Karakter Amy March dianggap menyebalkan, benarkah demikian?

Setiap kali ada pembahasan tentang film Little Women yang tayang di bioskop pada akhir tahun 2019 lalu di media sosial seperti twitter, selalu saja ada yang mengungkapkan kekesalannya teradap karakter termuda dari 4 gadis March yaitu Amy.

Film Little Women garapan Greta Gerwig ini merupkan sebuah adaptasi dari novel karangan penulis klasik yang berasal dari Amerika, Louisa May Alcott. Cerita berfokus pada  4 bersaudara keluarga March: Meg, Jo, Beth, dan si kecil Amy yang tinggal di New England pada masa perang saudara di Amerika.

Pada tulisan ini, saya ingin memberi sedikit pendapat untuk karakter Amy March yang sering mendapat komentar negatif dari para penonton Little Women. Amy adalah anak terakhir di keluarga March yang memiliki mimpi menjadi seorang seniman besar suatu hari nanti.

Para penonton yang kesal dengan karater Amy March ini mengungkapkan ada tiga hal yang membuat mereka benci dengannya. Seperti ketika Amy membakar draf novel Jo sewaktu tidak diizinkan oleh kakaknya itu untuk ikut menonton drama bersama Laurie, Meg dan Mr. Brooke. Banyak juga yang bilang bahwa Amy ‘mencuri’ kesempatan Jo untuk pergi ke Eropa dengan bibi mereka. Dan ada pula yang tidak menyukai Amy karena ia menikah dengan Laurie.

Dari semua itu, sadarkah kalian bahwa Amy sebenarnya karater yang paling realistis dan mengerti keadaan di sekitarnya? Mari saya jabarkan sedikit.

Membakar Novel Buatan Jo

Memang pada saat Amy membakar draf novel Jo, saya sebagai seorang penulis pun cukup kesal dibuatnya. Lalu saya tersadar bahwa pada saat itu umur Amy masih 12 tahun. Amy yang masih remaja belum dapat mengontrol emosinya, sehingga ketika dia merasa bahwa Jo dan Meg akan bersenang-senang tanpa mengajaknya, ia menyalurkan kemarahannya dengan menghancurkan hal yang paling Jo sukai yaitu novelnya. Memang saya tidak membenarkan perbuatan Amy, tapi pada saat kita umur 12 tahun, apa yang akan kita lakukan jika berada diposisi Amy?

Merebut Kesempatan Keliling Eropa

Saya rasa untuk alasan Amy ‘merebut’ kesempatan Jo untuk pergi ke Eropa tidak sepenuhnya tepat karena ia memang berhak mendapatkannya. Mengapa? Karena dari keempat March bersaudara, Amy dan Meg lah yang memiliki pembawaan yang anggun dan sopan. Tetapi sayangnya Meg menikah terlalu muda sehingga ia belum memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan sosial untuk mengenalkan dirinya kepada orang-orang. Lalu Beth yang sangat pemalu bahkan hanya keluar dari rumah pun ia ketakutan. Sedangkan Jo, ia memiliki karater keras dan tomboy. Tentu saja karakter seperti itu tidak akan cocok dengan masyarakat pada jaman itu. Mereka mengharapkan wanita memiliki sifat yang anggun dan sopan santun yang baik. Dengan alasan ini pula bibi March lebih memilih Amy daripada Jo untuk diajak ke Eropa.

Menikah Dengan Laurie

Ada juga yang membenci karakter Amy karena ia menikah dengan Laurie di akhir film. Mereka berfikir bahwa Amy hanya menikah dengan Laurie hanya karena harta. Tetapi bukankah hanya itu yang dapat ia lakukan kalau ingin menaikan ekonominya pada jaman itu?

Seperti narasi yang Amy katakan kepada Laurie ketika mereka bertemu kembali di Perancis,

“Aku selalu tahu kalau aku akan menikahi pria kaya, kenapa aku harus malu?”

“Aku hanya seorang wanita dan sebagai wanita, aku tidak punya kesempatan untuk mencari uang untuk diriku sendiri. Tidak akan cukup untuk menghidupi diriku sendiri ataupun keluargaku. Dan kalaupun aku memiliki uang, yang dalam hal ini tidak, uang itu akan menjadi milik suamiku segera setelah kami menikah. Lalu kalau aku memiliki anak, itu akan menjadi anaknya bukan anakku. Itu akan menjadi propertinya. Jadi jangan Cuma duduk disana terus bilang kalau menikah bukanlah sebuah proposisi ekonomi, karena itu memang tujuannya. Mungkin bukan buat kamu tapi memang untukku.”

Amy adalah seorang gadis muda yang hidup di tahun 1868 dimana kebebasan untuk wanita belum sebebas jaman modern dan ia pun sadar akan hal tersebut. Berasal dari keluarga yang pas-pasan, Amy lebih mengalah kepada realita dan melupakan mimpi besarnya untuk menjadi seniman. Lalu ketika ia diberikan pilihan harus menikah dengan Frank Vaughn, pria yang baru ia kenal beberapa bulan atau Laurie, seseorang yang sudah ia kenal sedari kecil, sudah jelas bahwa pilihan terbaik adalah Laurie.

Bagaimana menurut kalian? Apakah Amy March adalah karakter yang buruk atau karakter yang realistis?

Editor : Hiz