Pandemi bukan alasan untuk berhenti. Justru pandemi menciptakan banyak pengalaman menarik. Meski awalnya harus #dirumahaja, memasuki era new normal manusia mendapat tuntutan untuk bisa lebih adaptif dalam beraktivitas, termasuk bagi mahasiswa harus terus berkreativitas.

Tidak perlu takut yang berlebihan terhadap pandemi, tetapi juga tidak boleh menyepelekan. Panduan protokol kesehatan harus selalu diindahkan dan dilaksanakan. Beberapa kegiatan pemerintahan, khususnya di Sleman juga sudah banyak kembali berjalan. Tempat-tempat ibadah sudah dibuka, bahkan Masjid Agung Sleman tidak hanya melaksanakan solat lima waktu tetapi juga solat sunnah tahajud.

Beberapa poin diatas disampaikan oleh Sri Purnomo (Bupati Sleman) sebagai keynote speaker dalam Webinar Puncak Rangkaian Diskusi Batas Suci Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Sleman (21/11). Dalam kesempatan tersebut, Sri Purnomo menegaskas bahwa mahasiswa, sebagai intelektual muda harus harus mampu lebih adaptif, tetap kreatif dan inovatif.

Menjadi Mahasiswa Produktif dan Kreatif di Era Pandemi

Webinar yang mengangkat tema “Menjadi Mahasiswa Produktif dan Kreatif di Era Pandemi” tersebut mengundang narasumber Beni Pramula (Presiden Pemuda Asia-Afrika 2015/ 2020, Ketua DPP IMM 2014/ 2015) dan dr. Gamal Albinsaid (CEO of Indonesia Medika, 50 most impactful social inovator global listing).

Krisis Eksistensi di Era Pandemi

Beni Pramula menyampaikan bahwa pandemi telah melahirkan krisis yang lebih krusial daripada krisis ekonomi, yaitu krisis eksistensi. Masa muda adalah masa yang membutuhkan eksistensi pengakuan. Masa muda cenderung banyak membutuhkan panggung untuk berkarya, berjejaring dan terjun mencoba banyak pengalaman. Akan tetapi, lagi-lagi pandemi bukan alasan untuk berhenti bereksistensi.

Beni memberikan dua tips agar anak muda tidak terjangkit krisis eksistensi:

  1. Anak muda tidak boleh lelah belajar. Apabila lelah belajar, maka ia harus rela kehilangan masa lalu dan membiarkan mati masa depannya. Jangan sampai kita hidup tidak punya sejarah dan warisan untuk generasi selanjutnya. Oleh karena itu, harus semangat belajar dan terus berkarya.
  2. Anak muda harus kuat iman supaya teguh dalam berprinsip. Menguasai banyak ilmu supaya bisa bermanfaat dan diangkat derajatnya oleh Allah. Kuat fisik supaya bisa sehat beraktivitas. Kuat harta supaya berdikari. Dan tentu harus memiliki semangat, supaya ruh dalam jiwa selalu bisa menjadi support sistem untuk menggapai cita-cita.

Kedua tips tersebut dapat terus menguatkan eksistensi anak muda baik di tengah suasana pandemi maupun di tengah suasana normal menghadapi kerasnya kompetisi dunia.

Beni juga memaparkan tipe-tipe mahasiswa dan menganjurkan untuk memilih tipe mahasiswa yang berorganisasi. Dengan berorganisasi, anak muda dapat mengolah banyak rasa, belajar menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat (khoirunnas anfa’uhum linnas) dan jangan sampai menjadi manusia terpelajar yang tidak peduli dengan realitas masyarakat (kemiskinan, kebodohan, dsb).

Mahasiswa Harus Bertahan dan Berdaya

dr. Gamal Albin Said sebagai dokter dan pemegang perusahaan dibidang kesehatan memaparkan banyak data terkait pandemi covid-19. Hanya saja, yang paling beliau tekankan adalah anak muda khususnya mahasiswa harus terus bertahan dan berdaya  di tengah situasi pandemi. Beliau memberikan tiga tips yaitu meaning, strength, pleasure.

Anak muda harus mau, mampu dan tau akan makna setiap aktivitas yang dilakukan. Anak muda harus memiliki mentalitas kerja keras. Beliau benar-benar minta tolong jangan kikir untuk bekerja keras. Dan tentu anak muda harus bahagia. Mengetahui apa yang disenangi dan menyalurkan energi senangnya kepada sekitar. Salah satu tips untuk bahagia dan membahagiakan adalah focuss to impact people bukan focus to impress people.

dr. Gamal menganalogikan anak muda bagai matahari yang bersinar paling benderang seperti saat siang. Sinarnya begitu terang dan panasnya sungguh dapat dirasakan. Anak muda harus mampu memadukan critical thinking dan harmoni supaya dapat menghasilkan kreatif thinking. Dengan begitu, anak muda tidak hanya membuat panas yang menggerahkan tetapi mampu memberikan sebuah kebermanfaatan.

Selain itu, dr. Gamal juga memaparkan perihal mindset IKIGAI (passion, profession, vocation, love, good at, needs and paid job).

Quotes

Pada kesempatan tersebut, dr. Gamal banyak memberikan quotes diantaranya:

“Stay where you are. Use what you have. Do what you can.”

“If you follow your passion, money, people, and impact will follow you”

“Jangan biarkan masa lalumu berlalu begitu saja, teruslah bergerak”

“Sempurnakan niat, maka Allah akan menyempurnakan pertolongan-Nya.”

“Orang yang percaya diri bukan orang yang percaya dengan kemampuannya tetapi yang percaya bahwa Allah bersamanya.”

“Berjalanlah di jalan-jalan kebaikan karena jalan kebaikan adalah jalan Allah sehingga orang yang sedang melakukan kebaikan sesungguhnya sedang berjalan bersama Allah”

“Jadikan amal-amal kita melampaui usia kita”