Siapa sih di sini yang sudah menyelesaikan suatu naskah tetapi tidak ingin menerbitkannya? Saat telah menyelesaikan suatu naskah pastinya kita ingin naskah dilirik penerbit. Bayangkan jika kamu memiliki buku sendiri. Satu lagi jalan telah terbuka menuju dunia kepenulisan. Hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang penulis.

Bagaimana sih caranya jika ingin menerbitkan naskah? Caranya ada dua, bisa saja kita menyerahkan naskah ke penerbit atau penerbit sendiri yang datang untuk meminang naskah kita. Apakah keduanya sungguh berbeda? Mana yang lebih baik? Keduanya sama saja, ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika sama, bagaimana cara naskah yang sudah ditulis dilirik oleh penerbit?

  • Alur yang Menarik

Salah satu hal yang terpenting yaitu alur naskah kita. Syarat utama dan pertama terletak pada keunikan pada naskah. Baik fiksi maupun nonfiksi. Bagaimana cara penulis menyajikan ide yang ada di kepalanya menjadi sebuah tulisan. Penulis yang baik mampu membuat alur yang tidak biasa. Tidak apa jika ide yang kita miliki sama seperti yang lainnya, tetapi jalannya alur harus memiliki keunikan tersendiri. Jika alur yang kita tulis biasa saja, jangankan penerbit, pembaca saja enggan untuk membacanya.

  • Publikasi Diri

Salah satu tujuan menerbitkan buku ialah demi keuntungan. Baik dari pihak penulis maupun dari pihak penerbit. Penerbit pastinya mencari naskah yang sudah memiliki banyak pengikut dan terkenal. Untuk apa? Tentu saja demi keuntungan. Penerbit bukan sebuah badan amal yang bersedia merugi hanya demi menerbitkan naskah. Ketika buku sudah diterbitkan pasti harus banyak yang membeli. Naskah atau penulis yang banyak dikenal pasti hasil karya yang akan diterbitkan menjadi incaran banyak orang sehingga mendatangkan keuntungan.

Bagaimana cara melakukan publikasi diri? Publikasi diri dapat dilakukan dengan mengikuti komunitas menulis atau menuliskan karya di berbagai platform online. Semakin banyak relasi dari seorang penulis, maka akan semakin berpeluang dilirik oleh penerbit.

  • PUEBI dan KBBI

Siapa yang bilang hal ini tidak penting? PUEBI dan KBBI sudah menjadi hal mutlak bagi seorang penulis. Keduanya dapat dikatakan teman dan pondasi untuk penulis. Kerapian naskah yang berkaitan dengan PUEBI juga disoroti oleh penerbit ketika akan memilih suatu naskah. Kata baku dan tidak baku juga memengaruhi penilaian penerbit.

Jika naskah yang berantakan penerbit juga enggan memilihnya. Memang ada yang namanya editor, tetapi kerapian naskah juga menjadi aspek penting dalam pertimbangan penerbit ketika ingin menerbitkan suatu naskah. Aspek ini juga menjadi nilai tambah di mata penerbit ketika menyeleksi naskah untuk diterbitkan. Maka dari itu, PUEBI dan KBBI sangat diperlukan bagi seorang penulis.

  • Mengikuti Kompetisi

Jika seorang penulis pernah memenangkan lomba atau masuk list naskah unggulan. Tentunya ini menjadi nilai lebih yang melekat pada citra seorang penulis. Hal ini berdampak pada naskah yang telah ditulis. Penerbit pastinya akan melihat naskah dari seseorang yang telah memenangkan kompetisi kan? Biasanya kompetisi besar yang bergengsi dengan banyak pesaing dipantau oleh penerbit. Kompetisi seperti ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi penulis. Bisa saja naskah yang kita ajukan untuk kompetisi dipilih oleh penerbit.

  • Sinopsis

Jangan lupa untuk mengikutsertakan sinopsis sebelum inti tulisan. Untuk apa sih sinopsis? Sinopsis diperlukan untuk memunculkan rasa penasaran. Biasanya jika sudah penasaran kita akan terus membaca suatu cerita kan? Sinospis yang baik akan mengundang pembaca. Bagaimana membuat sinopsis yang baik? Syarat mutlak dari sinopsis yaitu memberi gambaran isi cerita. Tetapi jangan sampai memberi spoiler dalam sinopsis, hal ini akan membuat pembaca mengetahui seluruh alur tulisan kita sehingga mengurangi minat baca.

  • Jangan Menyerah

Sekali ditolak? Dua kali? Tidak apa-apa. Siapa bilang ingin menerbitkan buku mudah seperti membalikan telapak tangan? Tidak ada kan? Memang perjalanan seorang penulis memang panjang dan berliku. Penulis terkenal saja punya ceritanya sendiri ketika berjalan menuju kesuksesan. Lantas kenapa sekarang mereka berhasil? Mereka menggengam sebuah kunci. Kunci apa sih? Kunci jangan menyerah dan tetap semangat.

Bagaimana? Tertarik untuk menerbitkan naskah? Contoh di atas merupakan syarat umum agar naskah dilirik penerbit. Setiap penerbit pasti memiliki kriteria tambahan yang berbeda-beda dalam memilih naskah yang akan diterbitkan. Jadi tunggu apa lagi? Ayo siapkan naskahnya dari sekarang, jika tidak ada naskah bagaimana penerbit akan meliriknya?

Editor : Hiz

Foto : Unsplash