Menurut kamus APA (American Psychological Association) insecurity adalah perasaan tidak mampu, kurangnya percaya diri, ketidakmampuan untuk mengatasi suatu permasalahan yang ada, yang diiringi dengan kecemasan dan perasaan tidak yakin akan tujuan, kemampuan atau hubungan seseorang dengan orang lain. Insecure ini pada dasarnya adalah bagian dari perasaan, sehingga wajar jika sesekali mengalami. Bahkan bisa dibilang sulit untuk menghindarinya entah dimanapun dan kapanpun.

Namun, jika merasakan insecure secara terus menerus, tandanya perlu segera menemukan cara yang tepat untuk mengatasi perasaan ini. Sebab, terlalu sering insecure akan membuat diri kita menderita dan akan berdampak pada cara kita bertindak dan berpikir loh, bahkan bisa membuat kita tidak optimal dalam melakukan sesuatu.

Insecure membuat kita makin ragu pada kemampuan yang kita miliki dan merasa nggakmampu. Perasaan tidak mampu ini membuat kita cenderung menghindari permasalahan dan fokus pada pikiran negatif akan kegagalan. Coba lihat, pada saat kuliah/sekolah, pasti ada mata kuliah atau pelajaran yang membuatmu ragu pada kemampuanmu. Kemudian pernah nggak kemudian kamu ragu dan berpikiran, “ah merhatiin juga ngga akan ngerti” sehingga usahamu jadi nggak optimal?

Seseorang yang merasa insecure selalu merasa tidak yakin akan kemampuan yang ia miliki. Dampaknya, ia akan selalu memerlukan pengakuan dari orang lain atau merasa perlu menjatuhkan orang lain untuk meyakinkan diri bahwa ia memiliki kemampuan.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan perasaan insecure hadir dalam kehidupan kita. Pengalaman masa kecil, trauma masa lalu, kegagalan, penolakan, kesepian, kecemasan sosial, perfeksionisme, orangtua atau pasangan yang selalu mengkritik. Diantara banyak penyebab ini ada 3 hal yang umumnya menyebabkan insecurity yaitu kegagalan dan penolakan, pengalaman buruk dalam lingkungan hubungan sosial, dan perfeksionisme.

Perlu dipahami bahwa menghadapi insecure membutuhkan beberapa waktu, jadi mulai perlahan-lahan ya. Nah sekarang, gimana sih solusi untuk mengatasi rasa insecure? Beberapa langkah mendasar yang bisa sobat milenialis lakukan adalah:

Mengakui bahwa kamu sedang merasa insecure

Poin pertama ini terdengar amat sederhana, namun terkadang lupa kita lakukan. Seringkali kita justru menghindari emosi negatif yang hadir, alih-alih menerimanya.

Padahal kita tidak akan pernah bisa menghadapi hal yang tidak kita terima. Saat kita menghindar berarti kita mengingkari kalau perasaan itu ada. Akhirnya? kita sama sekali tidak memikirkan bagaimana cara mengatasinya.  Jadi kapanpun kamu merasa insecure, katakan pada dirimu sendiri tanpa judgement bahwa: “aku sedang merasa insecure.” Akui perasaan tersebut, and it’s ok to feel that.

Memahami hal yang membuatmu merasa insecure

Kalau diperhatikan, munculnya perasaan ini didukung oleh pemikiran, dan cara memaknai hal yang terjadi.  Semua kejadian itu pada dasarnya bersifat netral. Insecure muncul ketika mengartikan kegagalan dengan berpikir bahwa “kamu tidak kompeten”, “kamu tidak diinginkan”, “seharusnya kamu berhasil mencapai hal ini”, “kalau aku gagal, aku tidak punya masa depan yang cemerlang”.

Nah coba sekarang kita ganti cara memaknai kegagalan ini. Ketika tidak berhasil meraih hal yang dinginkan, cobalah berpikir, “aku gagal, sedih sih. Tapi gapapa aku bisa coba lagi.” “Aku gagal, mungkin ada hal yang kurang optimal. Apa ya yang bisa aku perbaiki kedepannya?”. Kegagalan mungkin membuat kita sedih, tapi dengan berpikir bahwa kegagalan bukanlah akhir akan membantumu untuk mengurangi atau bahkan tidak merasa insecure. Gagal nggak memalukan, gagal nggak mengurangi nilai sebagai manusia yang berharga. Kita bisa meningkatkan kemampuan dan kecerdasan selama berusaha untuk itu.

Take action

Ini yang paling penting. Evaluasi kesalahan dan tumbuhlah menjadi lebih baik. Insecure sama respon lingkungan sosial? Ayok coba pelan-pelan hadapi lingkungan sosial, coba pelan-pelan berinteraksi. Memang nggak mudah, tapi kalau tidak pernah mencoba, berarti kita sudah membiarkan insecure mengurung diri kita. Dari tindakan kita bakal belajar, dari tindakan kita akan mendapatkan pandangan baru mengenai diri kita. Sehingga akhirnya bisa menggantikan perasaan insecure dengan secure, kita jadi lebih percaya diri sambil belajar menerima diri.