Saat dimana matahari terbenam tapi belum sepenuhnya, saat langit berwarna orange karena sinarnya, atau yang biasa di sebut senja oleh anak-anak muda. Tidak bisa dipungkiri bahwasnya senja memang menawarkan keindahan langit yang sebenarnya, pada waktu senja pula mata kita lebih leluasa untuk bisa menatap matahari seutuhnya.
Selain itu, senja juga dikenal dengan sebutan sunset atau matahari terbenam, tapi mungkin yang lebih familiar di kalangan remaja adalah sebutan senja, dengan berbagai alasan senja memang kata yang epic dan tepat dalam menggambarkan suasana yang sangat indah itu.
Jika dituliskan dalam bahasa puitis dari seorang penulis, senja merupakan jeda dimana siang dan malam tidak bertemu atau senja itu waktu dimana siang menyambut malam, tetapi mereka punya titik paling indah saat pergantian waktu, seperti keajaiban langit sedang tergambarkan didepan mata.
Sekarang siapa yang tidak pernah melihat matahari terbenam? Bisa dipastikan setiap mata yang menemui tulisan ini dilayar ponselnya, pasti adalah mata yang juga pernah menatap indahnya senja. Ada sebagian yang memilih acuh dan mengabaikanya, ada juga yang suka dan seringkali mengabadikannya memalui kamera.
Tidak hanya sampai disitu, ribuan tulisan entah itu puisi, cerpen sampai quotes yang bertebaran di media sosial membicarakan tentang senja. Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan mereka terbawa dan mulai menyukainya, tidak heran jika banyak remaja yang menyangkut pautkan senja dengan suasana hatinya.
Ada juga tipe orang yang menjadikan senja sebagai sumber inspirasi, yang ketika mereka melihatnya selalu ada karya yang dihasilkannya. Mungkin sebagian orang mengira senja adalah waktu paling baik untuk mensyukuri hari panjang yang berhasil dilaluinya.
Banyak nya remaja yang suka senja bukan berarti mereka ikut-ikutan saja, karena setiap orang punya alasan tersendiri untuk menganggumi salah satu bentuk nyata kebesaran Tuhan. Terlepas dari apapun alasanya, tetap saja waktu singkat yang hanya beberapa menit itu memang punya daya tarik tersendiri bagi sebagian orang.
Menurut Orag Tua
Namun, segala keindahan itu sangat bertolak belakang dengan prespektif kebanyakam para orang tua, mereka justru menganggap tabu ketika keluar rumah mendekati waktu magrib tiba, terdengar mengerikan bukan? Mereka sering melarang para anaknya untuk melakukan aktivitas diluar rumah ketika matahari hendak tenggelam.
Lantas? Sebenarnya seperti apa alasan para orang tua? Apakah larangan itu ada karena sudah tertanam sejak dulu? Pada dasarnya mereka selalu memegang erat hal-hal yang diajarkan oleh nenek moyang, tentu bukan hal baru ketika mereka menganggap sesuatu itu tabu untuk dilakukan.
Namun, jika ditelisk sedikit lebih dalam, mereka tidak hanya sekedar melarang karena pada waktu-waktu menjelang petang yang digandrungi oleh anak muda itu ternyata memiliki banyak cerita, para orang tua meyakini bahwa hal-hal buruk bisa saja terjadi jika kita tidak segera masuk ke dalam rumah dan menghentikan aktivitas diluar, entah itu bekerja, perjalanan, atau hanya bermain santai di sekitar rumah.
Hal lain yang menjadi alasan kuat mereka meminta untuk segera masuk dan menutup pintu rumah ternyata mereka meyakini bahwa pada saat-saat itu aktivitas makhluk-makhluk gaib dimulai, dan hal tersebut berbahaya terutama untuk anak kecil, sehingga mereka harus berada dalam rumah.
Lantas apakah sebenarnya dibalik itu ada dasar yang kuat atau hanya mitos saja yang di langgengkan oleh sebagian orang tua saat ini? Bagaimana menurut kalian wahai para milenial? Apakah kalian juga pernah mendapati larangan seperti itu?
Comments