-judge seseorang dengan kata-kata seperti “jomblo abadi” atau “gak laku-laku,” karena Tuhan menciptakan kita semua itu memiliki pasangannya masing-masing.

Pada kenyataannya, memang jodoh itu ada yang gampang untuk menemukannya, dan ada yang butuh perjuangan yang lebih keras lagi untuk menemukannya. Sebutan jomblo itu lebih tepat kalo disandingkan dengan orang yang sedang melakukan pencarian cintanya. Memang pada kenyataanya status jomblo itu banyak sekali cobaannya.

Bersatu, Bukan Berdua

Dalam urusan asmara, setiap orang berhak menentukan pilihannya. Sama seperti urusan lainnya, urusan asmara juga dipenuhi dengan berbagai jenis pilihan. Adakalanya seseorang memilih untuk jomblo, karena pilihan ini jauh lebih baik. Lebih baik daripada menjalin hubungan yang tak sehat dengan orang yang salah. Daripada terkekang dalam hubungan yang tak pernah membuat kita bahagia, mending jomblo tapi bisa bahagia.

Jomblo itu bisa mendewasakan. Nggak apa-apa kalau temen-temen menganggap hal ini sebagai pembelaan. Namun kalau dipikir-pikir, status jomblo itu bisa membantu mendewasakan seseorang. Mendewasakan di sini dalam artian membuat pola pikir kita jadi lebih luas dan bisa lebih bijak dalam memandang status seseorang. Bahwa untuk bahagia, jangan sampai kita hanya terfokus pada soal status. Ada banyak cara untuk bisa bahagia, baik membahagiakan diri sendiri maupun orang lain. Karena bahagia itu dibuat, bukan hanya dicari.

Jadi, pada intinya ketika jomblo itu dijadikan sebuah pilihan, jangan resah dan takut akan status tersebut. Setiap pilihan itu pasti memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Bagi jomblowan dan jomblowati, percayalah Tuhan menciptakan kita secara berpasangan. Jangan pernah menyerah dengan nasib, karena percayalah nasib itu bisa dirubah asalkan ada kemauan dan usaha. Dan harus diingat juga, Indonesia merdeka karena bersatu, bukan berdua, hahaha.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: Seuramoe Aceh