Virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian dan juga akan berakibat terhadap zat gizi.

Virus corona merupakan jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus Corona banyak menyerang pada lansia, virus ini bisa menyerang balita, dewasa, ibu hamil, dan ibu menyusui.  Untuk pencegahan Covid-19 semua orang harus mematuhi protokol kesehatan dan melakukan social distancing serta physical distancing termasuk tidak melakukan perjalanan ke luar rumah maupun bepergian jauh dengan transportasi umum.

Meningkatkan Imunitas

Masalah gizi juga muncul akibat pandemi Covid-19 mulai dari masalah gizi seperti malnutrisi, obesitas, penyakit metabolic (seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipedemia, Penyakit Jantung Koroner), stres, masalah mata, serta penurunan daya tahan tubuh. Prinsip utama pencegahan dan penanganan masalah gizi adalah makan makanan bergizi seimbang.

Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal. Menjaga pola makan dengan asupan gizi yang seimbang penting dilakukan sebagai upaya menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi.

Manusia membutuhkan sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk menjalankan fungsi sistem imun secara normal agar tubuh bugar dan terhindar dari berbagai penyakit dan infeksi virus. Sistem imun atau sistem kekebalan suatu kondisi untuk bisa menolak penyakit tertentu melalui pencegahan pengembangan mikroorganisme patogen atau dengan menangkal efek produknya.

Kecukupan zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Ada zat gizi mikro, yaitu karbohidrat, protein (hewani maupun nabati), dan lemak. Untuk meningkatkan imunitas tubuh diperlukan peningkatan asupan protein lebih dari biasanya, namun diusahakan dengan penambahan protein ini tidak meningkatkan jumlah energi.

Asupan energi yang dianjurkan untuk orang dewasa laki-laki sekitar 2500-2650 kkal per hari, sedangkan asupan protein sebesar 65 gram per hari. Sementara untuk wanita dewasa asupan energi yang dianjurkan sekitar 2150 – 2250 kkal per hari dengan asupan protein sebesar 60 gram per hari.

Selama masa pandemi, konsumsi protein dapat ditingkatkan karena protein berperan dalam pembentukan imunoglobulin (Ig). Imunoglobulin spesifik yang berperan melavan virus SARS-COv 2 ini adalah IgM dan IgG. Selain energi protein, zat gizi makro yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh melawan inflamasi akibat infeksi adalah asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsatarated fatty acid/PUFA).

Zat Gizi Mikro

Kemudian ada zat gizi mikro, yang biasanya kurang tercukupi zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, tapi berperan penting untuk tubuh dan bisa menimbulkan risiko-risiko jika kekurangan. Zat gizi mikro ini antara lain: macam-macam vitamin seperti vitamin A, D, E, K, B, C dan macam-macam mineral, seperti zat besi, zinc, kalsium, fosfor, asam folat.

Pada masa pandemi Covid-19, penting sekali memenuhi kecukupan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral berperan vital bagi pertumbuhan dan perkembangan, pencegahan penyakit, dan mencapai kehidupan yang optimal.

Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber terbaik berbagai vitamin, mineral, dan serat. Sumber vitamin dan mineral dibutuhkan untuk menjaga imun tubuh pada masa pandemi antara lain vitamin D. Vitamin D merupakan nutrisi penting untuk kesehatan dan sistem imun. Vitamin D meningkatkan kemampuan monosit dan makrofag untuk melawan patogen.

Monosit dan makrofag sendiri merupakan bagian dari sel imunitas humoral di sirkulasi, sekaligus imunitas intraseluler. Dalam memperkuat imunitas garis depan, zinc berperan untuk menstimulasi sel Natural Killer (NK) untuk menyekresi interferon gama (IFN). Interferon adalah protein yang berfungsi untuk menghadapi infeksi virus. Selain zinc, mineral lain, yaitu selenium (Se) dan zat besi untuk menghambat mutasi virus. Daging merah dan ikan laut serta kacang-kacangan merupakan bahan makanan yang kaya akan seng, zat besi, dan selenium.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: Kompas.com