Simak tips wawancara LPDP berikut ini. Ada banyak pertanyaan yang masuk ke aku tentang tips mendapatkan beasiswa.
Sejujurnya tips mendapatkan beasiswa yang pertama adalah rajin-rajin mencari info terkait beasiswa itu sendiri. Terdengar sangat klasik dan general bukan?

Okay, baiklah aku tidak kan membahas itu di sini, kali ini aku akan membahas sesuatu yang lebih praktikal dan detail.

Di artikel ini aku akan merangkum beberapa tips atau let say pengalamanku dalam membujuk beasiswa untuk mau sama aku. Lebih jelasnya ini adalah tips menghadapi wawancara LPDP.

Apapun yang kamu tulis dan lampirkan di laman pendaftaran, pelajari semuanya!

Kenapa seperti itu? 

Karena kita tidak tahu, bagian mana dari profil diri kita yang menarik bagi pewawancara. Bisa jadi pewawancara tertarik dengan background pekerjaan kita. Bisa jadi pewawancara tertarik dengan kegiatan yang kita lakukan saat kuliah dulu. Bisa jadi pewawancara tertarik dengan tema skripsi s1  kita.  Untuk itu, hal yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan mempelajari dan mempersiapkan itu semua.

Belajar berkomunikasi yang baik

Aku pikir ini salah satu poin yang sering dilupakan oleh beberapa peserta wawancara LPDP -mungkin karena terlalu fokus menyiapkan materi. Etika berkomunikasi ini misalnya adalah bagaimana cara menjadi pendengar yang baik. Bagaimana ekspresi yang sebaiknya kita tunjukkan saat menghadapi pewawancara. Bagaimana cara cara menjawab pertanyaan dengan efektif dan tidak bertele-tele.

Menjadi pendengar yang baik misalnya, ini akan membantu kita agar bisa memahami pertanyaan pewawancara dengan tepat. Selain itu, menjadi pendengar yang bersungguh-sungguh (be present) akan membuat kita lebih relax, tidak buru-buru menjawab apalagi menggurui dan overconfident dengan perncapaian kita.

Berlatihlah dengan beberapa orang berbeda

Dalam melakukan simulasi wawancara LPDP, kita tidak hanya perlu mengetahui tentang normalnya kalo wawancara LPDP seperti apa dengan bantuan awardee LPDP dan list pertanyaan-pertanyaan template yang bertebaran di internet. Kita butuh orang yang paham dengan bidang studi kita untuk menguji pemahaman kita terkait bidang studi yang telah kita tempuh dan akan kita tempuh. Kita juga butuh bantuan seseorang untuk memberi tahu bagaimana penampilan kita dalam menjawab pertanyaan. Apakah sudah terlihat meyakinkan atau belum.

Untuk itu berlatihlah dengan beberapa orang yakni: Awardee LPDP, sesame peserta wawancara, kolega di bidang kita dan orang yang memahami tentang public speaking dan interview.

Beribadah atau meditasi

Another classical tips. Menurutku ini juga sama pentingnya dengan berlatih, karena in ikan mereduce level stress kita. 

Saat aku hendak melakukan wawancara LPDP, Langkah kakiku sungguh pelan, aku juga sering menghela nafas berat. Seakan aku membawa berton-ton beban di Pundak.

Untuk mengurangi kekhawatiran yang berlebih, bisa dilakukan dengan beribadah atau bermeditasi. It’s helpful tho.

Tanyakan hal ini pada diri kalian sebelum wawancara LPDP

“Apakah aku sefrekuensi dengan LPDP?” 

LPDP mencari orang-orang yang nantinya mau untuk Kembali dan berkontribusi bagi tanah air. Biasanya bila itu sudah sesuai dengan visi dan misi kita, maka jawaban-jawaban yang kita sampaikan pun akan merefleksikan hal tersebut. Dan psikolog yang mewawancarai kita bisa merasakan hal tersebut. untuk mendapat jawaban apakah kita sudah sefrekuensi dengan LPDP atau belum, kita perlu melakukan perenungan. Bertanya pada diri sendiri. Mengapa kita harus kuliah dan dibiayai oleh LPDP?

Seperti yang selalu aku sampaikan, Beasiswa itu cocok-cocokkan. Kalau kita tidak diterima biasiswa X (missal) bukan berarti kita ga layak, hanya kita tidak sefrekuensi dengan visi, misi dan tujuan mereka.

Untuk yang tengah memperjuangkan beasiswa, SEMANGAT!!! Man Jadda wa jada!

Editor: Ciqa

Gambar: Pexels