Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata “Minimalism”? Serba sederhana dan tidak berlebihan? Mengumpulkan barang estetik berwarna hitam, putih dan abu-abu? Atau apapun itu yang terlintas dipikiran kalian, tapi kali ini kita tidak hanya membahas tentang gaya hidup minimalism tapi juga akan membahas sedikit tentang digital minimalism.
Sebelum itu mari kenalan dulu, apa sebenarnya gaya hidup minimalism, gaya hidup ini sudah sempat menjadi tren pada beberapa tahun terakhir. Hidup minimalis berawal dari konsep minimalis yang biasanya diterapkan di bidang seni, tapi saat ini konsep minimalis juga merambah menjadi gaya hidup.
Minimalism merupakan gaya hidup yang berusaha mengurangi segala hal yang berlebihan serta fokus terhadap hal-hal penting saja. Mampu membedakan mana yang bersifat keinginan dan mana yang memang benar sedang dibutuhkan.
Digital Minimalism
Nah, di era digital hari ini, kita bukan hanya perlu menerapkan gaya hidup minimalis, tapi juga perlu adanya digital minimalism. Seringkali kita merasa bahwa media sosial hari ini seperti dunia kedua kita, entah berapa jam dalam sehari kita menghabiskan waktu untuk bermain media sosial. Baik itu dalam hal pekerjaan, kuliah, atau hanya sekedar scrolling Instagram, YouTube, maupun Tik Tok.
Namun, pernahkah kita berfikir jika gaya hidup minimalism harusnya juga diimbangi dengan digital minimalism? Ketika kita merasa bahwa semakin lama media sosial memberi dampak yang negatif bagi kehidupan kita, maka menerapkan digital minimalism bisa jadi solusinya!
Langkah-langkah Digital Minimalism
Jika kamu, para milenialis ingin mencobanya, maka hal pertama yang kau lakukan hal-hal ini!
Pertama, unfollow dan unsubscribe channel. Analisislah konten-konten seperti apa yang memang kita butuhkan, konten yang kiranya dapat memberi dampak positif dalam hidup kita. Minimal dapat menumbuhkan motivasi dalam diri kita untuk melakukan kebaikan.
Karena di era sekarang diri kita ditentukan oleh apa yang kita konsumsi di beranda media sosial. Unfollow dan unsubscribe channel ataupun konten yang justru menimbulkan efek negatif, dengan begini kita dapat mengurangi konten yang tidak penting untuk kita.
Kedua, Batasi waktu online. Yaps, ini adalah sesuatu yang sama-sama berat untuk kita. Karena setiap orang mungkin memliki kepentingan yang beragam, namun apa salahnya jika kita mencoba memberi batasan untuk hanya online di waktu-waktu tertentu saja.
Dan hal yang perlu kita persiapakan dalam melakukan langkah ini adalah sebuah niat yang kuat. Hehe. Ini memang berat tapi bukan berarti kita tidak bisa yaw…
Ketiga, decluttering aplikasi dan grup WhatsApp Coba cek berapa jumlah apikasi di Smartphone mu? List semua aplikasi itu berdasarkan urgensi-nya, lalu uninstall aplikasi yang tidak terpakai atau kurang bermanfaat. Selain itu menghapus atau menyingkirkan grup WhatsApp yang sudah tidak digunakan juga merupakan salah satu langkah untuk hidup minimalis di era digital.
Selain beberapa hal diatas hal yeng paling penting kita terapkan terlebih dahulu adalah menumbuhkan pola pikir minimalism.
Jika gaya hidup minimalism mengajarkan kita untuk membatasi segala hal yang bersifat berlebihan dalam kehidupan kita maka digital minimalism juga mengajarkan kita untuk meminimalisir hal-hal yang berlebihan di media sosial.
Terakhir, buat kalian para pembaca, kalian tidak harus mengikuti apa yang ditentukan oleh orang lain. Maka dari itu tentukan apa digital minimalism menurut kalian sendiri dan mengapa kalian harus melakukannya! Jika sudah menemukan, maka let’s try!
Editor: Saa
Gambar: Pexels
Comments