Siapa suka solo traveling?
Pada dasarnya, semakin beranjak dewasa kita akan dihadapkan dengan fenomena-fenomena tak terduga yang sebelumnya tidak pernah kita alami. Peran semakin bertambah, tekanan dan tanggungjawab tentu akan berjalan selaras dengan peran yang kita miliki, kenyataan-kenyataan yang acapkali mengikis hingga mengajar harapan demi harapan, dan segudang jenis mental illness yang umumnya menjadi momok bagi kalangan pemuda.
Tidak apa-apa, itu adalah hal yang wajar. Hal tersebut hampir dialami oleh semua orang. Buktinya, prevalensi tingginya orang yang mengalami gangguan jiwa dan segala macam keresahannya dihadapi oleh kaum-kaum muda di usia produktifnya. Menilik dari hasil Riset Kesehatan Dasar di tahun 2018, terdapat 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun yang pernah mengalami gangguan mental, dan 12 jutanya pernah mengalami depresi.
Sebenarnya, jika menelusuri dari masalah-masalah tersebut, akarnya berawal dari dua faktor, jika bukan karena faktor biologis (gangguan mental organik), maka artinya gangguan tersebut disebabkan karena faktor psikologis. Faktor biologis umumnya bisa jadi karena kelainan bawaan, atau kerusakan pada otak akibat peristiwa terbentur hingga kecelakaan, kurangnya nutrisi, hingga memang mempunyai riwayat orangtua ataupun keluarga yang mengidap gangguan mental.
Sedangkan faktor psikologis, bisa berasal dari peristiwa-peristiwa di masa lampau atau segala sesuatu yang pernah dialami, dan tentu saja karena diri sendiri (alodokter.com). Banyak juga yang awalnya tidak mengalami gangguan mental seperti depresi, tapi karena diagnosa pribadi justru malah menghipnotis dirinya bahwa ia mengalami hal tersebut, akhirnya jadi terdiagnosa depresi sungguhan. Lagi-lagi semua berawal dari misunderstanding terhadap diri sendiri.
Terkadang, saking sibuknya memahami orang lain dan lingkungan sekitar, kita lupa untuk memahami diri sendiri. Tuntutan demi tuntutan agar mampu bertahan hidup membuat kita selalu menepiskan hingga mengorbankan kepentingan diri, bahkan dalam hal sesederhana menjaga kesehatan pribadi. Lantas bagaimana supaya kita dapat belajar untuk memahami diri kita sendiri?
Terdapat banyak hal yang dapat kita lakukan, akan tetapi dari sekian banyak cara, penulis memberikan salah satu solusi alternatif yakni dengan melakukan solo traveling. Kegiatan ini merupakan suatu aktivitas dengan melakukan perjalanan seorang diri. Siapa sangka, bahwa melakukan hal ini mempunyai banyak manfaat untuk dapat memahami diri sendiri. Berikut adalah beberapa keuntungan jika melakukan solo traveling.
Berkompromi dengan Diri Sendiri
Memutuskan untuk melakukan solo traveling merupakan sebuah bentuk kompromi terhadap diri sendiri, yakni dengan meluangkan waktu dan memberikan ruang pada diri serta melonggarkan tuntutan menyelesaikan segala macam rutinitas yang biasa dikerjakan.
Dengan berkompromi untuk melakukan me-time, itu artinya kita berusaha untuk mengerti bagaimana kondisi yang kita butuhkan. Hal ini bisa dilakukan selama menempuh perjalanan, dengan melakukan monolog terhadap diri sendiri, mencoba mengerti apa yang sebenarnya kita rasakan, memvalidasi perasaan tersebut, untuk kemudian belajar melakukan penerimaan terhadap masa lalu yang pernah terjadi.
Cara solo traveling menjadi salah satu ikhtiar yang cukup ampuh karena saat sendiri seseorang tidak akan terdistraksi oleh orang lain, dan tentu akan lebih fokus terhadap pada dirinya sendiri.
Belajar Memanajemen Sesuatu
Ketika hendak melakukan perjalanan sendirian, tentu sangatlah perlu untuk merencanakan hal-hal penting yang memang perlu dipersiapkan. Mulai dari budget keuangan dalam memenuhi kebutuhan, mengatur waktu selama perjalanan, merencanakan untuk pergi ke tempat mana saja dan melakukan kegiatan seperti apa, serta masih banyak yang lain.
Sebagai referensi, dalam melakukan solo traveling ada banyak hal yang bisa membuat perjalananmu lebih seru, semacam menikmati alam yang menyejukkan, pergi ke tempat jauh untuk menyantap makanan khas dan berkunjung ke wisata iconic disana, atau sekadar berkeliling ke tempat umum sambil mengambil gambar-gambar menarik.
Lebih Percaya Diri dan Mandiri
Bepergian sendiri tandanya kita tidak bisa mengandalkan orang lain selama solo traveling, sebab tidak ada teman yang akan selalu ada ketika mengalami kesulitan, atau musibah saat di jalan. Kejadian tersesat, kehabisan uang karena kebutuhan mendesak yang tak terduga, kebingungan menggunakan alat transportasi umum, melakukan kesalahan di tempat orang lain, hingga musibah-musibah lain sangat memungkinkan terjadi.
Namun itu semua tidak perlu dijadikan sebagai hal yang menakutkan, sebab justru membuat kita lebih mandiri, karena tidak ada teman yang dapat diandalkan selain diri sendiri. Segala kemungkinan yang dapat terjadi itu akan di-cover oleh diri sendiri. Jikalau suatu keadaan mengharuskan kita untuk meminta pertolongan, kita malah belajar untuk lebih percaya diri agar berani berinteraksi dengan orang asing, serta belajar untuk making decision and take the risk terhadap sesuatu.
Solo Traveling Bikin Pikiran Terbuka
Seorang traveler, semakin jauh dan semakin sering ia melakukan perjalanan, cara berpikirnya akan semakin terbuka. Mengapa demikian? Karena solo traveling akan membuat kita dapat mengeksplor beragam hal baru, keadaan lingkungan yang baru, orang-orang baru, hingga cerita baru yang akan ditemui selama perjalanan.
Disitulah, seseorang mampu belajar dari keberagaman. Keberagaman cara orang berpikir, mengambil sikap, melakukan sesuatu. Dengan melalui banyak pengalaman yang berbeda tempat pula, dapat mengasah keterbukaan pemikiran untuk menghadapi segala hal.
Pada akhirnya, melakukan solo traveling adalah pilihan yang wajib untuk dicoba, sebab ada begitu banyak manfaat terutama untuk dalam upaya memahami diri sendiri. Selain itu, seseorang juga dapat belajar untuk menaklukkan berbagai macam ketidakmungkinan yang mulanya belum pernah ia lakukan dengan mengalahkan kemalasan, menghadapi rasa takut, mengatasi kecemasan, atau apapun yang bisa saja terjadi saat perjalanan.
So, bagi kamu yang masih belum pernah mencoba solo traveling, dan ingin lebih mengenali diri, segera agendakan dan nikmati petualangan baru yang menyenangkan!
Editor: Ciqa
Gambar: Pexels
Comments