Gak memungkiri, selama pandemi sangat sulit menemukan masjid yang tetap menyediakan takjil. Berikut 3 rekomendasi masjid di Jogja yang paling debes takjilnya!
Mencari takjil gratisan adalah hal yang lumrah bagi anak kos yang tinggal di perantauan, bahkan beberapa di antaranya menganggapnya wajib.
Ya, gimana, iklim akhir bulan seringkali membuat anak kos meronta-ronta. Karenanya, hidup hemat adalah pilihan logis agar bisa bertahan hidup lebih lama.
Saya termasuk kategori anak kos yang tidak bisa tidak, harus menjadikan takjil hunter sebagai jalan ninja. Ramadan tahun lalu merupakan Ramadan pertama saya di Jogja.
Sebelumnya saya merantau di Malang. Tentu saja, di sana saya juga menekuni profesi takjil hunter ketika bulan puasa.
Sedikit cerita, dulu ketika pindah ke Jogja, sebenarnya saya sudah mengantongi beberapa tempat yang saya jadikan target untuk mencari takjil gratisan.
Sayangnya, pandemi merubah segalanya. Banyak masjid yang memutus tradisi bagi-bagi nasi kotak untuk para jamaahnya, dengan alasan menerapkan protokol kesehatan (mengurangi kerumunan). Dan itu memang wajar.
Meski sekarang sudah tidak menjadi anak kosan, tapi saya merasa tergugah untuk memberikan rekomendasi tempat mencari takjil gratisan.
Barangkali info yang saya bagikan ini bisa sedikit menghambat pengempesan perut secara paksa, bagi anak kos akhir zaman.
Meski rekomendasi ini berdasarkan pengalaman tahun lalu, tapi saya kira tidak akan banyak perubahan. Berikut 3 masjid yang paling debes untuk mencari takjil gratisan daerah Jogja!
#3. Masjid Jogokariyan
Tempat ini pasti tidak asing lagi bagi orang-orang yang ada di Jogja. Selain tersedia 3000 porsi takjil setiap hari, tempat ini juga menyediakan Kampung Ramadhan yang varian kulinernya cukup lengkap, mulai dari makanan berat, makanan ringan, berbagai minuman segar, sampai jajanan tradisional.
Tidak hanya itu, faktor historis dan spot foto yang ciamik membuat tempat ini cukup dipadati pengunjung dari berbagai kelas ekonomi.
Bagi Anda yang memang mencari takjil berbayar, saya kira Kampung Ramadhan Jogokaryan adalah pilihan terbaik.
Jika berbicara dari sudut pandang pencari takjil gratisan, saya kira porsi nasi kotak beserta teh hangat yang dibagikan cukup mengenyangkan.
Namun, padatnya pengunjung yang datang membuat saya menyimpan sedikit rasa khawatir untuk datang lagi di tempat ini.
#2. Masjid Al Muqtashidin UII FBE
Bagi yang belum tahu, kampus UII (Universitas Islam Indonesia) memang cukup dikenal sebagai kampusnya masyarakat yang kondisi keuangannya cukup mapan. Ini bisa dilihat dari nominal SPP yang cukup wadaw.
Kampus ini memiliki beberapa cabang yang berdiri di berbagai sudut daerah Jogja. Salah satunya adalah FBE (Fakultas Bisnis dan Ekonomi) yang ada di Condong Catur.
Bagi kalian yang mencari takjil gratisan, masjid UII FBE ini menjadi solusi yang presisi. Selain karena kondisinya tidak seramai masjid Jogokariyan, menu yang ditawarkan pun cukup wadaw, setidaknya bagi saya.
Beberapa di antaranya adalah ayam bakar, ayam katsu, lele bakar, serta beberapa menu yang masuk kategori makanan awal bulan lainnya.
Saya sarankan untuk follow akun instagram masjid ini terlebih dahulu. Selain tiap hari di-update menu yang akan dibagikan, kalian juga bisa menyimak jadwal dan prosedur pembagian takjil jika ada perubahan.
Jika tidak berubah, prosedur pengambilan takjil di sini menggunakan sistem drive thru. Tentu saja, kalian tidak perlu mendaftar telebih dahulu, atau mengikuti seleksi ketat agar bisa mendapat takjil (di sana disebut ifthar).
Kalian hanya perlu datang saja jam 4 sore, karena jika melewati jam tersebut, bersiaplah kecewa. Peminate akeh soale, Bos!
#1. Masjid Syuhada Kota Baru
Nah, posisi takjil gratisan paling debes bagi saya, jatuh pada masjid Syuhada yang ada di Kota Baru, atau sebelah utara dari Raminten.
Tentu saja saya memiliki beberapa alasan kenapa masjid ini paling debes. Pertama, prosedur pengambilan takjil menggunakan voucher.
Ketika masuk, pengunjung akan langsung diberikan voucher yang nantinya bisa ditukar dengan nasi kotak setelah jamaah maghrib.
Sistem ini membuat kita tidak perlu rebutan, berdesakan atau sampai jotos-jotosan, hanya untuk mendapatkan takjil.
Kedua, ada bonus berupa snack box jika tidak kehabisan. Biasanya terdiri dari 4-5 jenis makanan ringan serta 2 minuman. Porsi yang cukup lumayan untuk sekadar membatalkan puasa.
Tidak hanya itu, di sebelah selatan masjid juga disediakan air putih yang bisa diambil sepuasnya, beserta kurma dan teh hangat. Kadang kalau beruntung malah ada energen yang juga bisa didapat secara gratis.
Ketiga, porsi nasi kotak cukup mengenyangkan dan bervariasi. Tahun lalu, saya hampir tiap hari datang ke sini dan menunya selalu berganti, mulai dari opor ayam, sate, sampai daging sapi.
Yang paling debes adalah jumlah jamaah yang datang ke sini tidak sebanyak yang datang ke Jogokariyan atau masjid UII FBE.
Jadi kalian yang datang sebelum maghrib pasti dapet, nggak mungkin sampai kehabisan. Biasanya panitia mulai membagikan voucher mulai pukul 17.20.
Nah, itu tadi 3 rekomendasi masjid untuk mencari takjil gratisan di daerah Jogja yang paling debes.
Ketiga masjid tersebut sangat layak diapresiasi, karena ketika pandemi memang cukup sulit mencari masjid yang menyediakan takjil gratisan.
Kita doakan saja semoga para donatur, pengurus masjid tersebut, beserta orang-orang baik lainnya selalu bahagia dan selalu baik-baik saja, aamiin.
Editor: Lail
Gambar: Google
Comments