Memasuki bangku perkuliahan, tentu banyak hal yang harus dihadapi. Mulai dari semester awal, ketika menjadi MABA (Mahasiswa Baru) harus mengikuti masa orientasi kampus dengan ciri khasnya masing-masing. Untuk kampus saya sendiri, masa pengenalan atau orientasi kampus untuk MABA disebut PKKMB. PKKMB ada sebuah program dari Kemendikbudristek. PKKMB sendiri merupakan singkatan dari (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru). Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, setiap kampus memiliki ciri khasnya masing-masing dalam menjalankan program dari Kemendikbudristek ini.

Setelah melalui berbagai rangkaian kegiatan PKKMB di kampus masing-masing, para MABA akan masuk ke kelas dan belajar sesuai jurusan dan program studi yang telah di ambil. Ketika seseorang masuk ke dalam sebuah institusi, terlebih institusi pendidikan. Tentu ada namanya tugas, sebagai tolak ukur seorang pendidik dalam melakukan penilaian terhadap peserta didiknya. Dalam perguruan tinggi, dosen adalah pengajar atau pendidiknya, sedangkan mahasiswa adalah peserta didiknya. Bagi saya, mahasiswa itu diberikan label sebagai peserta didik, agaknya kuran tepat. Mahasiswa itu lebih tepat diberikan label sebagai akademisi, seseorang yang mengabdi kepada masyarakat dan agent of change.

Mahasiswa Agent of Change

Kenapa saya sebut seperti itu? Karena yang saya rasakan selama 3 tahun menjadi mahasiswa adalah. Ketika kita ingin menjadi pelopor agen perubahan, pelayan masyarakat, serta seorang akademisi. Tentu harus datang dari kesadaran diri sendiri dan melakukannya secara mandiri. Itulah perbedaan mahasiswa dan siswa di sekolah. Siswa masih dibimbing untuk terus bergerak dan melanjutkan pendidikannya oleh guru di sekolah, kalau di kampus? Jangan harap ada hal yang seperti itu. Dosen yang mengingatkan tentang tugas kepada mahasiswa? Wah itu mustahi banget! 

Ketika MABA (Mahasiswa Baru) dihadapkan pada sebuah tugas bernama resume kuliah, pasti awalnya merasa bingung dan bertanya-tanya, “Apa Itu Resume?” Jadi saya mau menjelaskan sedikit apa itu resume dalam dunia perkuliahan dan bagaimana cara membuatnya. Sebagian besar orang mengenal resume itu sama dengan CV (Curriculum Vitae), namun di dunia perkuliahan berbeda. Jadi resume adalah ringkasan atau rangkuman dari suatu tulisan/karangan Panjang yang diringkas dengan mengambil bagian pokok dari sebuah materi yang akan di resume. Nah untuk membuat sebuah resume tugas perkuliahan yang baik dan benar, sangat perlu 5 tips atau langkah-langkah sebagai berikut: 

1. Membaca Materi Terlebih Dahulu

Agar tercipta sebuah resume yang berbobot, kita harus dituntut harus bisa memahami materi yang akan di resume. Membaca materi secara berulang-ulang akan membuat kita mengerti maksud yang ingin disampaikan penulisnya. Jadi kita mampu menginterpretasikan sendiri, tentang maksud dan tujuan penulis menulis isi buku atau materi tersebut. 

2. Menemukan Gagasan Utamanya

Setelah membaca materi secara terus menerus, tentunya kita akan menemukan gagasan utama dari materi tersebut. Kita perlu mencatat gagasan utama dari tulisan tersebut agar dapat membuat ringkasan yang sesuai. Dalam sebuah tulisan ataupun materi, memang rumit untuk menemukan sebuah gagasan pokok. Oleh karena itu, penting banget bagi kita untuk lebih cermat dalam menemukan gagasan utama secara teratur agar penulisan resume tidak melebar.

3. Menulis Resume

Setelah menemukan gagasan pokok yang tepat dalam sebuah materi, berarti kita sudah bisa dapat gambaran umum tentang resumenya. Kita perlu memerhatikan bahwa untuk membuat sebuah resume, harus disesuaikan dengan isi materi aslinya. Penggunaan kata dan kalimat dalam resume juga sebaliknya, menggambarkan isi dari teks aslinya. Untuk kamu yang mau membuat resume materi kuliah, harus juga memerhatikan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Dengan begitu, terciptalah sebuah resume yang baik dan benar, sesuai penulisan formal dalam Bahasa Indonesia.

4. Penulisan Harus Rapi

Apapun bentuk tugas yang diberikan, kerapian dalam membuatnya selalu diperhitungkan dan menjadi penilaian penting. Jika membuat sebuah resume dengan diketik, tentu penggunaan font sangat diperhitungkan. Ukuran font yang normal dan biasanya menjadi acuan dalam penulisan, yaitu font Arial dan Times New Roman. Selain itu kita harus memperhitungkan margin tulisan, ukuran spasinya, dan yang terpenting harus justify (yaitu format paragraf yang diketik dapat diatur dengan perataan antara susunan kalimat dari kiri ke kanan). Jika membuat resume dengan tulis tangan, tentu yang terpenting adalah tulisan yang kita buat itu bagus, rapi, dan dapat dibaca. Agar memenuhi standar tersebut, tentunya kita harus nyaman dengan alat yang digunakan, yaitu pena. Bentuk dari pena atau alat tulis lainnya sangat menenutkan kerapihan dalam menulis, alih-alih skill dalam menulis kita juga di uji.

5. Membaca Lagi Resume yang Telah Dibuat

Selanjutnya, setelah resume telah selesai ditulis, maka kita sebagai pembuat harus membacanya kembali untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan. Hal hal yang harus diperiksa yaitu: 1. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar; 2. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia digunakan secara baik dan benar; 3. Penggunaan tanda baca yang baik dan benar; 4. Dan yang terakhir, mengecek kesesuaian antara resume dengan materi tugas.

Demikian penjelasn mengenai tips mengerjakan tugas resume yang baik dan benar, semoga artikel ini bermanfaat bagi semua khalayak, terkhusus mahasiswa. Sekian, terima kasih. 

Editor : Faiz

Gambar : Pexels