Belum lama ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merilis daftar klaster kampus kemdikbud bagi perguruan tinggi se-Indonesia. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sendiri masuk ke dalam 34 kampus unggulan di klaster kedua. UMY jadi kampus Muhammadiyah terbaik dan ungguli banyak PTN dalam daftar ini lho.

Apa sih Klaster Kampus Kemdikbud?

Pertama, klasterisasi peguruan tinggi itu tidak membedakan kampus negeri maupun swasta. Pokoknya kualitas yang jadi pertimbangan. Klasterisasi merupakan upaya Ditjen Dikti untuk melakukan pemetaan atas kinerja perguruan tinggi akademik Indonesia yang berada di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kinerja perguruan tinggi di Indonesia diidentifikasi berdasarkan empat aspek utama yaitu mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (input), pengelolaan perguruan tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi (output), dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome). Penjelasan ini cukup bisa dipahami bahwa klasterisasi ini menunjukan beberapa indikator penting seputar kualitas kampus. Meskipun sih pihak Kemdikbud mengatakan ini bukanlah pemeringkatan.

Dari hasil analisis terhadap data-data dari 2.136 perguruan tinggi yang tersedia, diperoleh hasil klasterisasi perguruan tinggi tahun 2020 yang terdiri dari lima klaster perguruan tinggi, dengan komposisi klaster 1 berjumlah 15 perguruan tinggi, klaster 2 berjumlah 34 perguruan tinggi, klaster 3 berjumlah 97 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 400 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 1.590 perguruan tinggi.

Posisi UMY

Berbeda dengan tahun sebelumnya, klaster kampus kemdikbud kedua kali ini dikurangi jumlahnya dari 70an kampus menjadi 34 kampus aja. UMY tetap bertahan di klaster kedua sejak beberapa tahun silam meski daftar kampus yang bercokol di posisi ini dikurangi. Hal itu menunjukan bahwa UMY bukan sekedar bertahan tapi juga meningkat kualitasnya lho. Bukan tak mungkin dalam beberapa tahun kedepan UMY masuk ke klaster pertama dan jadi kampus swasta pertama yang ada di daftar itu. Sebab sampai saat ini belum ada kampus swasta yang bercokol di klaster pertama.

Walaupun gitu, UMY ternyata belum cukup puas. Kepala Pusat Data dan Informasi Strategis, Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY, Tony K Hariadi, Ir, MT, IPM mengatakan pihaknya ingin mempertahankan kinerja penelitian, karena secara indikator outcome dan output sudah bagus. Selain itu mendorong lebih banyak lagi dosen untuk meningkatkan kualitasnya dengan memiliki setidaknya jenjang pendidikan S3.

Terlepas dari itu semua, yang paling penting UMY masih berada di posisi pertama sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Kemudian posisi ke-7 Perguruan Tinggi Swasta Nasional, dan berada di peringkat ke-5 sebagai perguruan tinggi di bawah usia 50 tahun. Muda mendunia emang bukan sekedar jargon sih kalau ini.

*advertorial