Apa urgensi kafe atau warung kopi punya playlist musik sendiri?
Kalau bicara soal kafe atau warung kopi, sudah pasti bicara soal budaya nongkrong masyarakat kita. Kafe dan warung kopi sudah seperti tujuan bagi masyarakat kita untuk melepas penat setelah seharian berakivitas, untuk berkumpul dengan teman-teman, atau untuk menghabisakan waktu sendiri.
Entah itu warung kopi lima ribuan, atau kafe fancy puluhan ribu, fungsinya tidak jauh berbeda. Hanya harga, menu, dan gengsi saja yang agak berbeda.
Bicara kafe dan warung kopi juga tidak akan lepas dari suasana yang ditawarkannya. Ada yang menawarkan suasana merakyat seperti warung kopi lima ribuan, ada juga suasana industrial, minimalis, ada juga yang menawarkan suasana mewah.
Nah, salah satu penunjang suasana ini adalah daftar putar lagu atau playlist musik yang kerap menjadi pembangun suasana dan “aspek jualan” dari kafe tersebut. Playlist musik ini juga kadang menjadi identitas dari kafe tersebut.
Kita mungkin sudah paham bagaimana peran dan model playlist musik di sebuah kafe atau warung kopi. Warung kopi sederhana biasanya akan lebih sering memutar musik-musik pop mainstream atau musik dangdut. Kafe-kafe kelas menengah biasanya akan memilih musik-musik rock, RnB, atau musik-musik yang sedang digandrungi anak muda untuk diputar. Sedangkan Kafe-Kafe fancy, biasanya akan memutar musik-musik instrumental, jazzy, atau musik-musik yang biasa dikaitkan dengan masyarakat kelas atas.
Dari semua jenis kafe atau warung kopi beserta playlist musiknya, ada beberapa kafe atau warung kopi yang membebaskan playlistnya. Membebaskan playlist ini dalam artian memberikan keleluasaan bagi para customer atau pelanggan untuk mengganti dan memuat lagu kesukaan mereka, tanpa syarat apapun. Apalagi kalau ada pelanggan yang sudah kenal baik dengan baristanya atau pemilik tempatnya, bisa jadi si pelanggan inilah yang menguasai playlist, dan memutar musik apa saja yang dia suka.
Maka tidak jarang kita temui kafe atau warung kopi yang playistnya aneh. Aneh ini dalam artian jomplang, alias naik turun antara lagu satu dengan lagu lainnya. Bisa saja sekarang mereka memutar musik rock kencang, lalu selanjutnya musik folk kalem, dan dilanjutkan dengan dangdut koplo. Ini sering terjadi di beberapa kafe dan warung kopi, yang mana akan berisiko merusak mood dan suasana di Kafe atau warung kopi tersebut.
Belum lagi kalau ada perilaku orang-orang yang main asal ganti playlist, tidak memasukkannya dalam antrean. Ini tentu akan lebih menjengkelkan, karena biasanya mereka akan asal mengganti lagu sebelum lagunya selesai, meskipun di tempat tersebut sudah ada aturan mengenai mengganti lagu. Perilaku setan seperti inilah yang akan merusak suasana kafe atau warung kopi lebih parah lagi. Orang-orang sok asyik seperti inilah yang harus diwaspadai, supaya kehadirannya tidak berpotensi merusak suasana.
Maka dari itu, ada satu saran yang sebenarnya cukup menarik untuk diterapkan. Kafe-kafe dan warung kopi itu harusnya punya playlist sendiri, yang selain mencerminkan identitas Kafe, juga bisa membangun suasana yang enak di Kafe tersebut. Sudah ada banyak Kafe atau tempat-tempat semacam itu yang cukup punya perhatian terhadap playlist.
Lawles Burgerbar, misalnya (meskipun bukan Kafe, melainkan restoran), mereka mempunyai playlist musik sendiri (yang tidak bisa diganggu gugat), yang selain menggambarkan identitas tempat, juga memberikan suasana yang berbeda bagi para pelanggan.
Ini harusnya jadi satu contoh menarik bagi tempat-tempat lain untuk ditiru. Kafe-kafe yang bergaya industrial dan kekinian misalnya, harus punya playlist yang sesuai. Masukkan saja musik-musik rock 90-an hingga 2000-an atau musik-musik subgenre rock lainnya. Susun sedemikian rupa sehingga bisa membangun suasana yang asyik di Kafe tersebuh.
Beri aturan juga untuk tidak semena-mena mengganti playlist, atau setidaknya kalau mau mengganti playlist harus memasukkannya ke dalam daftar antrean. Aturan ini juga bisa diterapkan di Kafe-kafe dengan gaya lain, tinggal menyesuaikan saja.
Itulah peran punya playlist musik saat ini di sebuah kafe, yang mana selain menjadi aspek hiburan, juga menjadi identitas Kafe tersebut. Sebagaimana harusnya identitas, playlist juga harus dijaga oleh pihak kafe, supaya tidak diganti atau dirusak seenaknya oleh orang lain.
Bukan berniat memberi saran yang sok edgy dengan bersikap kolot terhadap playlist, tapi ya demi menjaga suasana dan identitas saja, sih. Silakan untuk sepakat atau tidak sepakat dengan saran ini, dan kalau tidak sepakat, ya silakan disanggah saja.
Editor : Hiz
Comments