Ragam tipikal agen MLM penting untuk kita pahami. Pokoknya penting!

Sejak pandemi merebak, entah kenapa saya jadi berteman dengan banyak agen Multi Level Marketing (MLM)  Sebenarnya mereka memang teman saya – bahkan tetangga. Selanjutnya yang terjadi adalah kemungkinan besar kalian semua bisa menebak. Iya, mereka mulai menawarkan produk MLM.

Produk  yang mereka tawarkan sangat beragam. Mulai dari produk kecantikan, aksesoris wanita, hingga produk herbal. Cara marketing para agen MLM ini pun juga tak kalah bervariasi. Ada yang mulai menghubungi saya lewat inbox Facebook, hingga japri ke nomor WhatsApp. Tentu saja semua penawaran berawal dari kalimat yang tau sendiri dehh.

Meski seringkali agen bisnis MLM dianggap mengganggu, tapi tahukah kalian jika sebenarnya ragam tipikal agen MLM ini bisa dilihat dari cara mereka sata menawarkan produk.  Maka tidak ada salahnya juga memerhatikan bagaimana tipikal mereka supaya kalian tidak gedeg-gedeg amat kalau ada teman, saudara atau siapapun yang jadi agen MLM menawarkan produknya ke kalian.

Satu: Normal alias B Aja!

Tipikal agen MLM normal alias B aja bisa kalian temui dengan tidak adanya intensitas usaha untuk menawarkan produk MLM mereka.  Ya B aja gitu. Mereka hanya satu hingga dua kali menawarkan produk. Tapi kalau sudah ada penolakan dari kalian, langsung mlipir gitu aja. Tipikal agen MLM normal ini sebenarnya cukup realistis. Mereka tidak ingin buang-buang waktu.

Ibaratnya jika mereka mengejar satu calon pembeli yang sudah jelas tidak tertarik, itu berarti mereka mengurangi peluang yang ada pada calon pembeli lainnya. Tebar jala dong…

Kalau kalian menemukan tipikal agen MLM seperti ini, yang bisa kalian lakukan adalah bersikap biasa aja. Tolak atau beli produk mereka. Karena menolak atau membeli tipikal argen MLM yang normal tidak akan mengganggu kenyamanan kalian.

Dua: Tekun dan Telaten (2T)

Tipikal agen MLM 2T alias tekun dan telaten bisa dilihat dari intensitas mereka dalam menawarkan produk. Bagi tipikal ini tiada hari tanpa menawarkan produk. Satu hari ditolak calon pembeli, maka hari selanjutnya adalah kesempatan baru.

Jika kalian menemukan tipikal agen MLM seperti ini, yang perlu kalian lakukan adalah menyikapinya sama dengan hari-hari sebelumnya. Karena ditolak macam apa pun, mereka akan kembali keesokan harinya untuk menawarkan produk baru. Ingat, jangan lupa ucapkan maaf dan terima kasih ketika menolak penawaran produk mereka untuk tenggang rasa.

Tiga: Gigih dan Pantang Menyerah

Sebagai agen bisnis MLM salah satu karakteristik yang wajib dimiliki adalah pantang menyerah. Ya iyalah, kalau gampang nyerah mending rebahan aja. Oleh sebab itu pantang menyerah adalah tipikal yang paling banyak ditunjukkan oleh mereka. Hal itu bisa dilihat dari cara mereka saat menawarkan produk dengan segencar-gemcarnya. Kok bisa?

Para agen MLM yang pantang menyerah tidak akan melepaskan calon pembeli begitu saja. Satu kali pembeli menolak satu produk, maka mereka akan menawarkan produk lainnya. Seperti yang sering saya lakukan. Menolak produk yang mereka tawarkan bukan lantas membuat mereka berhenti menawari saya. Justru mereka mengirimi katalog produk lainnya dengan kalimat-kalimat yang menggiurkan. Fyuhh!

Jika menemui tipikal agen MLM ini yang harus kalian lakukan adalah membeli salah satu produk yang mereka tawarkan. Sedang krisis uang? Tolak saja secara halus dengan mengatakan, “Produk yang kamu tawarkan sangat menarik. Kapan-kapan aku pasti beli. Terima kasih informasi produknya”. Beres!

Empat: Keras kepala dan gampang emosi

Ini dia nih tipikal agen MLM yang toxic sekali! Memangnya ada? Ada dong! Saya pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan dengan tipikal agen MLM yang satu ini.

Waktu itu kebetulan si agen MLM yang toxic ini menghubungi saya lewat inbox. Alih-alih pergi karena sudah ditolak berkali-kali, agen MLM ini justru mengumpat dengan kalimat yang kurang pantas.

“Dasar orang pelit! Dikasih harga murah tetep aja nggak mau beli!” Seperti itulah kira-kira isi pesannya.

Buat para agen MLM, jika kami para customer menolak penawaran produk kalian bukan berarti kami pelit. Kami hanya ingin membeli apa yang kami butuhkan atau kami inginkan. Meskipun dijual murah kalau kami tidak butuh juga kenapa harus beli? Dan untuk kalian para customer yang pernah menemui agen MLM dengan tipikal keras kepala dan gampang emosi, satu-satunya cara yang bisa kalian lakukan adalah dengan mengabaikan atau memblokir.

Meskipun seringkali dianggap mengganggu, menghadapi mereka dengan perlakuan yang baik akan membuat satu sama lain merasa saling dihargai. Kita akan dihargai sebagai pelanggan, dan mereka akan merasa terdukung.