Indonesia yang masyarakatnya termasuk kategori masyarakat konsumtif akan menjadi sasaran atau peluang baru bagi para pelaku usaha/wirausahawan. Wirausahawan yang dimaksud bisa saja mereka yang baru ingin terjun ke dunia usaha ataupun yang ingin mengembangkan sayap pada berbagai bidang usaha yang sudah berjalan. Wirausaha atau yang dikenal dengan “enterpreneur” sudah mulai banyak dilirik terutama bagi para kaum muda. Wirausaha muda adalah mereka yang terjun melakukan usaha di usia yang terbilang cukup muda.

Kebanyakan dari mereka berasal dari kategori anak muda/milenial. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dilakukan oleh BPS, total 270,20 juta jiwa penduduk Indonesia, jumlah terbesar, yakni 27,94% adalah generasi Z, diikuti generasi milenial sebesar 25,87%. Hal ini menunjukkan bahwa pasar anak muda Indonesia sangatlah besar. Tak heran jika ditelisik beberapa tahun kebelakang, baik sebelum maupun setelah adanya pandemi pertumbuahan jumlah café, kedai kopi, dan sejenisnya yang menawarkan berbagai keunikan terus meningkat.

Faktor Munculnya Wirausaha Muda

Di masa pandemi ini, jumlah anak muda yang memberanikan diri menjadi wirausaha atau membuka usaha terlihat lebih dominan. Hal ini disebabkan generasi milenial merupakan generasi yang mudah sekali berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain sehingga berwirausaha yang sifatnya tidak terikat dan dianggap bisa menunjukkan kualitas serta jati diri mereka akan menjadi pilihan utama. Ada beberapa faktor penyebab anak muda/generasi milenial terlihat lebih mudah dalam membuaka usaha.

Pertama, generasi milenial tidak gagap teknologi. Sebagaimana kita ketahui ketika membuka bisnis, agar bisnis tersebut bisa dijangkau secara cepat dan luas oleh berbagai kalangan, maka kecakapan dalam menggunakan teknologi menjadi salah satu faktor keunggulan produk. Teknologi yang sangat dekat dengan milenial menjadikan hal tersebut bukan suatu tantangan, melainkan peluang nyata.

Memanfaatkan sosial media sebagai sarana promosi telah menjadi salah satu langkah tepat yang digunakan generasi milenial dalam memanfaatkan teknologi. Teknologi tersebut mampu memotong biaya advertising (perikalanan) yang harus dikeluarkan pelaku usaha. Berbeda dengan 10 hingga 15 tahun lalu. Jika suatu produk ingin cepat dikenal, produk akan sangat bergantung pada banyaknya iklan di media massa atau elektronik berbayar.

Kedua, wirausaha muda (milenial) paham akan pasar anak muda/generasi Z. Jarak antara keduanya tidak terlalu jauh. Milenial paham betul produk yang diinginkan generasi seumuran mereka, serta bagaimana cara memperkenalkan produknya. Generasi Z dan milennial lebih cenderung tertarik kepada produk yang instant. Mereka tidak suka produk yang dianggap ribet.

Tak jarang, produk yang digunakan oleh influencer atau orang yang memiliki followers banyak akan lebih mudah laku di pasaran. Cara-cara unik bahkan sampai yang tidak masuk akal dalam menjajakan produk sering kali viral sehingga banyak orang membeli. Kebanyakan para pembeli sering kali tidak memperhatikan apa kandungan dari produk yang mereka beli, sebab mereka sangat percaya dengan apa yang diungkapkan oleh sang influencer.

***

Ketiga, banyak mentor usaha yang dengan mudah bisa ditemui atau diakses. Tak jarang, orang yang ingin memulai usaha sering bingung. Bingung harus mulai dari mana, modal dari mana, bagaimana jika usahanya tidak berkembang dan banyak pertanyaan lain. Hal ini mampu dibantah oleh generasi milenial.

Pada zaman sekarang, generasi millennial telah memiliki banyak mentor atau contoh orang suskes di bidangnya. Mereka sangat mudah melakukan pertemuan dengan mentor. Pertemuan tidak perlu secara langsung namun bisa lewat tatap layar. Hal tersebut bisa dilakukan via Youtube, Live Facebook, Live Instagram, Zoom Meeting, dan lain sebagainya.

Kemudahaan memperoleh informasi tersebut membuat milenial bisa selangkah lebih maju dan lebih cepat. Sebab, mereka bisa belajar memulai usaha, mengembangkan usaha, bahkan mencari solusi jika terjadi masalah. Semua hal tersebut bisa diperoleh dengan mudah oleh generasi milennial dari mentor gratis maupun berbayar yang bisa mereka temui di berbagai platform atau media.

Usaha Kaum Milenial

Berikut ini beberapa contoh usaha generasi milennial yang terbilang cukup unik dan berbeda dari usaha kebanyakan.

Pertama, ada akun instagram yang menjual tembakau rokok dengan cara unik. Usaha yang digadang akan menyejahterakan petani tembakau nusantara ini, menjadi sangat berbeda dari usaha tembakau kebanyakan. Ciri khas sentuhan anak muda/milenial sangat terlihat dari produk-produk olahan tembakau yang ditawarkan. Bahkan usaha tersebut memiliki cabang di daerah-daerah.

Kedua, ada jasa pemasangan bulu mata palsu yang juga dipromosikan lewat Instagram. Ini menarik. Penulis lihat dari akun Instagramnya. Dimulai dari kegemaran pribadi, si pemilik yang masih berstatus sebagai mahasiswi ini mampu melihat peluang yang nyata di depan mata. Di mana para wanita seumurannya juga sangat suka produk-produk kecantikan yang pada akhirnya menjadi pasar tersendiri bagi si pemilik usaha.

Berwirausaha menjadi pilihan generasi milennial. Mereka paham betul bahwa keadaaan perekonomian semakin berubah mengikuti pangsa pasar yang ada. Hadirnya anak muda Indonesia yang mampu berkomitmen dan bersaing secara positif dalam beriwrausaha akan mampu membantu mewujudkan cita-cita pemerintah Indonesia.

Lapangan pekerjaan tidak akan mampu disiapkan oleh pemerintah Indonesia untuk 270 juta penduduknya. Namun, dengan munculnya para wirausaha muda, setidaknya telah membantu peran pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta membantu menjawab tantangan pembangunan Indonesia kedepan.

Editor: Nirwansyah

Gambar: Blog UNNES