Selepas beredarnya pemberitahuan resmi dan kebijakan dari pemerintah pada beberapa pekan lalu, 16 Maret 2020 tentang pemberlakuan sistem Pendidikan secara daring (online) di hampir seluruh wilayah di Indonesia, para milenials mengurung diri di rumahnya. Membuat milenials semakin lengket dengan gawai di tangannya. Namun kali ini berbeda.
Di samping bersahutan dengan warganet di berbagai media sosial, milenials juga mengerjakan tugas ganda di gawainya, yaitu mengerjakan tugas online atau bahkan bercakapan dan berdiskusi dengan dosen di sebuah grup. Sekolah online ini merupakan salah satu dari agenda Work from Home (Bekerja dari rumah) yang dianjurkan pemerintah secara resmi dan gamblang sebagai antisipasi dan tindakan preventif dari mewabahnya virus Corona.
Namun sobat, apakah milenials benar-benar bisa bertahan hidup dalam ke-gabut-an nya di rumah tanpa kontak langsung dengan kawan-kawannya? Dapatkah milenials fokus dalam tugas online dari sekolahnya?
Berikut penulis paparkan beberapa tips yang cocok dilakukan para milenials untuk mengatasi kegabutan ketika ber-Work from Home di rumah.
1. Perbanyak konten blog pribadi
Kehadiran akun blog pribadi menjadi salah satu identitas milenials. Di samping aktif bermedia sosial, blog pribadi bisa menjadi wahana berekspresi dan berkarya. Konten blog yang dapat diisi bisa bervariasi sesuai dengan ketertarikan dan passion sobat milenials. Konten olahraga, kuliner, otomotif, hiburan, hingga bisnis bisa menjadi opsi milenials untuk menyuarakan opini dan gagasan melalui blog pribadi.
Mungkin sobat merasa hal ini kurang berfaedah, namun siapa tahu di kemudian hari ketika jumlah pengunjung blog memuncak bisa menjadi lapak sobat untuk menawarkan iklan. Satu kali dayung, dua tiga pulau terlampaui nih.
2. Membuat konten video/vlog untuk menggemukkan postingan akun youtube pribadi
Bagi sobat milenials yang kurang hobi menulis, bisa mencoba beralih haluan ke dunia videografis. Di sini sobat milenial hanya bermodal sebuah ide unik yang layak dijadikan konten video. Dalam dunia ini, sobat milenials juga perlu mengasah kemampuan di dunia editing video.
Namun tidak perlu khawatir bagi yang belum punya aplikasi pengedit video yang pro dan kualitas tinggi. Sobat milenials bisa menggunakan aplikasi yang size rendah di HP sobat, seperti aplikasi kine master atau sejenisnya. Simpel bukan?
3. Hunting / berburu foto
Di era digital ini, kehadiran foto menjadi hal yang wajib dalam setiap momen. Sobat milenials yakin bakal minder ketika posting status atau story dengan kualitas foto yang mengecewakan. Ya, dunia fotografi menjadi dunia yang secara spontan digeluti dan diminati para milenials. Jumlah follower Instagram menjadi indikator kualitas foto sobat milenials di Instagram. Semakin menawan dan fotogenic, maka semakin membludak jumlah followernya.
Di sela-sela kegabutan ber-work from home, sobat milenials bisa menjadikan hunting foto sebagai opsi penawar gabut di rumah. Ups, temanya tentu harus seputar objek di lingkungan rumah dong, kan lagi social distance. Selain mengasah kemampuan dan kreativitas yang terbatasi lokasi, kegiatan ini juga menjadi bahan menarik untuk diupload di akun media sosial sobat.
Demikianlah tiga alternatif bagi para milenials untuk mengisi kekosongan waktu di rumah supaya lebih produktif. Semakin berkualitas waktu para milenials, maka kesempatan untuk meraih kemenangan di era bonus demografi akan semakin cerah. Di ranah digital itulah medan adu kreativitas abad digital. Selamat berkarya, sobat milenials!
Penulis: Firdan Fadlan Sidik
Ilustrator: Ni’mal Maula
Comments