Tes bahasa Inggris mana yang kamu pilih?
Pengen dapat beasiswa tapi bingung dengan persyaratan sertifikat bahasanya? Mau pakai TOEFL (Test of English as Foreign Language) iBT, ITP atau IELTS (International English Language Testing System)? Nah, di artikel kali ini aku akan bahas tentang perbedaan ketiganya. Yuk simak!
Baik TOEFL ITP, TOEFL iBT maupun IELTS merupakan sebuah assesment bahasa Inggris yang terstandarisasi. Fungsinya untuk apa sih? Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berbahasa Inggrismu.
Lalu, kalau mau kuliah ke luar negeri aku harus pilih tes yang mana? Oke simak penjelasan ini dulu ya..
- TOEFL ITP
TOEFL ini diselenggarakan oleh ETS (Educational Testing Service) yang berkedudukan di Amerika Serikat. ITP memiliki kepanjangan Institutional Testing Program, jadi TOEFL ITP bisa digunakan untuk lembaga-lembaga tertentu saja. Misal syarat kelulusan S1 atau pendaftaran beasiswa.
Skill yang diujikan di TOEFL ITP adalah listening, structure dan reading. Berbentuk multiple choice. Skill-skill yang diujikan tersebut adalah skill passive.
Di beberapa universitas di Indonesia, TOEFL ITP menjadi syarat kelulusan atau pendaftaran sekolah pascasarjana. Beberapa beasiswa tujuan luar negeri yang masih menerima sertifikat ini sebagai sarat administrasi adalah LPDP, Fulbright, AAS, MEXT, dan Stipendium Hungaricum. Biaya untuk tes ini sekitar 500 ribu rupiah.
2. IELTS
Kepanjangan IELTS adalah International English Language Testing System IELTS. Tes ini diselenggarakan oleh British Council, IDP: IELTS Australia and Cambridge Assessment English, dan didirikan pada tahun 1989.
Skill yang diujikan oleh IELTS adalah skill passive berupa listening dan reading, dan skill active berupa speaking dan writing. Speaking dan writing merupakan bentuk pengaplikasian dari skill passive.
Test ini bisa digunakan untuk mendaftar kampus dan beasiswa di negara luar negeri, dan hamper semua beasiswa menerima ini. Biaya test ini sekitar 2,9 juta rupiah.
3. TOEFL iBT
Sama seperti TOEFL ITP, penyelenggara TOEFL iBT adalah ETS. Yap, satu perusahaan. Namun perbedaannya terletak di skill yang diujikan. TOEFL iBT hampir sama dengan IELTS, skill yang diujikan 4, yakni listening, reading, writing dan speaking.
TOEFL iBT bisa digunakan untuk mendaftar kampus ataupun beasiswa di luar negeri. Perihal harga, hampir sama dengan IELTS, sekitar 3 juta.
Lalu yang mana yang perlu ambil? Menurut pengalaman penulis, kalian perlu mertimbangkan beberapa hal ini.
Bila ingin mendaftar kuliah pascasarjana dan beasiswa dalam negeri pakai saja TOEFL. Selain relative lebih murah juga skill yang perlu dipelajari lebih sedikit.
Bila ingin mendaftar kuliah master di luar negeri beserta beasiswanya silakan ambil TOEFL iBT atau IELTS. Kenapa?
Karena kampus LN tidak menerima TOEFL ITP. Sekalipun kita lolos beasiswanya, kita harus tetap ambil TOEFL iBT atau IELTS untuk masuk ke kampusnya. Jadi kita kerja dua kali.
Kalau sudah tahu mau mengejar kampus LN dan beasiswa ke LN, tapi bingung pilih TOEFL iBT atau IELTS maka yang perlu dilakukan adalah tentukan berdasr syarat kampus tujuan. Misalnya Stanford Uiversity hanya menerima TOEFL iBT.
Meski ada banyak tes bahasa Inggris lainnya, tapi artikel ini fokus membahas tiga tes yang paling mainstream di Indonesia ini.
Lalu bagaimana cara menemukan kampus tujuan yang sesuai? Itu akan dibahas di artikel terpisah. Nah gimana? Udah gak bingung lagi kan?
Editor : Hiz
Foto : Pexels
Comments