Jalan menuju cita-cita terkadang tak semulus yang kita bayangkan, Kartini misalnya. Tak bisa dimungkiri, ada orang-orang yang jalan cita-citanya semulus aspal di jalan tol. Namun, ada juga yang jalannya malah kayak aspal jalan trans Sulawesi–Sulut-Gorontalo–yang cukup banyak lubangnya.

Kartini: Terus Berjuang Demi Cita-cita

Kartini termasuk manusia yang jalan cita-citanya tak mulus. Ya…, kita sudah tahu bagaimana kehidupan Kartini, bukan? Penuh harapan. Penuh perjuangan. Penuh pertentangan. Meskipun begitu, Kartini tak menyerah lantas putus asa. Dia tetap berjuang. Salah satu ciri khas yang sama pada semua pahlawan bangsa Indonesia, yaitu mereka tak pernah putus asa. Mereka petarung. Mereka pejuang.

Kartini terus berharap dan berjuang. Ditulisnya buah pikirannya dalam surat-suratnya. Pada akhirnya, Kartini bisa mendapatkan cahaya dalam gelap. Surat-surat Kartini tak hanya berisi gagasan-gagasan dari cita-citanya, namun juga berisi banyak pesan penyemangat jiwa untuk para generasi penerus bangsa Indonesia.

Dalam suratnya, Kartini berkata, “Memperbagus hidup, itulah suruhan hidup kepada kita.” Manusia harus senantiasa melangkah ke arah yang lebih baik. Orang yang beruntung adalah mereka yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Boleh jadi hari ini hidup kita kurang baik, atau malah tak baik sama sekali, namun pastikan kalau kita terus melangkah ke arah yang lebih baik. Entah pelan atau cepat, pastikan terus melangkah. Sebab, dengan terus melangkah kita memastikan hari depan yang baik.

“Pergilah, usahakanlah. Wujudkanlah cita-citamu; bekerjalah bagi kehidupan di hari kemudian; berikhtiarlah karena bahagia keselamatan ribuan orang yang tertindas oleh hukum yang lalim…. Pergilah, pergilah menderita dan berjuang, tetapi usahakanlah barang yang kekal selama-lamanya!”Tulis kartini dalam suratnya

Apa cita-citamu? Pergilah dan usahakanlah. Namun ingat, kadang jalannya tak semulus jalan tol. Ah, tetap pergi. Pergilah, dan berjuanglah, itu pesan Kartini.

“Tetapi tiada awan di langit yang tetap selamanya, demikian pun tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita, kerap kali lahirlah pagi yang seindah-indahnya. Dan itulah jadi pelipur hati saya. Kehidupan manusia itu sama betul dengan keadaan alam. Yang tiap-tiap hari harus kita doakan kepada Tuhan: Kekuatan!”Tulis kartini

Teruslah Bermimpi

Jalannya kadang berlubang, namun jangan berhenti berjalan. Sebab, kalau kita sabar dan terus berjalan artinya kita terus berjalan menuju tujuan. Yang perlu dipastikan adalah arah jalan kita benar, itu saja. Maka senantiasa lah berdoa pada Tuhan. Berdoa agar diberi kekuatan untuk bisa terus berjalan. Berdoa agar diberi petunjuk supaya bisa menapaki jalan yang benar.

“Habis malam datanglah siang,

Habis topan datanglah reda,

Habis perang datanglah menang,

Habis duka datanglah suka.”

Sesekali, perlu juga berhenti berjalan untuk berteduh menunggu badai reda. Saat bingung memilih jalan, butuh berhenti sejenak untuk memastikan arah jalan yang benar. Artinya, sesibuk apa pun usahamu, sebanyak apa pun susahmu, jangan lupa untuk sedikit rehat dari dunia dan bersujud pada Tuhan.

Kita juga harus “Pandai menahan lapar dan nafsu, kemenangan rohani kepada jasmani; dan bersepikan diri, itulah usaha belajar berpikir.” Demikian kata Kartini.

Ada juga yang sudah sangat mentok, tak tahu lagi harus berbuat apa. Merasa hidup terlalu banyak cobaan. Pikiran kacau, hati tak tenang. Mau mati saja. Aduh, aduh, tetap jangan menyerah.

“Janganlah dilawan, janganlah dikeluhkan dan janganlah disumpahi duka cita itu, bila datang kepada tuan…”kata Kartini.

“Kerapkali saya berseru kepada orang lain, ‘Janganlah berputus asa, dan janganlah menyesali untung, janganlah hilang kepercayaan hidup. Kesengsaraan itu membawa nikmat. Tidak ada yang terjadi berlawanan dengan rasa kasih. Yang hari ini serasa kutuk, besoknya ternyata rahmat. Cobaan itu adalah usaha pendidikan Tuhan!”

Sesusah apapun hidup, jangan pernah berputus asa dari rahmat Tuhan. Teruslah berjuang.

Saya malah jadi ingat lagunya Saykoji: Apa pun mereka bilang, tekadku tak akan hilang. Jalanku masih panjang. Garis akhir yang kupandang….

Terakhir, pesan Kartini yang ingin saya sampaikan, “Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada mimpi, apakah jadinya hidup!”

Selamat bermimpiii. Jangan lupa sertai mimpi dengan usaha plus ibadah.