Pernah gak sih, ketika sedang di kelas dan ada teman yang sedang bertugas presentasi rasa kantuk tiba-tiba datang? Kalau saya sih sering. Entah kenapa suasana kelas tiba-tiba berubah menjadi suasana kamar tidur di rumah yang senyap dan nyaman. Seolah-olah ada musik mengalun dan cerita pengantar tidur yang bertutur, meminta raga segera tidur. Halah, lebay!

Ya, tapi memang demikianlah kenyataannya. Mendengarkan presentasi di kelas seringkali terasa membosankan dan bikin ngantuk. Berangkat dari keresahan ini, saya menulis 3 tips presentasi anti ngantuk. Apa saja?

Gunakan Suara yang Lantang

Tips presentasi pertama adalah menggunakan suara yang lantang. Sejauh yang saya temui, kebanyakan mahasiswa ketika presentasi kerap kali tidak lantang dalam menyampaikan materinya. Kadang terdengar, kadang juga rasanya hanya seperti gumaman semata. Mending kalau duduk di depan, masih bisa mendengarkan, kalau duduk di belakang? Yang ada bukannya mendengarkan presentasi, malah mending asyik sendiri.

Untuk itulah, saya rasa tips satu ini sangat penting dan yang terpenting. Ada perbedaan kesan yang sangat besar antara mahasiswa yang presentasi dengan suara lantang dan dengan mahasiswa yang presentasi dengan suara seadanya. Bukan saja dari segi keterdengaran suara dan kejelasan materi,

Namun, biasanya mereka yang bersuara lebih lantang akan lebih didengar. Alasan pertama tentu karena semua mahasiswa di kelas dapat mendengar suaranya. Lalu alasan kedua, rasanya ada semangat yang timbul dari suara lantang itu, sehingga mendengarkan penjelasan materi pun tak membosankan.

Jelaskan, Bukan Hanya Baca!

Presentasi adalah tentang menjelaskan dan menerangkan, bukan tentang membaca makalah. Sudah sepatutnya apabila seorang mahasiswa presentasi alangkah baiknya jika ia menjelaskan materinya berdasarkan apa yang dipahami. Bukan sekadar baca.

Kalau hanya membaca makalah, siapapun bisa dan tidak perlu ada presentasi. Bukan saja terlalu memakan banyak waktu, tapi penguasaan terhadap materi pun menjadi tidak maksimal karena terlalu bertele-tele. Harusnya ketika presentasi mahasiswa menjabarkan poin-poin penting, dengan penjabaran yang mudah dipahami, dan seefektif mungkin.

Saya yakin hal ini tidak hanya akan berguna untuk mendapatkan nilai yang baik di kelas, tapi dalam dunia pekerjaan, pendidikan, bahkan bermasyarakat akan sangat penting untuk dapat menyampaikan sesuatu dengan cara menjelaskan dan menerangkan. Bukan sekedar meneruskan informasi dengan cara membaca semata.

Apa sih bedanya presentasi yang menjelaskan dan tidak sekadar membaca? Okey, ini adalah poin pentingnya mengapa saya menuliskan tips ini. Jika kita presentasi sekadar membaca, maka itu artinya kita sendiri belum terlalu memahami materi yang hendak kita sampaikan, kita sekadar kutip sana kutip sini tanpa memahaminya dengan baik.

Sedangkan presentasi dengan cara menjelaskan, itu artinya kita telah memahami materi kita dengan baik. Kita paham, dan tahu bagaimana sebaiknya materi itu disampaikan. Kita bisa tahu, bagaimana cara efektif menyampaikannya, mana poin-poin pentingnya, dan bagaimana agar penyampaian kita dapat mudah dipahami oleh siapa saja di dalam kelas.

Intinya, presentasi adalah untuk menjelaskan apa yang telah kita pelajari. Bukan sekadar membacakan apa yang kita temukan di buku.

Pahami Materi dengan Baik

Ketika presentasi telah memasuki sesi tanya jawab, biasanya ada jeda yang cukup lama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Pastinya mahasiswa yang bertugas presentasi tetap diberi waktu untuk mempersiapkan jawabannya sebaik dan setepat mungkin. Namun, jika terlalu lama, dosen pasti akan mengira bahwa kita belum paham betul terhadap materi kita sendiri.

Selain itu, selama jeda waktu itu, kelas pun menjadi lengang dan senyap. Bahkan tak jarang mahasiswa menjadi ramai sendiri. Kelas menjadi terasa membosankan hanya karena menanti jawaban.

Maka dari itu, jika tidak ingin presentasi kita berakhir menjadi suasana yang bikin ngantuk, alangkah baiknya sebelum presentasi kita mempelajari materi kita dengan baik. Agar ketika ada yang mengajukan pertanyaan, kita dapat menemukan jawabannya dengan segera. Tentu saja, yang bertugas presentasi harus lebih paham dari yang mendengarkan presentasi, kan?

Poin ini masih tak jauh-jauh hubungannya dengan tips kedua. Memahami materi dengan baik adalah kuncinya. Meski demikian, saya yakin sedikit banyak kita pasti sudah memahami materi ketika proses pembuatan makalah. Karena di dalamnya kita dituntut untuk mencari sumber referensi, menyusunnya, dan merapikannya agar apa yang termuat dalam makalah dapat runtut, sistematis, dan mudah dipahami.

Saya sangat berharap, dengan tiga tips ini waktu presentasi di kelas tidak akan menjadi waktu paling membosankan dan bikin ngantuk dalam masa kuliah kita yang indah ini.

Penulis: Ciqa

Gambar: Pexels