Sikap menghadapi pengumuman SBMPTN menarik untuk dibahas. Sebab yang bahagia pasti ada, yang sedih pun tak terhitung jumlahnya.

Boleh dibilang, hari ini adalah hari besar dalam sejarah sebagian teman-teman yang sedang berjuang mendapatkan bangku di perguruan tinggi. Nggak heran kalau hari pengumuman SBMPTN beberapa kali jadi jawaban sebagian teman-teman saya ketika ditanya hari paling bikin senang dan hari paling bikin sedih di tahunnya. Karena itu nggak heran lagi, kalau sebagian bisa berpesta pora, sebagian lainnya berduka cita. Damage-nya memang nggak main-main!

Dua situasi yang sangat berseberangan ini seringkali membuat orang-orang bingung dalam mengambil sikap. Entah itu jadi bagian dari keluarga/teman sekitar, atau justru jadi si penerima hasil lolos atau gagal.  Begini alay nggak ya, menyakitkan nggak ya, sopan nggak ya, tanya nggak ya, dan kebingungan-kebingungan lainnya. Nah, daripada pusing, milenialis punya panduan sikap menghadapi situasi pasca pengumuman SBMPTN nih. Let’s check it out!

Hindari Bertanya, Lebih Baik Diberitahu

Banyak dari kita merasa perlu suportif dan menyelamati, atau sebaliknya, menghibur dan menyemangati. Nggak salah sih, tapi pengumuman SBMPTN ini punya dua kemungkinan yang bertolak belakang banget; diterima atau ditolak.

Topik ini akan sangat sensitif kalau kebetulan orang yang kamu tanya sedang nggak beruntung hari ini. Nah, daripada kamu dikira cuma kepo dan nggak betulan peduli, lebih baik nggak usah tanya sebelum mereka memberitahu kamu. Banyak cara menjadi suportif tanpa perlu kamu tau apa hasilnya. Mentraktir minum enak, misalnya.

Sedia Tisu, Silahkan Menangis

Hari ini, untuk siapapun, kamu berhak dan boleh menghabiskan persediaan tisu di rumah. Untuk waktu yang udah kamu habiskan di depan buku dan latihan soal, untuk ribetnya administrasi pendaftaran dan bingung memilih jurusan, dan untuk puas atau nggak puas dengan hasilnya.

Begitu membuka pengumuman website, silahkan menangis apapun hasilnya. Nggak ada panggilan cengeng dan gembeng karena hari ini semua alasan adalah valid. Untuk bangga, marah, terharu, ataupun kecewa sama diri sendiri maupun penyelenggara ujian, semua perasaan kamu adalah nyata dan nggak papa kalau ingin memanifestasikannya lewat air mata.

Tutup Sosial Media, Nggak Usah Balas Pesan

Saran ini terkhusus buat kamu yang membuka website pengumuman hari ini dan mendapati fakta bahwa kamu harus mencoba lagi. Ada sebagian lainnya yang beruntung hari ini dan merayakannya lewat apapun termasuk social media. Meski saya mengharapkan adanya simpati dari teman-teman yang beruntung untuk sebagian lainnya yang tidak mendapatkan hasil yang sama, sebagaimana kamu yang berhak membagi perasaan sedihmu, sebagian lainnya tentu juga berhak membagi bahagia mereka bukan?

Daripada perasaan semakin kacau melihat linimasa penuh dengan pengumuman bewarna hijau dan banjir selamat, belum lagi pesan-pesan masuk yang menanyai kamu soal hasilnya, lebih baik matikan ponsel dan ambil jeda. Nggak usah balas pesan dulu kalau belum siap. Ambil waktu sampai riuh pengumuman mereda, begitupun dengan perasaanmu yang semoga bisa lebih melega.

Ingat-ingat, Hari Ini Tetap Punya Kamu

Di situasi ini, yang orang-orang dan kamu butuhkan sesungguhnya adalah diri sendiri dan bukan siapa-siapa. Kamu yang berhak menyelamati diri sendiri, kamu yang berhak bilang kalau kamu sudah melakukan yang terbaik, apapun hasilnya. Kamu juga yang berhak kecewa dan marah, untuk kemudian besok buktiin bahwa hasilnya salah.

Hari ini punya kamu. Jangan takut nangis karena orang-orang kelihatan baik-baik aja meski ada di situasi yang sama. Jangan merasa alay kalau kalian tiba-tiba merasa pengen sendiri. Jangan kecewa kalau beberapa teman mungkin tidak sanggup menyelamatimu. Hari pengumuman SBMPTN ini adalah hari milikmu, dan nggak ada yang berhak mengusik perasaanmu –sedih atau bahagia.