Ada satu tempat yang cukup ikonik dan wajib kalian kunjungi saat berada di Lamongan. Tidak lain dan tidak bukan adalah keberadaan Masjid Namira. Masjid Namira sendiri berada di Jalan Raya Lamongan – Mantup, Sanur, Jotosanur, Kec Tikung. Suasana yang cukup asri, dan bersih menambah kesan nyaman pada jamaah yang ingin beribadah di masjid ini. Ditambah pesona kemewahannya mengingatkan kita pada Masjidil Haram yang berada di Makkah. Sehingga tidak jarang Jamaah yang berdomisili di luar Lamongan mendatangi masjid ini karena mereka mengaku rindu dengan Masjidil Haram.

Awalnya masjid ini hanya memiliki luas tanah sebesar 1 hektar dan hanya mampu menampung jamaah sebesar 500 jamaah saja. Seiring dengan berkembangnya dan datangnya donatur, hanya membutuhkan waktu 3 tahun saja, masjid ini mengalami renovasi dan perluasan tanah sebesar 2,7 hektar dan mampu menampung sekitar 1500 jamaah. Bahkan ada beberapa sumber yang mengatakan masjid ini memiliki kapasitas sebesar 2500 jamaah.

Pada libur lebaran sebelumnya, saya diberikan kesempatan untuk bisa beribadah di Masjid yang megah satu ini. Bagi kalian yang penasaran dengan pesona Masjid Namira ini, saya akan mencoba untuk membagikan pengalaman saya kepada kalian semua.

Masjid ini dibangun oleh pihak swasta

Siapa yang menyangka bahwa pendiri masjid yang megah ini ternyata bukan pihak pemerintah melainkan hanya seorang pengusaha sukses terkenal di Lamongan. Pendiri masjid tersebut bernama Helmy Riza dan Istrinya Eny Yuli. Mereka adalah sepasang suami istri sekaligus pengusaha emas asal Lamongan. Tidak hanya itu saja, beberapa informasi dan sumber lain mengatakan bahwa pasangan ini juga memiliki usaha SPBU di Lamongan. 

Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saat memasuki area masjid ini, disuguhkan oleh pesona tower pencakar langit yang sangat cantik sekali. Bahkan dari kejauhan masjid ini dan tower ini sudah sangat terlihat. Masjid ini sendiri juga dikelilingi lahan persawahan yang menambah kesan indah pada masjid ini. Tidak berhenti dari situ, masjid ini juga memiliki lahan parkir yang sangat luas bahkan mampu menampung puluhan bus. Melihat pesona masjid tersebut saya berfikir mungkin masjid ini bisa menampung Jamaah dari 3 kecamatan di Lamongan saat Shalat Iedul Fitri.

Bahkan selepas berpetualang di area masjid ini, saya sengaja bertanya kepada diri saya sendiri. Dengan mengagumi pesonanya, saya bertanya, “sebenarnya berapa kekayaan pendiri masjid ini sehingga bisa membangun masjid ini sendirian?”

Memiliki pesona kiswah di tempat mihrab imam

Ada satu hal unik lainnya yang bisa kamu jumpai di masjid ini. Hal unik tersebut antara lain pesona kiswah yang berada di tempat mihrab imam. Dari beberapa informasi dan sumber yang saya dapatkan, kiswah masjid ini didatangkan langsung dari Masjidil Haram. Kiswah masjid ini sendiri digantungkan dan dilapisi kaca di tempat imam. Dan jamaah sendiri bisa melakukan berswafoto dengan kiswah tersebut dengan batas foto yang sudah dianjurkan oleh pengelola masjid. Tidak hanya di tempat imam, kiswah-kiswah kecil lainnya juga bisa kalian jumpai di sekeliling area utama masjid.

Tidak hanya kiswah, masjid ini juga memiliki area utama yang mengingatkan jamaah dengan Masjidil Haram yaitu Roudhoh. Pada area ini jamaah dapat melakukan ibadah dan berdoa dengan sangat nyaman dengan beralaskan sajadah empuk yang sangat wangi. Selain itu, berdasarkan pengalaman saya sendiri, pada area utama masjid ini juga bertebaran wewangian yang sangat khas dan sangat wangi. bahkan beberapa jamaah juga mengklaim seperti beribadah di area Roudhoh Masjidil Haram.

Saldo Masjid Namira selalu nol rupiah

Walaupun masjid ini terbilang sangat megah, siapa yang menyangka bahwa sebenarnya masjid ini selalu memiliki saldo nol rupiah? Ya, menurut informasi yang saya dapatkan, masjid ini memiliki prinsip bahwa uang dari jamaah harus diberikan kepada jamaah itu sendiri. Masjid ini memiliki program-program yang sangat kreatif, antara lain pihak pengelola menyediakan air minum yang bisa kalian nikmati sepuasnya, masjid ini bahkan juga menyediakan buka bersama dan sahur untuk para jamaah pada saat bulan Ramadhan kemarin, selain itu masjid ini juga memanggil imam-imam yang memiliki kemampuan hafiz quran dengan baik. Alasan pemanggilan imam-imam tersebut dikarenakan pengelola menginginkan Masjid Namira ini selaras dengan masjidil haram, sehingga menambah kesan seperti beribadah di Masjidil Haram.

Berbeda dengan masjid lainnya, masjid ini juga mendonasikan uangnya untuk pembangunan kolam ikan yang sangat megah. Kolam tersebut dapat kamu jumpai pada bagian kiri tempat area utama masjid, tepat didekat area wudhu. Ikan yang berada di kolam tersebut terlihat sangat terawatt karena ikan-ikan tersebut sangat aktif dan sangat terlihat gemuk. Adanya kolam ini juga membuat kenyamanan pengunjung terutama anak-anak kecil.

Sangat bersahabat dengan musafir

Selain sebagai tempat beribadah, tempat ini juga sangat bersahabat dengan para musafir. Bagi kalian yang ingin berkunjung ke Lamongan dan ingin beristirahat sejenak, kalian bisa memanfaatkan masjid ini untuk sekedar rehat sejenak bahkan tidur untuk mengisi energi sejenak. Pihak pengelola sendiri menyediakan teras masjid yang sangat luas dan bisa dimanfaatkan untuk musafir. Sehingga tidak jarang kalian akan menemui orang-orang yang beristirahat sejenak di teras masjid.

Masjid ini sendiri juga dibuka 24 jam nonstop untuk para jamaah yang ingin beribadah atau beristirahat sejenak. Bahkan tidak jarang juga, ada pengunjung yang berdatangan pada jam 1 malam dinihari selepas bepergian. Pihak pengelola memang membuka masjid 24 jam nonstop. Untuk urusan pencurian kotak infaq, pihak pengelola tidak khawatir dengan keberadaan pencuri dikarenakan kotak infaq di masjid ini selalu kosong dan sengaja dikosongan oleh pihak pengelola.

Banyak spot foto yang menarik

Saat berkunjung pertama kali di masjid ini, saya seringkali menjumpai jamaah yang ingin mengabadikan masjid namira sebagai spot foto. Saya sendiri juga mengakuinya. Kalian bisa memanfaatkan area depan masjid sebagai spot foto. Dengan pesona masjid yang cukup megah dan ditambah font nama “Namira” yang cukup instagenik menambah kesan cantik pada foto kalian. Sangat favorit memang area ini.

Tidak beranjak cukup jauh dari area itu, kamu juga bisa berswafoto di area utama masjid yaitu tempat beribadah dengan memanfaatkan pesona kiswah yang sangat cantik menambah kesan seperti berada di masjidil haram. Kemudian kamu juga bisa memanfaatkan area di dekat kolam ikan sebagai tempat terakhir untuk mengabadikan pesona masjid Namira dalam bentuk foto. 

Setelah melihat pesona sebanyak itu, semakin memantapkan diri saya untuk bertanya sebenarnya berapa kekayaan yang dimiliki pendirinya? Dan juga memantapkan diri saya untuk merindukan kembali Masjid Namira yang berpenampilan bak Surga Duniawi.

Editor: Ciqa

Gambar: google.com