Apa saja kesalahan menggunakan sajadah?
Dalam pelaksanaan ritual ibadah shalat, sajadah merupakan salah satu peranti yang penting bagi seorang Muslim ketika hendak mengerjakan shalat. Sajadah berfungsi sebagai alas untuk melindungi kita dari kotoran dan najis ketika sedang shalat. Sajadah juga bisa menjadi penunjang agar kita lebih khusyuk lagi dalam shalat.
Lantaran sajadah merupakan salah satu perlengkapan sholat, menjaga kebersihan dan kesucian sajadah menjadi hal yang wajib untuk kita lakukan. Jika kita shalat menggunakan sajadah yang terkena kotoran atau najis, maka shalat kita tidak akan sah. Sayangnya, masih banyak dari kita ketika menggunakan sajadah kerap kali menggunakannya secara serampangan dimana hal tersebut bisa menodai kebersihan dan kesucian sajadah kita.
Nah, berikut adalah beberapa kesalahan menggunakan sajadah.
#1 Jarang mencuci sajadah
Kesalahan pertama yang sering dilakukan banyak orang ketika menggunakan sajadah adalah jarang mencucinya. Banyak orang yang menganggap mencuci sajadah secara rutin merupakan kegiatan yang tidak begitu penting. Hal tersebut disebabkan lantaran sajadah dilihat sebagai benda yang tidak gampang kotor karena hanya dipakai pada saat shalat saja. Sajadah berbeda dengan pakaian seperti baju atau celana yang rentan terkena kotoran karena digunakan untuk beraktivitas sehari-hari sehingga memang sudah seharusnya dicuci dengan rutin.
Namun, meskipun sajadah hanya digunakan pada waktu-waktu tertentu, yakni pada saat beribadah saja, bukan berarti kita tidak perlu merasa khawatir akan kebersihannya. Biar bagaimanapun kita tetap harus mencuci sajadah kita dengan rutin. Minimal satu kali dalam sebulan. Apalagi jika kita menggunakannya setiap kali waktu salat tiba. Tentu saja hal ini dilakukan sebagai upaya agar hajat kita tetap dalam keadaan bersih dan suci, sehingga kita pun pastinya juga akan lebih khusyuk lagi saat beribadah.
#2 Tidak menyemprotkan parfum untuk sajadah
Selain mencuci sajadah dengan rutin, upaya lain yang dapat kita lakukan biar sajadah yang kita gunakan terasa nyaman adalah menyemprotkannya parfum setiap kali kita akan menggunakannya untuk shalat. Namun perlu diingat saat mengoleskan/menyemprotkan parfum jangan terlalu berlebihan. Sewajarnya saja. Supaya parfumnya tidak terlalu menyengat. Sayangnya, kebiasaan ini tidak sedikit orang yang malas melakukannya. Kebanyakan orang saat menggunakan sajadah tidak terlebih dahulu menyemprotkan/mengoleskan parfum di sajadah mereka. Padahal jika sajadah yang kita gunakan wangi, tentu kita akan merasa lebih nyaman lagi saat shalat. Terutama ketika sedang sujud.
Kanjeng Nabi SAW sendiri juga menganjurkan agar kita memberikan wewangian untuk pakaian/perlengkapan sholat kita sesaat sebelum shalat. Sebagaimana dalam sabda beliau yang berbunyi, “Sesungguhnya hari ini (Jumat) adalah hari raya yang Allah peruntukkan bagi umat Islam. Maka, barangsiapa yang hendak menuju sholat Jumat hendaklah ia mandi, memakai wewangian jika ada, dan gunakanlah siwak.” (HR Ibnu Majah dan At-Thabrani).
#3 Kesalahan menggunakan sajadah adalah membiarkannya tergeletak di lantai
Saat selesai shalat, seyogyanya sajadah yang kita gunakan sebagai alas kita simpan lagi baik-baik di tempat yang sudah tersedia. Tapi sayang, beberapa orang masih ada yang enggan membiasakan hal yang sangat sederhana ini. Saat selesai shalat mereka malah sengaja membiarkan sajadah mereka tergeletak di lantai. “Ngapain disimpan, toh akan digunakan lagi untuk shalat berikutnya.” Mungkin mereka berpikir seperti itu. Tapi, penting untuk diketahui bahwa membiarkan sajadah tergeletak di lantai itu nggak aman, lho.
Saya bisa mengatakan seperti demikian karena saya sudah merasakan sendiri akibatnya. Ya, saya juga termasuk orang yang suka membiarkan sajadah saya tergeletak di lantai sehabis sholat. Tapi itu dulu. Sekarang sudah tidak. Saya berhenti setelah sajadah yang saya biarkan tergeletak di lantai dikencingi seekor kucing yang ada di rumah saya. Kejadian tersebut seolah memperingatkan saya bahwa kebiasaan saya itu salah dan harus saya tinggalkan. Alhasil, setiap kali selesai shalat, saya tidak pernah lagi membiarkan sajadah saya tergeletak di lantai.
Selain itu, saya juga kerap kali menjumpai sajadah yang tergeletak di lantai dengan seenaknya diinjak-injak oleh orang. Sudah seperti lap kaki aja yang bebas diinjak-injak.
#4 Tidur di atas sajadah merupakan kesalahan menggunakan sajadah
Karena masih mengantuk selepas salat subuh, alih-alih pergi ke tempat tidur, sajadah yang terhampar di hadapan kita malah kita jadikan sebagai alas untuk tidur. Inilah juga salah satu kesalahan yang banyak dilakukan orang saat menggunakan sajadah. Sajadah malah dijadikan sebagai alas untuk tidur.
Fungsi utama sajadah adalah sebagai alas saat kita sedang mengerjakan ibadah salat. Menjadikan sajadah sebagai alas saat tidur jelas keliru karena sudah di luar dari fungsinya yang sebenarnya. Selain itu, tidur di atas sajadah juga bisa menodai kebersihan dan kesucian sajadah kita. Misalnya nih, kamu tidur di atas sajadahmu. Terus, tanpa kamu sadari tiba-tiba saja kamu ngiler. Nah, bisa dibayangkan kan akan jadi bau seperti apa sajadahmu itu. Hiiiii.
Itulah barangkali beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan saat menggunakan sajadah. Nah, apakah salah satu dari kesalah diatas masih ada yang kamu lakukan? Jika iya, maka jangan dilakukan lagi, ya.
Editor : ciqa
Gambar : pexels
Comments