Pernahkah kamu mendengar Valeriepieris? Mungkin hal ini terdengar asing bagi kamu.
Pertama-tama saya ingin mengklarifikasi bahwa apa yang saya tulis kali ini bukanlah membahas suatu tokoh atau orang terkenal. Jadi jika di benak kalian muncul pertanyaan “Valeriepieris itu siapanya Valerie Thomas atau siapanya Hotman Paris?”.
Maka sudah dipastikan nggak ada jawabannya karena memang tidak ada hubungannya sama sekali.
Lingkaran Valeriepieris merupakan sebuah wilayah di bumi yang dibatasi oleh lingkaran imajiner, dimana dalam lingkaran ini dihuni lebih dari 50% atau setengah dari total populasi dunia.
Menurut salah satu versi, lingkaran Valeriepieris mempunyai titik pusat di Laut Cina Selatan dengan radius sekitar 4000 kilometer (2.500 mil).
Valeriepieris Circle
Penamaan istilah Valeriepieris Circle pertama kali diungkapkan oleh seorang guru dari Texas ESL bernama Ken Myers. Saat itu ia tengah tertarik pada fenomena ini sekitar tahun 2013.
Ken Myers mengungkapkannya didalam situs Reddit dengan menggunakan nama akun Valeriepieris, maka dari itulah wilayah ini dinamakan Lingkaran Valeriepieris.
Jika kamu pergi sejenak ke Google Earth atau Google Maps, coba kamu gambar sebuah lingkaran dengan diameter yang kurang lebih sama dengan perhitungan Ken Myers pada kawasan Valeriepieris tadi.
Maka kamu akan mendapatkan beberapa fakta bahwa didalam lingkaran tersebut tercakup beberapa negara di kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan.
Populasi Penduduk Terbanyak
Menariknya, negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia saat ini tercakup dalam lingkaran tersebut.
Sebut saja Cina dengan populasi 1,4 Miliar jiwa, India 1,3 Miliar jiwa dan tentunya ada negara kita Indonesia yang memiliki populasi lebih dari 270 juta jiwa.
Pada tahun 2016, Danny Quah memverifikasi hasil temuan Ken Myers, akan tetapi ia mengubah titik pusat lingkaran Valeriepieris dengan menggesernya ke wilayah Mong Khet, Myanmar.
Menurut perhitungannya pada tahun 2015 setengah dari populasi dunia tinggal dalam radius 3.300 Kilometer (2.050 mil) dari titik pusat tersebut.
Versi ini mengecualikan Jepang dan memasukkan wilayah baru di ujung barat Asia Selatan, yakni Pakistan.
Memang kalau diteliti lagi, jumlah penduduk Pakistan sekitar 220 juta jiwa atau dua kali lipatnya jumlah penduduk Jepang, sehingga versi ini lebih relevan.
Meskipun lingkaran Valeriepieris memiliki kepadatan yang tinggi, nyatanya persebaran penduduk di wilayah ini tidak merata pada seluruh lingkaran.
Tibet, Mongolia dan Cina bagian barat merupakan wilayah yang masih termasuk dalam lingkaran imajiner ini, akan tetapi jumlah penduduk yang mendiami wilayah tersebut sangat minim. Padahal jika wilayah ini digabung akan setara dengan luas negara India.
Penyebab Mayoritas Penduduk Dunia Hidup di Lingkaran Valeriespieris?
Secara historis, 3000 tahun yang lalu eksplorasi dunia gencar dilakukan melalui darat dan laut untuk mencari tempat tinggal dengan tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah.
Akhirnya ditemukanlah daratan India dan Cina yang memiliki tanah subur, serta kepulauan seperti Indonesia dan Filipina yang memiliki lautan luas yang kaya dengan ikan.
Perlu diketahui bahwa bercocok tanam dan nelayan merupakan salah satu mata pencaharian tertua dalam peradaban manusia, sehingga secara logika manusia akan mencari tempat hidup dimana wilayah tersebut memungkinkan untuk bercocok tanam di daratan dan menangkap ikan (nelayan) di wilayah pesisir.
Melimpahnya sumber daya alam ini membuat orang yang tinggal di lingkaran Valeriespieris. Mereka tidak perlu khawatir jika generasi berikutnya akan kekurangan pangan. Sehingga, pertambahan populasi yang begitu masif bukanlah hal yang mustahil di wilayah ini.
Selain itu padatnya aktivitas perdagangan laut menjadi magnet tersendiri bagi pendatang untuk menetap di lingkaran Valerieperies.
Jika kamu mempelajari sejarah, kamu akan tahu betapa terkenalnya Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang pernah menjadi pusat perdagangan laut dunia.
Hal ini juga yang memicu bangsa Eropa melakukan eksplorasi dan praktek kolonialisasi di lingkaran Valeriepieris.
Sebut saja Kolonialisasi Inggris di Pakistan, India, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Kolonialisasi Belanda di Indonesia dan kolonialisasi Spanyol di Filipina.
Editor: Lail
Gambar: Pexels
Comments