Perihal bermimpi rasa-rasanya kita semua bisa untuk melakukan hal tersebut. Bukan hanya sekadar bisa tetapi kita manusia sudah pasti mempunyai mimpi-mimpi itu. Karena dengan menetapkan suatu tujuan lah kita bisa terus bergerak untuk melangkah ke depan. Dan dengan menetapkan mimpi kita dapat melihat arah yang lebih jelas dalam menjalani hidup.
Di Indonesia ada beberapa orang yang Istiqomah dalam memberikan motivasinya untuk terus bermimpi, sebut saja satu diantaranya adalah Andrea Hirata dengan Novel fenomenal karyanya yang selanjutnya dijadikan sebuah film dengan sutradaranya adalah Riri Riza. Iyap, Laskar Pelangi judulnya. Film ini bahkan sempat mendapatkan sebuah penghargaan baik dalam negeri sampai luar negeri. Begitu pula dengan novel-novel lainnya, beberapa penghargaan yang disabet diantaranya adalah ITB Buch Award 2013, New York Book Festival 2013 serta Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di Internasional Festival of Films for Children and Young Adults di Hamedan, Iran.
Buya Hamka dalam bukunya berjudul pribadi hebat, sempat menuliskan kiat-kiat dalam membangunkan sebuah mimpi. “Tiga perkara yang menjadi kekayaan jiwa kita, dalam menjadi manusia, yaitu pikiran, perasaan, dan kemauan. Bagaimanapun tajamnya pikiran seperti ahli filsafat yang besar atau halus perasaan seperti penyair atau pelukis, tidaklah akan terlaksana cita-cita jika kemauan tidak ada.” (halaman 139).
Saya sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Buya Hamka, kita manusia sudah diberikan oleh Allah suatu kekayaan dalam jiwa kita yakni pikiran, perasaan serta kemauan. Dengan bermimpi kita bisa merangkai cita-cita, namun tidaklah terlaksana cita-cita jika tak mempunyai kemauan yang keras.
Bermimpi, bukan berkhayal
Bermimpi menurut saya juga bukan sekadar berangan-angan, lebih dari itu. Bermimpi juga memerlukan pegangan yang kuat agar tetap bisa konsisten dengan mimpi dan cita kita. Dan lagi, karena bermimpi ini sangat mudah dilakukan, kita sering terlena dengannya. Sehingga kadang kala kita terperangkap dalam zona nyaman sementara kerja kita hanya rebahan sambil berharap mimpi kita jadi kenyataan. Ini Namanya khayalmu ketinggian.
“Kerajaan besar, pabrik besar, radio, listrik, bom atom, dan nuklir, pesawat terbang yang paling baru, mulanya adalah perasaan yang menjadi pikiran dan didorong oleh kemauan.” Begitu kata Buya Hamka dalam bukunya Pribadi Hebat. Tanpa adanya mimpi dan cita kita kehilangan arah, sementara tanpa adanya kemauan kita akan mandek dan jalan di tempat. Bermimpilah seperti Andrea Hirata dan berkemauan lah seperti yang dikatakan oleh Buya Hamka.
Comments