Hari Raya Iduladha adalah hari yang penuh ceria bagi kaum muslimin di seluruh dunia, tak luput juga kaum muslimin di Negeri Yaman, mereka lebih bersuka ria dalam menyambut hari Raya Idul Adha dibanding Hari Raya Idulfitri. Maka dari itu disebutlah Idul Akbar karena lebih besar juga di dalamnya ada ibadah kurban.

Sebagian masyarakat Yaman menunaikan sholat id di lapangan luas, sebagian lainnya menunaikan di masjid-masjid. Mereka berbondong bondong bersama keluarga menuju tempat diadakannya sholat id.

Tasyabbuh bil Arafah

Yang menarik adalah budaya “Tasyabbuh bil Arafah” pra Iduladha yakni tanggal 9 Dzulhijjah yang melekat pada masyarakat Yaman, khususnya Hadramaut. “Tasyabbuh bil Arafah” adalah berkumpulnya para warga untuk duduk dalam jangka waktu yang sangat lama. Mereka berzikir membaca bacaan-bacaan yang disyariatkan seolah-olah sedang wukuf haji di Arafah.

Pembesar ulama Hadramaut yang dijuluki “Sulthonul ‘ilm” Al-Habib Salim bin Abdullah Assyatiri menganjurkan ketika dalam ritual tasyabbuh bil arafah melakukan 4 hal:

Pertama, membaca ayat kursiy 360 kali

Kedua, membaca 1000 kali:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Ketiga, membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali

Keempat, membaca Sholawat Ibrohimiyyah 1000 kali

Ia juga menambahkan, jika tidak mampu setidaknya membaca 100 kali setiap zikir. Hal ini dimaksudkan untuk memperbanyak  zikir saja dalam acara tersebut.

Ketika ritual tersebut selesai dan masuk malam 10 Dzulhijjah, sahutan takbir menggaung di langit. Masjid-masjid berusaha menghidupkan malam istimewa ini, ada yang berkumpul bersama keluarga dalam menyambutnya, juga ada masyarakat yang menyiapkan hari raya di malamnya.

Pelajar Indonesia di Yaman

Tak terkecuali pelajar Indonesia di Yaman, sudah menjadi sebuah tradisi di setiap hari raya untuk berkumpul bersama pelajar lain. Contohnya, para pelajar anggota Keluarga Besar Muhammadiyah Yaman, yang memusatkan kegiatan di Markaz Falah desa Fuwwah, Mukalla, Hadramaut.

Demi terikatnya persaudaraan, menguatnya kerjasama, dan demi mengokohkan visi misi Dakwah untuk Indonesia, para pelajar antar kota datang bersama-sama di tempat tersebut.

Sholat id pun dilakukan di Masjid Syafi’i, Mukalla, Hadramaut dan diakhiri dengan foto bersama serta tashofah antara mereka.

Kontributor: Hamzah Ansori

Penyunting: Aunillah Ahmad