Ingat selalu nasihat orang tua.
Musim hujan telah tiba. Buat sebagian orang, musim hujan punya kenangan tersendiri. Salah satunya adalah kenangan masa kecil ketika main hujan-hujanan. Masih terbayang ketika merengek supaya diizinkan orang tua untuk bermain hujan-hujanan, keseruan bermain hujan-hujanan bersama teman-teman masa kecil, dan nggak lupa omelan dan bahkan jeweran orang tua ketika terlalu lama bermain hujan-hujanan. Ah, sungguh kenangan indah yang susah untuk dilupakan.
Ada banyak alasan kenapa orang tua dulu mengizinkan anak-anaknya bermain hujan-hujanan. Selain katanya kandungan air hujan yang bagus buat kesehatan tubuh, bermain hujan-hujanan juga memberi dampak positif secara psikologis. Mungkin masih ingat betapa bahagianya anak-anak ketika bermain hujan-hujanan. Belum lagi kalau dibarengi dengan canda tawa teman-teman masa kecil dulu. Mereka benar-benar bahagia.
Akan tetapi, nggak selamanya orang tua mengizinkan anak-anaknya untuk bermain hujan-hujanan. Misalnya ketika hujan deras, ada petir, atau genangan air terlalu tinggi, pastinya mereka akan melarang anak-anaknya untuk bermain hujan-hujanan. Alih-alih mengizinkan, orang tua justru akan ceramah panjang lebar memberikan nasihat kepada anak-anaknya saat turun hujan deras. Buat saya pribadi, seenggaknya ada empat nasihat orang tua yang tetap saya ingat sampai saat ini kalau musim hujan tiba, khususnya ketika turun hujan deras.
Pertama, berdoa. Hujan itu salah satu bentuk karunia Tuhan. Ada banyak keberkahan yang turun dari langit bersamaan dengan jatuhnya butiran air hujan ke bumi. Makanya, kata guru agama saya dulu, kita harus banyak-banyak berdoa ketika hujan turun. Waktu hujan adalah salah satu waktu mustajab dikabulkannya doa-doa. Katanya sih begitu.
Kedua, jangan bermain di pinggir sungai. Salah satu tempat yang cukup berbahaya ketika hujan deras adalah pinggiran sungai. Wajar saja, sih. Ketika turun hujan deras, ada risiko air sungai meluap. Dan, kalau kita lengah karena keasyikan bermain hujan-hujanan, bisa terbawa hanyut oleh arus sungai. Ngeri. Inilah alasan kenapa orang tua melarang anak-anaknya untuk bermain hujan-hujanan di pinggiran sungai.
Ketiga, jangan berteduh di bawah pohon atau bangunan tinggi. Mungkin ini nasihat yang paling sering disampaikan oleh orang tua dulu. Terdengar cerewet, sih, tapi faktanya memang benar. Sangat berbahaya kalau berteduh di bawah pohon atau bangunan tinggi, apalagi ketika hujan deras yang dibarengi petir. Bisa-bisa disambar petir yang bisa membahayakan keselamatan.
Keempat, jangan bermain di tanah lapang. Satu lagi nasihat dari orang tua dulu ketika anak-anaknya akan bermain hujan-hujanan adalah jangan berjalan atau bermain di tanah lapang. Entah itu lapangan bola atau daerah persawahan yang luas. Di tanah lapang itu, risiko tersambar petir sangat tinggi karena nggak ada pepohonan atau bangunan tinggi. Itulah alasan kenapa para pemain bola menghentikan pertandingan ketika turun hujan deras. Begitu juga para petani yang segera meninggalkan area persawahan ketika hujan mulai turun. Bahaya.
Itulah keempat nasihat orang tua dulu kepada anak-anaknya ketika turun hujan deras. Sebagai anak yang baik, sudah barang tentu harus manut sama nasihat mereka. Karena mereka, para orang tua itu, sudah tahu risiko dan bahaya yang dihadapi anak-anaknya ketika bermain hujan-hujanan saat hujan deras. Yakin, deh, mereka pasti memberikan yang terbaik buat anak-anaknya.
Di sini, saya nggak akan mengomentari berita yang dulu sempat viral tentang seorang pejabat yang turun ke sawah ketika hujan deras. Entah apa yang ada di pikirannya saat itu. Apa pun alasannya, turun ke sawah saat hujan deras itu bahaya. Atau mungkin, bisa jadi beliau itu dulunya termasuk anak bandel yang nggak manut sama nasihat orang tuanya. Jangan dicontoh, ya!
Editor : Hiz
Foto : Pixabay
Comments