Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan interaksi dengan pihak lain dan interaksi menjadi pertanda bahwa seseorang menjadi bagian dari masyarakat sosial. Dalam melakukan interaksi dibutuhkan beberapa proses seperti penyesuaian diri, akan tetapi tidak setiap orang dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik. 

Remaja menjadi salah satu subjek yang dilihat kurang mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, perilaku tersebut dianggap ditampilkan dalam bentuk perilaku seperti rendah diri, perkelahian, melanggar peraturan sekolah, menentang guru, dan semua hal itu biasa dianggap sebagai bagian dari kenakalan remaja.

Komunikasi interpersonal dapat digunakan untuk membantu  remaja melakukan penyesuaian diri di lingkungannya, tentu hal ini membutuhkan tahapan proses yang akan mempengaruhi remaja dalam bertindak untuk menyesuaikan diri. Remaja sebagai subjek tentu memiliki latar belakang persepsi terhadap kemampuan komunikasi interpersonal yang dimilikinya. 

“Remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.”

Pada umumnya remaja dianggap memiliki tingkat emosional yang tidak stabil dibandingkan dengan orang dewasa, remaja dianggap sebagai titik proses pencarian jati diri dalam perannya di masyarakat.

Tahapan proses komunikasi interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana kepribadian seorang remaja, bagaimana ia akan bertindak, makna apa yang akan diterima oleh remaja dan bagaimana remaja dapat melaksanakan pesan dari komunikasi interpersonal tersebut.

Proses sensasi menjadi bagian dari pengaruh yang ada dalam komunikasi interpersonal. Manusia telah menerima banyak rangsangan sejak ia masih berada di kandungan, rangsangan dipahami sebagai perubahan lingkungan internal atau eksternal yang dapat diketahui oleh seseorang, bagaimana rangsangan yang berasal dari luar masuk menjadi sebuah informasi bagi individu yang menerimanya. 

Selanjutnya individu akan memunculkan persepsi dengan memberikan nilai atau makna melalui tanggapan atau pendapat terhadap rangsangan yang telah diberikan, jika rangsangan yang diberikan merupakan hal baru maka akan memunculkan persepi baru terhadap apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Persepsi inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi komunikasi interpersonal. Proses tahapan ini merupakan bagian terpenting sebelum remaja melakukan penyesuaian diri, rangsangan yang sampai pada remaja dapat berupa simbol, perkataan atau visual yang disampaikan oleh pihak lain.

“Manusia dapat berubah-ubah sesuai dengan siapa yang sedang dihadapinya, bagaimana situasinya, seperti apa suasana emosinya serta faktor lainnya.”

Komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi penyesuaian diri remaja didasarkan pada banyak hal, seperti motivasi, pengalaman, kepribadian, masalah yang sedang terjadi, empati serta evaluasi terhadap pihak lain. 

Bagaimana kita berperilaku kepada orang lain, bagaimana orang lain akan menilai perilaku kita, bagaimana penampilan yang dapat kita tunjukan pada orang lain didasari oleh pesan yang selama ini diterima.

“Cara pandang manusia terhadap orang lain tidak akan pernah lepas dari proses pembentukan pesan. Setiap orang mempunyai konsep pesan dan evaluasi sendiri untuk menilai orang lain.”

Tidak sedikit permasalahan penyesuaian diri yang dilakukan oleh remaja disebabkan oleh konsep diri yang keliru khususnya remaja. Tidak sedikit dari remaja yang akan mengedepankan harga dirinya untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, sehingga menimbulkan kecemasan berlebih untuk dapat diterima di lingkungannya.

“Remaja melakukan proses pendewasaan ketika mencari jati dirinya dan seseorang akan mencapai kedewasaan ketika memahami dirinya. Memahami diri sendiri, berarti paham apa yang ditakuti.”

Komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi penyesuaian diri remaja dapat didasarkan pada banyak hal seperti motivasi, pengalaman, kepribadian, masalah yang sedang terjadi, empati serta evaluasi terhadap pihak lain sebagai perubahan lingkungan internal atau eksternal yang tentu akan terjadi pada setiap individu.

Setiap lingkungan mempunyai karakteristik yang berbeda tergantung pada orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya, setiap orang memiliki pengalaman serta tindakan yang berbeda untuk mengatasi suatu persoalan sehingga tidak mengherankan jika kemampuan komunikasi interpersonal setiap manusia berbeda. 

Manusia melalui tahapan proses komunikasi interpersonal sebagai bukti bahwa manusia merupakan makhluk kognitif atau berpikir, sehingga penyesuaian diri yang dilakukan oleh remaja menjadi salah satu bukti nyata bahwa komunikasi interpersonal sebagai proses dalam berpikir menjadikan manusia memahami perannya untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat.

Inilah yang disebut sebagai komunikasi interpersonal, bahwa pada tahapannya remaja sebagai subjek melakukan penyesuaian diri pada lingkungannya berdasarkan informasi yang biasanya ia terima. Sehingga hal ini juga akan berdampak pada peningkatan penyesuaian diri yang dilakukan yaitu remaja dan berkurangnya status kenakalan remaja yang terjadi.

Semakin paham remaja akan pentingnya komunikasi interpersonal, maka akan semakin rendah tingkat kenakalan remaja terjadi. Karena remaja tidak lagi hanya mengandalkan harga dirinya untuk dapat diterima di lingkungan baru, tapi mereka memahami bagaimana cara melakukan penyesuaian diri terhadap situasi dan kondisi yang terjadi melalui komunikasi interpersonal. Oleh sebab itu, komunikasi interpersonal merupakan salah satu kunci dari penyelesaian kenakalan seorang remaja.

Editor: Saa

Gambar: Pexels