Tak terasa, sudah setengah tahun lebih saya merantau di Makassar. Ini merupakan pertama kalinya saya merantau di kota Daeng ini. Tapi untuk pengalaman merantau, bisa dibilang saya cukup sering merantau di kampung orang. Di sini (Makassar), saya bekerja sebagai staf di suatu perusahaan yang menjual alat-alat rumah tangga.

Sebagai orang yang cukup sering merantau, tidak heran jika pengalaman ngekos saya juga terbilang cukup lumayan. Tidak adanya keluarga dekat di perantauan membuat saya harus menyewa kos. Selama saya merantau, tidak pernah sekalipun saya tidak mengeluarkan biaya buat sewa kos.

Bagi saya pribadi, ngekos merupakan kegiatan yang bermanfaat dan mengajarkan nilai-nilai yang positif. Kita dituntut untuk beradaptasi dan menghargai kebiasaan teman satu kamar kos kita. Kadang juga sirkel pertemanan kita jadi semakin luas berkat kegiatan ngekos ini.

Namun, kendati demikian, kadang juga ada beberapa kebiasaan teman satu kamar kos yang bikin kita misuh-misuh di dalam hati. Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan teman satu kamar kos, yang mungkin kamu juga relate:

#1 Menyalakan kipas angin semalaman penuh

Selama saya ngekos, orang-orang dengan kebiasaan yang seperti ini selalu saja satu kamar dengan saya. Seolah hidupnya terasa hampa tanpa kipas angin. Entah itu siang, malam, bahkan saat sedang hujan sekali pun mereka tetap saja menggunakan kipas angin. 

Selain untuk mengusir rasa panas, alasan lain mereka menggunakan kipas angin adalah untuk mengusir segerombolan nyamuk. Alasan kedua inilah yang membuat mereka menyalakan kipas angin semalaman penuh. Mereka lebih memilih menggunakan kipas angin untuk mengusir nyamuk ketimbang dengan membakar obat nyamuk. Mengusir nyamuk dengan kipas angin memang sedikit lumayan ampuh, sehingga tidak heran jika banyak orang yang juga melakukannya. Selain itu, lebih praktis juga jika dibandingkan dengan membakar obat nyamuk.

Saya sih sebenarnya tidak ada masalah kalau mereka menggunakan kipas angin secara berlebihan. Menjadi masalah kemudian karena hembusan angin kencang yang diciptakan oleh kipas tersebut juga mengenai saya selama semalaman penuh. Padahal, seperti yang kita tahu, menggunakan kipas angin saat tidur sampai semalaman bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Salah satunya adalah pasokan oksigen di dalam paru-paru kita akan berkurang. Hal ini bisa terjadi karena udara dingin yang keluar dari kipas angin mengenai hidung dan/atau mulut kita, sehingga kita jadi kesulitan bernapas. Tidak jarang juga saya jadi masuk angin gara-gara terlalu sering terkena kipas semalaman.

#2 Menggantung pakaian bekas pakai

Kebiasaan teman berikutnya yang juga seringkali dilakukan di kamar kos adalah menggantung pakaian bekas pakainya di gantungan baju yang ada di dinding. Kadang juga menggantungnya di belakang pintu. Saya sering sekali melihat teman-teman sekamar saya yang setiap kali mereka pulang ke kos, mereka akan menggantung pakaian bekas pakai mereka di gantungan baju yang menempel di dinding. Kalau kamu juga anak kos, tentu kamu juga sudah sering melihat teman-teman kos kamu yang melakukan kebiasaan yang seperti ini.

Padahal, kebiasaan seperti inilah yang mengundang kehadiran nyamuk Aedes, jenis nyamuk penyebab demam berdarah. Pakaian bekas pakai yang menggantung itulah yang menjadi sarang bagi para nyamuk. “Baju yang habis kita pakai kan berkeringat nah itu menarik nyamuk Aedes aegypti supaya diam di situ, untuk mengatasinya perlu space fogging. Tidak seperti malaria di mana vektornya itu nyamuk yang menempel ke tembok,” Begitu kata dr I Nyoman Kandun, MPH selaku Program Director Field Epidemiology Training Program (FETP) Indonesia.

Jadi, kalau kamu dan teman-teman sekamarmu masih sering menggantung pakaian bekas pakai dengan sembarangan, jangan emosi kalau kalian suka diganggu nyamuk saat sedang tidur. Itu bukan salah nyamuk. Sebab, kalian sendirilah yang mengundang nyamuk-nyamuk itu untuk datang mengganggu kalian. 

Ketimbang dengan menggantungnya, akan lebih efektif jika pakaian bekas pakai kita simpan di tempat tertentu yang jauh dari jangkauan para nyamuk, di dalam kantong plastik besar, misalnya. Atau bisa juga kita menyediakan ruang kosong di dalam lemari baju kita untuk kita simpan pakaian yang sudah kita pakai seharian. Saya sendiri menyimpan pakaian bekas pakai saya di dalam kantong plastik besar. Dengan begini, pakaian bekas pakai kita tidak akan lagi menjadi sarang bagi para nyamuk. 

#3 Merokok di dalam kamar

Saya sangat sering melihat teman-teman sekamar saya merokok di dalam kamar kos. Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan kebiasaan mereka itu, asalkan ruangan kamar kosnya cukup luas dan banyak udara yang masuk. Yang menjadi masalah kemudian adalah kos-kosan yang saya tempati saat ini kamarnya sangat sempit dan pengap.

Tetapi teman-teman sekamar saya yang perokok kerap kali merokok di dalam kamar. Merokok di dalam ruangan yang pengap tentu saja akan membuat ruangan tersebut penuh dengan bau asap rokok yang sangat menyengat. Seperti inilah yang kerap terjadi di kamar kos saya setiap kali ada satu dua teman yang merokok di dalam kamar.

Bagi mereka, mungkin tidak ada masalah dengan bau asap rokok yang menyengat itu. Tetapi bagi orang-orang seperti saya yang bukan perokok, tentu saja sangat mengganggu. Keadaan semakin parah ketika teman-teman yang perokok ini memanggil teman-temannya yang lain ke kosan kami untuk mengobrolkan sesuatu yang entah apa, tentu saja sambil merokok. Saat saya sudah betul-betul tak tahan lagi dengan kondisi kamar lantaran bau asap rokok yang begitu menyengat, saya akan keluar dari kamar. Dan kalau ditanya mau ke mana, biasanya saya akan menjawab, “Mau cari udara segar dulu.” sambil menahan nafas. 

#4 Membiarkan sisa-sisa makanannya berserakan di lantai

Bagi anak-anak kos, makan di dalam kamar merupakan kegiatan yang lazim mereka lakukan. Sebab, selain kamar mereka jadikan sebagai tempat untuk tidur, kamar juga mereka jadikan sekaligus sebagai dapur. Namun sayang, tidak jarang saya lihat anak-anak kos saat makan di dalam kamar, sisa-sisa makanannya yang jatuh ke lantai mereka biarkan begitu saja tanpa mau membersihkannya. Saya sering sekali melihat teman-teman satu kamar kos saya yang memiliki kebiasaan yang seperti ini.

Membiarkan sisa-sisa makanan berserakan di lantai tentu saja akan mengganggu kenyamanan bagi penghuni kos yang lain, terutama bagi mereka yang kepribadiannya bersih. Selain itu, dapat juga mengundang kehadiran kawanan semut untuk masuk ke dalam kamar. Pernah ada kejadian salah satu teman satu kamar saya telinganya kemasukan semut gara-gara ada salah satu teman yang lain yang tidak membersihkan sisa-sisa makanannya di lantai, sehingga banyak semut yang masuk ke dalam kamar kos kami.

Padahal saya selalu mencontohkan, setiap kali selesai makan dan ada sisa-sisa makanan saya yang jatuh ke lantai, saya selalu membersihkannya. Ini sebenarnya bukan hal yang istimewa dan semua orang bisa melakukannya. Cuma ya karena malas aja sih yang membuat beberapa orang merasa berat melakukannya.

Itulah barangkali beberapa kebiasaan teman satu kos yang sering dilakukan sehingga kadang membuat kita kesal. Seperti yang saya bilang pada paragraf awal bahwa kegiatan ngekos mengajarkan bagaimana kita bisa beradaptasi dengan kebiasaan teman-teman satu kamar kita. Selain itu, kita juga harus peduli terhadap teman-teman satu kamar kita. Hendaknya kita tidak melakukan hal-hal yang barangkali membuat teman-teman satu kamar kita merasa terganggu. Sebab ingat, kamar kos itu bukan kamar pribadi kita yang di dalamnya kita bisa bebas melakukan apa saja.

Editor: Saa

Gambar: Pexels