Apa sih gamophobia itu? Pembahasan tentang pernikahan memang tidak ada habisnya menjadi perbincangan publik. Banyak dijumpai konten yang membahas hubungan pernikahan, tidak jarang belakangan ini kehidupan rumah tangga selebritis ikut jadi sorotan hingga ruang privasi individu semakin tipis dan nyaris hilang
Menanggapi hal tersebut respon dari berbagai kalangan sangat beragam, ada yang tetap santai, takut nikah hingga tak jarang berbagai petuah dilontarkan yang sebenarnya belum tentu cocok dan pas bagi semua orang karena situasi serta kondisi yang tentu saja berbeda.
Tidak bisa dipungkiri pemberitaan tentang keretakan rumah tangga publik figure sedikit banyaknya memberikan pengaruh, khususnya pada seseorang yang pernah mengalami kegagalan maupun belum pernah menikah.
Meskipun perihal mengambil respon positif atau negatif sepenuhnya ada pada kendali setiap individu. Salah satu dampak yang bisa terjadi yaitu gamophobia yaitu ketakutan akan menjalani komitmen dalam pernikahan.
Timbulnya gamophobia bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti trauma karena pernah mengalami kegagalan, melihat kenyataan yang menakutkan, dan berbagai contoh lain yang memicu timbulnya gamophobia.
Sebuah pernikahan memang bukanlah hal yang bisa dianggap enteng, mengingat setiap orang memiliki harapan untuk menjalani kehidupan rumah tangga dengan orang yang sama sampai akhir hayatnya, hingga banyak orang yang mempersiapkannya dengan sangat matang.
Namun jangan khawatir jika kamu memiliki rasa takut untuk menjalani komitmen dalam pernikahan, hal tersebut tentunya tidak bisa selalu menjadi alasan untuk tidak menikah seumur hidup. Karena ketakutan menikah tetap bisa diperbaiki dan disembuhkan.
Bagaimana caranya? Simak tipsnya berikut ini.
1. Temukan penyebab rasa takut tersebut
Sebelum sibuk dengan faktor eksternal yang berada di luar diri kamu, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah berdialog dengan diri sendiri. Coba kenali lebih dalam akar permasalahan yang membuatmu takut untuk menjalani komitmen dalam kehidupan rumah tangga.
Namun jika cukup kesulitan untuk menemukan akar permasalahannya, kamu bisa meminta bantuan profesional untuk mengurai ketakutan dan melakukan serangkaian terapi jika diperlukan.
2. Memperluas ilmu dan pemahaman supaya tidak terserang gamophobia
Jika keadaanmu telah membaik dengan kondisi yang terkendali, membekali diri dengan ilmu dan pemahaman baru bisa membuatmu lebih siap untuk menjalani komitmen dalam pernikahan.
Mempelajari ilmu pernikahan, parenting, komunikasi, pengelolaan emosi dan mental bisa menjadi bekal pemahaman untuk menjalani komitmen pernikahan nanti.
3. Kurangi konsumsi hal negatif
Membatasi konsumsi hal negatif bisa meminimalisir ketakutan menjalani komitmen pernikahan. Banyak mengikuti pemberitaan yang beredar pun tak selamanya memberikan dampak yang positif.
Alih-alih mendapat pelajaran yang positif terlalu banyak mengikuti pemberitaan negatif yang berkembang bisa membuat overthinking. Dan tidak semua hal bisa digeneralisasi, masih banyak pernikahan harmonis dan pasangan yang baik.
Comments