Saat kecil dulu, buka puasa ramadhan adalah saat-saat menanti iklan di semua channel televisi. Saat tagline (#) Youtube lebih dari TV belum seramai sekarang, TV menjadi saluran utama tanpa kawan tanding.

Ramadhan kali ini jelas terasa berbeda, di samping keputusan final larangan mudik sudah keluar. Dari keputusan itu, dan beberapa perbedaan signifikan ramadhan tahun ini, saya memprediksi beberapa iklan ramadhan juga tidak akan tayang kembali setelah melewati berbagai tantangan kehidupan.

Alasannya sederhana, jika dulu orang mau beriklan di TV agar mendapat banyak konsumen baru, kalau sekarang mending mengiklankan di YouTube atau Instagram. Berikut iklan yang akan dirindukan publik, terutama bagi kalian kelahiran 1999 ke bawah, yang saya prediksi tidak akan tayang lagi.

Iklan Mie Instan Indomie

Indomie merupakan mie instan yang terkenal seantero jagat raya, dengan berbagai varian rasa. Pada bulan ramadhan indomie belum pernah absen membuat kreasi iklan, sebab mie instan menjadi pilihan super saat sahur atau buka puasa di kala kantong kering.

Namun, ramadhan kali ini indomie pasti kehabisan akal, karena pemerintah telah menganjurkan untuk memakan makanan sehat lima sempurna bukan yang disiram sesaat langsung jadi. Alasan kesehatan itu, pasti membuat penurunan minat dari konsumen untuk menyantap mie instan. Sehingga, pihak produsen mie instan masih mikir-mikir dua kali guna mengiklankan produknya.

Iklan Sarung Wadimor

Wadimor tentu sarung kita, begitu kalimat yang diucapkan dengan lagu ciri khas pada masanya. Akan tetapi, jangan harap iklan itu akan muncul lagi di tahun ini. Meski saya bukan pihak periklanan di TV atau orang yang paham soal dunia iklan-mengklan. Saya yakin iklan sarung absen pada ramadhan kali ini lantaran kebijakan larangan untuk mudik.

Orang-orang jadi malas untuk membeli sarung, karena buat apa juga toh tetap saja tidak akan bertemu sanak keluarga. Sekalipun nanti misalnya ada iklan sarung, pasti pihak produsen juga mikir-mikir setelah membaca tulisan saya ini.

Minuman Coca-Cola

Ada sprite, Coca-Cola, dan semacamnya. Iklan yang identik dengan penampilan menggiurkan dan membuat rasa haus kian menggila. Bagi saya, iklan minuman semacam ini menyesuaikan dengan bulan ramadhan yang identik dengan berkumpulnya para anggota keluarga. Salah satu hidangan minuman yang sering saya temui setiap buka puasa biasanya Coca-Cola. Akan tetapi, jangan harap iklan itu bisa muncul pada ramadhan kali ini.

Alasannya jelas, masyarakat masih tidak bisa sembrono untuk berkumpul secara beramai-ramai. Kalaupun ada agenda buka bersama, Coca-Cola tidak akan menjadi pilihan karena mengandung soda. Jelasnya, orang orang masih sedikit dilema untuk minum soda karena physical distancing.

Jasa Perjalanan

Biasanya iklan ini muncul pada pertengahan ramadhan, atau beberapa saat menjelang hari raya Idul Fitri. Namun, ramadhan kali ini iklan jasa perjalanan diprediksi gagal tayang. Hal ini sudah tidak perlu dipermasalahkan lagi. Jelas sekali. Untuk apa beriklan jika pada saatnya nanti masyarakat tidak bisa menggunakan. Sekalipun ada diskon sampai 70%, kalau larangan dari pemerintah sudah jelas, bisa apalah kita.

Saya tahu pasti dengan membaca artikel ini ada kesal dengan beberapa asas praduga yang diutarakan. Akan tetapi, percayalah prediksi ini berdasarkan pada pengamatan presisi yang bisa jadi salah bisa jadi juga benar, namanya juga perkiraan.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: DevianArt