Wahai para penjaga warung, simaklah!
Aktivitas jual beli saat ini sudah tak mengenal batas waktu, tempat, juga usia. Anak kecil pun turut dilibatkan dalam kegiatan ini (sebagai pembeli) dengan dalih melatih kemandirian dan sikap percaya diri pada mereka. Padahal saya yakin, salah satu alasannya juga karena orang tua tidak ingin terlalu repot mengantarkan anak jajan. Heuheu.
Terlebih di kampung, anak-anak yang dibiarkan berlarian dan bermain di kebun, sungai, dan lapangan, juga dibebaskan membeli jajan yang mereka inginkan. Orang tua tak perlu repot mengantar. Hanya bermodalkan uang dan kepercayaan kepada anak, mereka mengijinkan anaknya memenuhi hasrat jajannya.
Nah, masalah mulai timbul ketika uang jajan yang dibawa si anak ini kurang. Penjaga warung dengan berbagai karakternya akan menyikapinya dengan cara yang berbeda-beda. Di tulisan ini saya akan membeberkan dua hal yang baiknya dilakukan penjaga warung ketika terjadi masalah tersebut atau secara umum saat melayani anak kecil.
Pertama: Menjelaskan Kesesuaian Harga Barang dan Uang yang Dibawa
Tidak semua anak kecil yang berani ke warung sendiri sudah paham dengan besaran mata uang. Kadang mereka hanya bisa membedakan uang dari wujudnya saja, bukan nilainya. Dengan keadaan demikian sudah tentu mereka tak mengerti apakah uangnya cukup atau tidak. Sebagai penjual yang sabar dan telaten, baiknya mereka turut menjelaskan hal ini. Memang lebih repot, tapi jangan mengeluh jika anak-anak tersebut adalah sumber rejeki warung anda. Heuheu.
Hal yang terlihat merepotkan bagi penjual ini bisa membuat anak memahami mata uang secara perlahan. Setidaknya mereka bisa mengerti jika tiap barang yang diinginkan memiliki harga yang berbeda, dan bisa tahu bahwa tidak semua barang tersebut bisa mereka dapatkan dengan uang yang dimiliki.
Kedua: Tidak Menambahkan Kekurangan Uang Jajan Anak dalam Bon Belanja Ibunya
Jika harga barang dan uang yang dibawa dijelaskan dan anak bisa mengerti, mereka akan berpikir ulang dengan pilihannya. Si kecil akan menimbang apakah dia harus memilih jajan lainnya dan merelakan jajan yang ia mau, atau pulang meminta uang tambahan. Hal kecil inilah yang tanpa disadari melatih anak-anak untuk menentukan pilihan.
Kejadian ini bisa terjadi dengan catatan jika si penjaga warung memberikan kebebasan kepada pembeli kecilnya untuk memilih jajan sesuai dengan budget yang dia punya, bukan membiarkannya memilih apapun yang dimau dan mencatat kekurangan (hutang) anak ke dalam bon belanja ibunya. Entah itu dalam bentuk bon, atau hanya mengutarakan kekurangan itu saat si ibu belanja, sikap ini tidak membawa kebaikan untuk anak kecil.
Banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk kebaikan bersama. Tak terkecuali tidak membiarkan anak-anak di lingkungan kita tumbuh dengan banyak kekurangan. Penanaman karakter sedini mungkin bisa membantu anak-anak tersebut mendewasa dengan selayaknya. Kalau bukan lingkungan terdekatnya yang membantu, siapa lagi?
Editor : Hiz
Foto : Cek Toko Sebelah
Comments