Tekhnologi sekarang makin hari makin canggih aja, banyaknya muncul tipe-tipe dengan desain yang luar biasa pula. Apalagi kondisi sekarang masih dilanda pandemi Covid-19, alih-alih ingin menormalkan segala aktivitas manusia seperti sediakala dengan bebasnya berkerumung. Justru Covid-19 makin ganas, kebijakan pemerintah pun ikut panas. Wqwqwq. 

Sedari demikian, maka aktivitas bekerja di rumah sangatlah urgen hari ini dilakukan, entah aktivitas yang memang harus bergelut dengan internet maupun tidak. Dari sekian aktivitas yang bisa dilakukan di rumah, kegiatan tulis menulis tidaklah kalah penting. Selain sebagai hobi, menulis dapat dikerjakan disaat gelisah apalagi saat senang, menuliskan apa yang dirasakan dan dilihat sesuai sudut pandang pribadi penulis. Dan sebagai bonusnya dapat menambah pundi-pundi rupiah agar makin enak. Kek gitu mas Puthut Ea. 

Walaupun, sekarang ini penulis makin banyak yang bermunculan, mulai dari hulu sampai hilir, orang pinggiran kota sampai pinggiran desa. Tentu juga dari penulis mahir, apalagi penulis pemula. 

Namun, teruntuk untuk penulis pemula, bukanlah hal mudah bagi mereka. Sering kali banyak juga penulis pemula justru putus di tengah jalan dalam dunia menulis. Susah menuangkan ide dan mentok saat sementara menulis, akhirnya tulisan tak kunjung selesai. Kalau sudah seperti demikian, maka tentu sangat sulit untuk menerbitkan di media, apalagi berkeinginan mendapatkan honorarium dalam menulis, tambah jauh deh.

Nah, itu sisi tidaknya jadi penulis. Namun, bagi saya jika sudah punya niat untuk menulis saya pikir akan bisa melaluinya. Kunci menulis hanya dua, yakni banyak membaca dan banyak berlatih. Saya rasa dua pegangan itu sudah cukup, intinya tulis saja apa yang ingin ditulis. 

Lantas, bagaimana cara agar mendapatkan kenyamanan dan keenakan dengan menulis. Ya, walaupun definisi enak itu sifatnya subjektif,  tergantung dari individu orangnya yang menilai. Yang pastinya bukan enak seperti makanan, atau semacamnyalah. Wqwqwq. 

Berdasarkan pengalaman dari saya sebagai penulis pemula, jelas ada keenakan yang saya rasakan. Bayangkan, pemula saja sudah bisa merasakan enak, apalagi para penulis yang memang jago di bidangnya dan terkenal. Selain tulisannya dapat dibaca jutaan orang, tentu mereka juga mendapatkan honorarium yang menggiurkan. Enak kan jadi penulis. Enak nggak, enak nggak, enak lah, masa’ nggak. 

Nah, olehnya itu beberapa tips sederhana dari saya sebagai penulis pemula, semoga bisa juga merasakan enaknya menjadi seorang penulis.

Pertama, seperti saya katakan di awal bahwa apabila ingin menjadi penulis, maka teruslah menulis dan gaskuen terus untuk menulis, tentu nantinya pasti bisa juga menghasilkan karya. Apabila sudah menulis, kirimlah di media cetak maupun online, baik media yang tidak ada honornya, terlebih media yang memberikan honor kepada kontributornya. Jangan pernah bosan mengirimkan tulisan meskipun sering ditolak, karena suatu saat nanti pasti ada juga yang akan  diterbitkan. Kalau ada yang sudah terbit, rasa puas dan bangga akan timbul melihat nama kita bisa terpampang di media sebagai penulis.

Kedua, walaupun belum bisa termuat di media terkenal dan media orang lain, jangan khawatir dan jangan putus asa. Mending manfaatkan blog pribadi untuk menampung semua tulisan-tulisan yang ditolak. Blog pribadi juga bisa disebarkan dan dibaca oleh siapa saja, kirim tulisan kepada ahlinya yang memang dikenal dan mintalah koreksi untuk pengembangan selanjutnya. Cara itu juga bisa merasakan keeenakan, walaupun sedikit. Selain itu, justru blog pribadi dapat menambah pundi-pundi rupiah jika berhasil memasangkan iklan di blog kita. Bahkan, penghasilan dari blog sangatlah berpotensi membawa menjadi kelas sultan yang tiada tandingannya. 

Ketiga, ketika tulisan sudah dimuat di media, namun tidak ada honornya, bisa saja makin lama rasa keenakan itu akan hilang, ya begitulah kerja tentu juga perlu ada imbalannya, tidak cukup hanya rasa bangga saja. Karena blog pribadi sangat sulit supaya bisa berpenghasilan, maka salah satu caranya yakni sebisa mungkin mengusahakan tulisan bisa dimuat di media yang memang ada honornya.

Nggak usah jauh-jauh kalau ingin mengirim tulisan di media yang membayar kontributornya. Suara.com tak kalah penting dan bisa dimanfaatkan bagi penulis pemula jika ingin mendapatkan pundi-pundi rupiah meskipun jumlahnya tidak gede’. Menulis di suara.com sangatlah mudah, karena penyeleksian tulisan tidak sulit dan jumlah kata tulisan pun bisa tidak panjang, termasuk naskah puisi sering kali banyak dimuat setiap hari. 

Ketika mau menulis di suara.com, terlebih dahulu membuat akun melalui Arkadia.me. Di situlah tempat untuk menulis dan mengumpulkan poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan rupiah. Terbit satu tulisan dapat 25 poin, minimal poin yang bisa ditukarkan 250 poin atau senilai Rp. 50.000. Dan apabila dihitung, satu tulisan senilai Rp. 5.000, kan lumayan kalau sehari berhasil mengumpulkan 10 tulisan, hehehe. 

Namun, apabila ingin honor lebih diatasnya lagi, bisa juga mengirim di Terminal Mojok dan Milenialis.Id. Media ini menerima tulisan ringan, memakai bahasa sehari-hari dan ada juga humor-humornya. Tulisan yang terbit berhak mendapatkan honor Rp. 20.000/tulisan, namun menulis di media ini tak semudah yang dipikirkan, seperti saat membaca tulisan yang sudah dimuat. Eits, jangan pernah patah semangat untuk teruslah menulis.

Atau pun kalau masih ingin honornya lebih gede’ lagi, bisa kirim tulisan di rubrik Mojok atau Voxpop. Namun, sampai sekarang ini saya belum bisa menerbitkan tulisan di dua media tersebut, maklumlah masih penulis pemula, wqwqwq. 

Oleh karena itu, saya sebagai penulis pemula dapat juga merasakan enaknya jadi penulis. Selain karena nama dapat terpampang di beberapa media, saya juga sudah mendapatkan pundi-pundi rupiah walaupun masih sangat sedikit.