Mencari pekerjaan merupakan salah satu masalah klasik yang niscaya akan dihadapi oleh semua manusia. Terutama pada rentang usia 20-an. Pada range usia tersebut, seseorang biasanya sudah dianggap dewasa serta mampu bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, mereka sudah dituntut oleh lingkungan untuk bisa mencari uang sendiri.
Di dunia nyata yang kita hadapi ini, mencari pekerjaan adalah perkara yang tidak mudah. Terlebih di era pandemi Covid-19 serta perkembangan teknologi yang canggih seperti sekarang ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi serta jalur yang tepat untuk bisa mendapatkan pekerjaan.
Salah satu jalur pintas yang umum digunakan untuk memperoleh pekerjaan adalah dengan menggunakan jalur ‘orang dalam’. Jalur ini bisa diakses melalui saudara, teman, atau kenalan yang bekerja di suatu tempat tertentu.
Tulisan ini tidak berniat untuk menghakimi salah atau benarnya orang-orang yang menggunakan orang dalam untuk mendapatkan pekerjaan. Dalam hal ini, mari kita berdiskusi tentang untung ruginya memakai orang dalam untuk meraih pekerjaan. Untuk yang pertama, mari kita membahas kerugiannya dahulu.
1. Harus Menunjukkan Performa Bagus
Apapun pekerjaan serta situasinya, yang namanya seorang pekerja tentu harus selalu menunjukkan performa terbaiknya. Akan tetapi, tekanan untuk tampil baik dalam pekerjaan akan semakin bertambah dengan adanya faktor orang dalam.
Dalam hal ini, orang yang memakai jalur orang dalam untuk bekerja harus menjaga nama orang yang membawanya. Jangan sampai dia berperforma atau berperilaku buruk di tempat kerja. Kalau tidak, hal tersebut bisa mencoreng nama baik bahkan mempengaruhi karir dari sang pemberi kerja (orang dalam).
2. Canggung
Adakalanya seseorang akan menghadapi momen canggung ketika berhadapan dengan orang dalam yang membantunya masuk ke tempat kerja. Terlebih kalau yang menjadi orang dalam tersebut adalah saudara sendiri. Bingung rasanya mau memanggil Ibu, Tante, atau Bude di tempat kerja. Kecanggungan tersebut bisa semakin besar ketika mendapat cengcengan dari rekan kerja.
Setelah membahas kerugian menggunakan orang dalam untuk mendapat pekerjaan, mari kita berdiskusi tentang keuntungannya. Meskipun sangat dekat dengan nepotisme, jalur ini sebenarnya bisa bernilai positif bila dilihat dari sudut pandang lain. Dalam tulisan ini, akan dijabarkan dua keuntungan dari penggunaan jalur orang dalam untuk meraih pekerjaan.
1. Mendapat Kandidat Pekerja Lebih Cepat
Menggunakan jalur orang dalam bisa menjadi suatu jalur untuk mendapatkan kandidat pekerja yang benar-benar tepat bagi perusahaan. Tentunya dalam hal ini yang menjadi orang dalam perlu mempertimbangkan bibit, bebet, dan juga bobot dari orang yang dibawanya. Bukan hanya sekadar modal kenal saja.
2. Membantu Proses Adaptasi di Tempat Kerja
Tidak semua orang dianugerahi kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan baru. Ada yang mampu berbaur cepat dengan lingkungan baru, namun ada juga yang lama. Bahkan ada juga yang tidak mampu berbaur jika tidak ada orang yang mendekati atau membantunya.
Dengan adanya orang dalam, setidaknya proses adaptasi seorang pekerja di tempat kerja yang baru berlangsung lebih cepat atau lancar. Orang dalam bisa mengenalkan seorang pekerja baru terhadap budaya, lingkungan, atau sistem pada suatu tempat kerja.
Berdasarkan analis pada tulisan ini, timbangan kerugian maupun keuntungan di dalam menggunakan orang dalam untuk meraih pekerjaan bisa dikatakan seimbang. Ada dua kerugian sekaligus dua keuntungan yang bisa didapatkan.
Pada akhirnya, pilihan untuk menggunakan jalur orang pada saat melamar pekerjaan tergantung pada diri sendiri. Kalau bisa sih jangan sampai deh menggunakan jalur tersebut kalau tidak benar-benar terpaksa. Apalagi kalau sampai merebut kesempatan bagi orang-orang yang lebih kompeten. Ihh, gak banget deh kalau seperti itu ceritanya.
Editor: Ciqa
Gambar: Pexels
Comments